Di sini, juara grup akan dinilai dari yang paling sedikit mendapatkan kartu kuning maupun kartu merah. Untuk kartu kuning -1, kartu kuning kedua -3, dan kartu merah langsung -9.
Saat ini, Indonesia baru menerima tiga kartu kuning. Sementara Arab Saudi menerima 1 kartu kuning dan kartu kuning kedua, serta kartu merah pada offisial timnya.
Bila skenario lolos otomatis gagal, Indonesia bisa finis sebagai runner-up. Namun, tetap saja melawan Irak wajib menang untuk menjaga asa itu.
Di playoff itu, Garuda akan menantang tim-tim Afrika, Amerika Selatan, Oseania, dan Concacaf (Amerika Utara, Tengah, dan Karibia). Di babak ini, tim akan merebutkan dua tiket tersisa Piala Dunia 2026 yang untuk pertama kali diikuti oleh 48 tim.
Terlihat jalan masih sangat panjang. Tapi dapat dipersingkat dengan memenangkan laga melawan Irak dalam margin besar, sambil berharap Saudi kalah tipis dari Irak tiga hari kemudian.
Hasil selain kemenangan akan memupus perjalanan indah Indonesia selama Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Murianews, Jeddah – Timnas Indonesia masih memiliki peluang untuk lolos langsung menuju putaran final Piala Dunia 2026. Meski begitu, persentasenya sangat tipis, yakni hanya 1 persen saja.
Pada laga kedua Grup B Ronde Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, skuad Garuda bakal menghadapi Irak, Minggu (12/10/2025), pukul 02.30 WIB.
Kemenangan menjadi harga mati dalam pertandingan ini. Itu wajib dicamkan pada pelatih dan seluruh pemain bila ingin tetap membuka peluang untuk lolos.
Namun, menang saja tak akan cukup. Sebab, Arab dan Irak masih akan bertemu di pertandingan terakhir Grup B Ronde Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pada laga itu, Irak harus mengalahkan Arab Saudi. Dengan begitu, seluruh tim akan memiliki tiga poin.
Bila itu terjadi, penentuan juara grup sebagai tim yang lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026 nantinya akan ditentukan melalui selisih gol hingga poin kedisiplinan.
Dengan begitu, anak asuh Patrick Kluivert wajib menang dengan selisih dua gol atau lebih saat melawan Irak, dengan catatan Irak hanya menang tipis kala bertemu Arab Saudi di laga berikutnya.
Bila Indonesia melawan Irak menang tipis, dan Irak juga menang tipis vs Arab Saudi, maka penentuan juara grup akan menggunakan poin kedisiplinan atau fair play.
Poin Fairplay...
Di sini, juara grup akan dinilai dari yang paling sedikit mendapatkan kartu kuning maupun kartu merah. Untuk kartu kuning -1, kartu kuning kedua -3, dan kartu merah langsung -9.
Saat ini, Indonesia baru menerima tiga kartu kuning. Sementara Arab Saudi menerima 1 kartu kuning dan kartu kuning kedua, serta kartu merah pada offisial timnya.
Bila skenario lolos otomatis gagal, Indonesia bisa finis sebagai runner-up. Namun, tetap saja melawan Irak wajib menang untuk menjaga asa itu.
Kalaupun nanti Garuda finis sebagai runner-up, maka Jay Idzes akan menghadapi runner-up Grup A untuk merebutkan satu tiket playoff antarbenua.
Di playoff itu, Garuda akan menantang tim-tim Afrika, Amerika Selatan, Oseania, dan Concacaf (Amerika Utara, Tengah, dan Karibia). Di babak ini, tim akan merebutkan dua tiket tersisa Piala Dunia 2026 yang untuk pertama kali diikuti oleh 48 tim.
Terlihat jalan masih sangat panjang. Tapi dapat dipersingkat dengan memenangkan laga melawan Irak dalam margin besar, sambil berharap Saudi kalah tipis dari Irak tiga hari kemudian.
Hasil selain kemenangan akan memupus perjalanan indah Indonesia selama Kualifikasi Piala Dunia 2026.