Kejuaraan Panahan Digelar di Kudus, Diikuti 357 Siswa Sekolah Dasar
Anggara Jiwandhana
Sabtu, 24 Agustus 2024 17:49:00
Murianews, Kudus – Sebanyak 357 siswa sekolah dasar di Kabupaten Kudus dan Sekitarnya, mengikuti gelaran MilkLife Archery Challenge 2024. Kejuaraan panahan ini berlangsung sejak 22 Agustus hingga 25 Agustus 2024 di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus, Jawa Tengah.
Ada dua kategori usia (KU) yang dipertandingkan di kejuaraan ini, yakni KU 10 dan KU 12. Sementara untuk kategori perlombaannya meliputi PVC KU 10, PVC KU 12, dan Nasional (Standar Bow) KU 12.
Setiap kategorinya terdapat dua nomor pertandingan yakni aduan perorangan dan total beregu. Selain itu, ada pula perebutan gelar juara umum pada kategori Nasional KU 12.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan, penyelenggaraan MilkLife Archery Challenge 2024 bertujuan guna menumbuhkan kecintaan masyarakat Kudus dan sekitarnya terhadap cabang olahraga panahan, khususnya di level pelajar.
Yoppy pun mengapresiasi tingginya antuasiasme peserta pada gelaran perdana turnamen panahan ini.
”Meski baru pertama kali, kami bersyukur antusiasme dari guru maupun peserta cukup baik dan melebihi ekspektasi yang awalnya hanya menargetkan 250 peserta. Semoga ini menjadi angin segar yang bisa dikembangkan ke depannya baik dari sisi pembibitan atlet maupun peningkatan prestasi,” ujar Yoppy.
Ia melanjutkan, di level provinsi, prestasi panahan di Kudus dan sekitarnya masih berada di bawah Solo dan Semarang. Untuk itu, Yoppy berharap dengan digelarnya MilkLife Archery Challenge akan muncul bibit-bibit potensial yang bisa membawa Kota Kudus menorehkan prestasi yang lebih tinggi lagi, tak hanya di level Jawa Tengah namun juga di tingkat nasional.
Vera Eka Wardani selaku Ketua Pelaksana MilkLife Archery Challenge menambahkan, sebelum menggelar pertandingan, penyelenggara terlebih dulu mengadakan coaching clinic kepada 32 guru olahraga MI dan SD di Supersoccer Arena pada 14 November dan 15 November 2023.
Salah satu anggota 3 Srikandi, Lilies Handayani (peraih medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade Seoul 1988) didapuk sebagai pemateri untuk memberi pemahaman mengenai teknik dasar panahan, posisi yang benar sebagai pemanah, bagaimana cara melatih untuk pemula, peralatan panahan, hingga peraturan yang diterapkan dalam olahraga panahan.
Gelaran ini pun disambut baik oleh para pelajar. Salah satunya ialah Raihan Mehdi WIbowo yang datang jauh-jauh dari Grobogan, Jawa Tengah ke Kudus untuk mengikuti turnamen ini.
”Dari kecil diajak ayah melihat dan main panahan. Habis itu jadi sering berlatih dan ikut kejuaraan. Saya suka panahan karena olahraga ini bisa melatih konsentrasi dan mental. Saya berharap, lomba seperti ini bisa rutin diadakan,” pungkasnya.



