Kemenangan itu pun ia dedikasikan pada Borja Gomez, mantan pebalap Moto2 yang meninggal di Sirkuit Magny Cours dan untuk seluruh warga Indonesia.
Sementara itu, Veda Ega juga menghadapi lintasan basah yang belum pernah dia hadapi. Jumlah lap pun dalam balapan yang dilakoninya pun dikurangi menjadi 10.
Veda yang memulai jalannya balapan dari posisi ke-12 melakukan start dengan aman. Saat lap pertama berjalan, tiga pebalap sudah terjatuh.
Ia melaju di belakang rekan setimnya Zen Mitani dengan konsisten. Memasuki lap ke-8, bendera merah berkibar setelah ada pebalap terjatuh di tikungan 13.
Balapan akhirnya dihentikan lebih awal. Atas hasil finis di posisi ke-12, Veda berhak meraih empat poin dan saat ini berada di posisi ke-19 klasemen sementara.
”Balapan hari ini sulit karena kondisi basah yang membuat lintasan jadi sangat licin. Saya mencatat peningkatan lap demi lap dan saya sudah melakukan yang terbaik. Inilah hasil yang kami dapatkan di Magny-Cours, tetapi paling tidak kami meraih poin perdana musim ini di JuniorGP. Kami akan berjuang lagi di MotorLand agar bisa meraih hasil lebih baik sebelum jeda musim panas,” ujar Veda.
Murianews, Jakarta – Pebalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) kembali cetak sejarah untuk Indonesia. Kali ini M Kiandra Ramadhipa sukses meraih podium tertinggi di race pertama European Talent Cup (ETC) di Sirkuit Magny-Cours, Prancis, Sabtu-Minggu (5-6/7/2025).
Dalam gelaran FIM JuniorGP World Championship itu, Ramadhipa yang turun bersama Honda Asia Dream Racing Junior Team tampil luar biasa.
Hujan deras yang mengguyur sempat membuat jadwal start ditunda dua kali. Di atas lintasan yang masih basah, Ramadhipa tetap mampu menunjukkan skill terbaiknnya.
Akibat cuaca yang kurang bersahabat, balapan pun dikurangi menjadi sembilan lap. Pebalap asal Sleman, Yogyakarta itu pun melakukan start dengan baik dari posisi kedua.
Konsistensi membuatnya tetap berada di persaingan grup terdepan yang sangat rapat. Beberapa pun sempat slipstream terhadap Ramadhipa.
Bahkan, ia sempat terlempar di urutan kedelapan. Meski begitu, ia bisa bangkit dan melaju ke empat besar di lap kedua terakhir.
Di lap terakhir, ketegangan pun memuncak setelah ia tergeser ke posisi ketiga setelah sempat di urutan kedua. Namun, di detik-detik menjelang finis, ia berhasil melewati dua pebalap di depannya dan memimpin hingga akhir.
Balapan Kedua....
Balapan kedua juga masih berlangsung di lintasan basah. Ramadhipa melakukan start dengan bagus dan bertahan di posisi kedua.
Namun, dia dilewati dua pebalap dan berada di posisi keempat grup terdepan. Ramadhipa mencoba bertahan dengan tiga pebalap di depan, tetapi tidak mudah, sehingga ia tertinggal.
Bersaing sendiri di posisi keempat, Ramadhipa semakin terpisah dari tiga pebalap di depan sekaligus para pebalap di belakangnya, ditambah hujan yang mempengaruhi lintasan.
Dia hampir melakukan kesalahan di lap ketujuh yang membuatnya bergoyang hebat di atas motor, tetapi ia bisa melakukan penyelamatan dan bertahan.
Tak berselang lama, pebalap di urutan kelima mengalami highside, dan akhirnya balapan dihentikan setelah bendera merah keluar.
Ramadhipa finish di posisi empat dan meraih 13 poin penting dengan total 73 poin. Kini ia berada di peringkat keempat klasemen.
Usai balapan, Ramadhipa menyebut balapan di atas lintasan menjadi tantangan. Ia pun bersyukur bisa meraih hasil terbaik.
”Kondisi hari ini sulit, tetapi sangat berbeda antara kedua balapan. Saya bisa bertahan di grup depan hingga lap-lap akhir. Akhirnya, saya berusaha memimpin balapan dan berhasil. Saya sangat senang dengan kemenangan pertama kami di ajang ini,” ujarnya.
Balapan Dihentikan Lebih Awal...
Kemenangan itu pun ia dedikasikan pada Borja Gomez, mantan pebalap Moto2 yang meninggal di Sirkuit Magny Cours dan untuk seluruh warga Indonesia.
Sementara itu, Veda Ega juga menghadapi lintasan basah yang belum pernah dia hadapi. Jumlah lap pun dalam balapan yang dilakoninya pun dikurangi menjadi 10.
Veda yang memulai jalannya balapan dari posisi ke-12 melakukan start dengan aman. Saat lap pertama berjalan, tiga pebalap sudah terjatuh.
Ia melaju di belakang rekan setimnya Zen Mitani dengan konsisten. Memasuki lap ke-8, bendera merah berkibar setelah ada pebalap terjatuh di tikungan 13.
Balapan akhirnya dihentikan lebih awal. Atas hasil finis di posisi ke-12, Veda berhak meraih empat poin dan saat ini berada di posisi ke-19 klasemen sementara.
”Balapan hari ini sulit karena kondisi basah yang membuat lintasan jadi sangat licin. Saya mencatat peningkatan lap demi lap dan saya sudah melakukan yang terbaik. Inilah hasil yang kami dapatkan di Magny-Cours, tetapi paling tidak kami meraih poin perdana musim ini di JuniorGP. Kami akan berjuang lagi di MotorLand agar bisa meraih hasil lebih baik sebelum jeda musim panas,” ujar Veda.
Capaian Bersejarah...
General manager Marketing Planning and Analysis AHM, Andy Wijaya mengatakan capaian bersejarah dan poin penting yang diraih oleh pebalap binaan Honda merupakan wujud kerja keras serta kemampuan adaptasi yang mereka miliki.
”Meskipun baru pertama kali balapan di Prancis, kedua pebalap binaan kami mampu beradaptasi cepat, kompetitif, bahkan mencetak prestasi yang membanggakan bagi Indonesia. Semoga semangat Satu Hati yang mereka tunjukan bisa menginspirasi generasi muda dalam memperjuangkan mimpinya,” ujar Andy.
Putaran FIM JuniorGP berikutnya akan berlangsung pada 24-27 Juli 2025 di MotorLand Aragon, sirkuit yang sudah dikenal oleh kedua pebalap tersebut.
Namun, sebelum berangkat ke Spanyol, Veda dan juga Ramadhipa akan turun pada putaran kelima Red Bull Rookies Cup di Sirkuit Sachsenring, Jerman, 12-13 Juli mendatang.