Pernyataannya itu menjadi respons atas sorotan tajam publik usai Ole Romeny cedera dalam laga Uxford United vs Arema di Piala Presiden 2025.
Diketahui, Ole Romeny mendapatkan cedera usai ditekel keras pemain Arema Paulinho Moccelin dalam pertandingan Piala Presiden di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 10 Juli lalu.
Akibat cedera itu, pemain berdarah Medan ini harus menjalani operasi dan dipastikan absen di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Oktober 2025 nanti.
”Cedera, ya cedera. Itu yang saya bilang, risiko cedera tidak hanya pada Ole,” ujarnya seperti dikutip dari Antara, Jumat (18/7/2025).
Ia kemudian membandingkan, cederanya Ole Romeny dengan pemain lainnya. Saat itu, publik tak terlalu menyoroti kabar itu.
”Ragnar (Oratmangoen) juga cedera, tapi tidak ada yang menyalahkan Ragnar atau timnya. Begitu juga (Victor) Dethan sekarang belum bisa main, terus disalahin Dethannya, disalahin klubnya?” kata Erick.
Murianews, Jakarta – Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta seluruh pihak untuk tak saling menyalahkan atas cedera yang menimpa Ole romeny. Ia menyebut, itu merupakan bagian dari risiko dalam permainan sepak bola.
Pernyataannya itu menjadi respons atas sorotan tajam publik usai Ole Romeny cedera dalam laga Uxford United vs Arema di Piala Presiden 2025.
Diketahui, Ole Romeny mendapatkan cedera usai ditekel keras pemain Arema Paulinho Moccelin dalam pertandingan Piala Presiden di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 10 Juli lalu.
Akibat cedera itu, pemain berdarah Medan ini harus menjalani operasi dan dipastikan absen di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Oktober 2025 nanti.
”Cedera, ya cedera. Itu yang saya bilang, risiko cedera tidak hanya pada Ole,” ujarnya seperti dikutip dari Antara, Jumat (18/7/2025).
Ia kemudian membandingkan, cederanya Ole Romeny dengan pemain lainnya. Saat itu, publik tak terlalu menyoroti kabar itu.
”Ragnar (Oratmangoen) juga cedera, tapi tidak ada yang menyalahkan Ragnar atau timnya. Begitu juga (Victor) Dethan sekarang belum bisa main, terus disalahin Dethannya, disalahin klubnya?” kata Erick.
Fokus ke Solusi...
Menurut Erick, sorotan berlebihan itu justru kontradiktif dengan atmosfer sepak bola nasional. Ia menyebut, langkah terpenting yakni fokus pada mencari solusinya.
”Nanti dibilang saya anti-kritik, salah lagi. Yang penting kita fokus pada solusinya,” ujarnya.
Ia menambahkan risiko cedera menjadi salah satu alasan penting mengapa PSSI terus mendorong regenerasi Timnas Indonesia lewat kelompok usia U17, U20, dan U23.
”Makanya dari awal kita siapkan pelapis (untuk timnas senior). Di kiri ada tiga bek, di kanan juga tiga bek. Di tengah dan depan masih sedikit kurang, itu yang kita dorong,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Erick juga para pemain muda seperti Jens Raven terus dipantau dipantau perkembangannya. Namun ia menegaskan promosi pemain ke tim senior tetap harus melalui proses dan tidak dilakukan secara instan.
”Main dulu di U23. Siapa tahu bagus. Tapi jangan juga keburu besar kepala,” pungkas Erick.