Angka peserta itu meningkat dari tahun sebelumnya. Di mana pada 2024 lalu, ajang tersebut diikuti 10.500 pelari.
Sekretaris Daerah atau Sekda Jateng, Sumarno mengatakan, dengan jumlah peserta yang naik, diprediksi perputaran ekonomi bakal meningkat di atas Rp 73,9 miliar yang pernah dicapai pada 2024.
”Kita ingin mendorong lebih banyak perputaran ekonomi yang ada di kawasan ini,” kata Sumarno dalam konfersensi pers Bank Jateng Borobudur Marathon 2025, di Hotel Artos, Kota Magelang, Sabtu (15/11/2025) sore.
Prediksi itu berdasarkan data perputaran ekonomi yang selalu naik setiap penyelenggaraan Borobudur Marathon. Tercatat, pada 2017, perputaran ekonomi dari ajang tersebut mencapai Rp 1,5 miliar.
Kemudian, pada 2018 langsung meroket ke angka Rp 26,5 miliar. Pada 2019 bertambah menjadi Rp 30,5 miliar. Selanjutnya pada 2023 kembali berlipat menjadi Rp 61,6 miliar dan 2024 meningkat menjadi Rp 73,9 miliar.
”Dan tentu saja kami berharap pada tahun 2025 ini jauh lebih meningkat lagi, karena dari sisi partisipasi juga meningkat,” ucap Sumarno.
Menurutnya, masih terdapat tantangan untuk lebih meningkatkan perputaran ekonomi. Pekerjaan itu berupa meningkatkan lama menginap di Kabupaten Magelang.
vMurianews, Magelang – Ajang Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 akan digelar besok, Minggu (16/11/2025). Gelaran tahunan dengan predikat Elite Label dari World Athletics ini diikuti 11.500 orang peserta dari 38 negara.
Angka peserta itu meningkat dari tahun sebelumnya. Di mana pada 2024 lalu, ajang tersebut diikuti 10.500 pelari.
Sekretaris Daerah atau Sekda Jateng, Sumarno mengatakan, dengan jumlah peserta yang naik, diprediksi perputaran ekonomi bakal meningkat di atas Rp 73,9 miliar yang pernah dicapai pada 2024.
”Kita ingin mendorong lebih banyak perputaran ekonomi yang ada di kawasan ini,” kata Sumarno dalam konfersensi pers Bank Jateng Borobudur Marathon 2025, di Hotel Artos, Kota Magelang, Sabtu (15/11/2025) sore.
Prediksi itu berdasarkan data perputaran ekonomi yang selalu naik setiap penyelenggaraan Borobudur Marathon. Tercatat, pada 2017, perputaran ekonomi dari ajang tersebut mencapai Rp 1,5 miliar.
Kemudian, pada 2018 langsung meroket ke angka Rp 26,5 miliar. Pada 2019 bertambah menjadi Rp 30,5 miliar. Selanjutnya pada 2023 kembali berlipat menjadi Rp 61,6 miliar dan 2024 meningkat menjadi Rp 73,9 miliar.
”Dan tentu saja kami berharap pada tahun 2025 ini jauh lebih meningkat lagi, karena dari sisi partisipasi juga meningkat,” ucap Sumarno.
Menurutnya, masih terdapat tantangan untuk lebih meningkatkan perputaran ekonomi. Pekerjaan itu berupa meningkatkan lama menginap di Kabupaten Magelang.
Target Lama...
Dia mengatakan, target lama menginap pada gelaran event ini diharapkan bisa setidaknya tiga hari.
”Kita sangat mengharapkan, dampaknya terhadap teman-teman UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah),” katanya.
Sebab, menurut Sumarno, kekuatan ekonomi di Jawa Tengah, salah satunya didorong oleh sektor konsumsi. Dari sektor tersebut, banyak dikontribusikan oleh para pelaku UMKM.
Lebih lanjut, ia mengatakan, ajang pariwisata olahraga atau sport tourism terus digarap oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Hal ini dalam rangka mengungkit ekonomi wilayah. Untuk itu butuh dukungan dan kolaborasi lintas stakeholder.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Harian Kompas Haryo Damardono mengatakan, selama sembilan tahun penyelenggaraan, Bank Jateng Borobudur Marathon telah berhasil menjadi ruang bagi ribuan kisah.
Cerita itu tentang semangat, perjuangan, dan kebersamaan yang tumbuh di lintasan, serta di hati masyarakat Jawa Tengah.
”Tahun ini, kami ambil tema ’Stride to Glory’, sebagai ajakan untuk merayakan setiap langkah dalam perjalanan panjang menuju kejayaan. Di mana lahir dari kerja sama, konsistensi, serta cinta terhadap Magelang dan Jawa Tengah,” katanya.