Dalam wawancara dengan RMC Sport, ia mengungkapkan rasa kecewa terhadap perlakuan sebagian penggemar dan manajemen klub selama periode enam tahun bersama raksasa Ligue 1 Prancis itu.
Neymar, yang pindah dari Barcelona ke PSG pada 2017 dengan biaya transfer rekor dunia sebesar €222 juta, memulai dengan performa gemilang di musim pertamanya. Namun, hubungan dengan para pendukung PSG semakin memburuk seiring waktu, terutama dalam beberapa tahun terakhir.
"Dua atau tiga tahun terakhir sangat sulit. Saya merasa tidak nyaman dengan cara saya diperlakukan, begitu juga Lionel Messi. Kami diperlakukan dengan cara yang tidak adil meskipun selalu memberikan yang terbaik di lapangan," ujar Neymar.
Neymar juga menyoroti insiden di mana pendukung PSG berdemo di depan rumahnya. Superstar Brasil ini menggambarkannya sebagai sebuah penghinaan dan melewati batas.
"Ketika mereka datang ke rumah saya, menghina saya, bahkan mencoba masuk atau ingin menyerang saya, itu sudah melewati batas. Saya selalu menghormati mereka, tetapi rasa hormat itu tidak timbal balik," tambahnya.
Meski memiliki pengalaman pahit, Neymar menegaskan bahwa ia tidak menyimpan dendam terhadap PSG sebagai klub. Di Paris dirinya mengaku memiliki banyak momen indah, meski juga banyak rasa kecewa.
Murianews, Kudus – Neymar, bintang sepak bola asal Brasil yang kini bermain untuk Al Hilal di Liga Pro Saudi, berbicara blak-blakan tentang masa-masa sulitnya di Paris Saint Germain (PSG) Prancis.
Dalam wawancara dengan RMC Sport, ia mengungkapkan rasa kecewa terhadap perlakuan sebagian penggemar dan manajemen klub selama periode enam tahun bersama raksasa Ligue 1 Prancis itu.
Neymar, yang pindah dari Barcelona ke PSG pada 2017 dengan biaya transfer rekor dunia sebesar €222 juta, memulai dengan performa gemilang di musim pertamanya. Namun, hubungan dengan para pendukung PSG semakin memburuk seiring waktu, terutama dalam beberapa tahun terakhir.
"Dua atau tiga tahun terakhir sangat sulit. Saya merasa tidak nyaman dengan cara saya diperlakukan, begitu juga Lionel Messi. Kami diperlakukan dengan cara yang tidak adil meskipun selalu memberikan yang terbaik di lapangan," ujar Neymar.
Neymar juga menyoroti insiden di mana pendukung PSG berdemo di depan rumahnya. Superstar Brasil ini menggambarkannya sebagai sebuah penghinaan dan melewati batas.
"Ketika mereka datang ke rumah saya, menghina saya, bahkan mencoba masuk atau ingin menyerang saya, itu sudah melewati batas. Saya selalu menghormati mereka, tetapi rasa hormat itu tidak timbal balik," tambahnya.
Meski memiliki pengalaman pahit, Neymar menegaskan bahwa ia tidak menyimpan dendam terhadap PSG sebagai klub. Di Paris dirinya mengaku memiliki banyak momen indah, meski juga banyak rasa kecewa.
Dendam...
"Saya tidak memiliki dendam terhadap klub. PSG adalah klub yang paling lama bersama saya sepanjang karier. Saya memiliki momen-momen indah, tetapi juga banyak saat-saat sedih, terutama dengan para pendukung. Itu disayangkan, tetapi saya tetap menghormati mereka dan akan selalu mendukung klub," ungkap Neymar.
Namun, Neymar juga menyayangkan manajemen klub PSG yang dinilainya tidak selalu mendukung pemain. Menurutnya, hubungan dengan beberapa manajer di PSG juga menjadi salah satu penyebab ketegangan.
"Secara profesional, itu adalah waktu terbaik saya bermain. Namun, hubungan dengan pendukung menjadi bagian yang menyedihkan. Meski demikian, saya memiliki hati nurani yang tenang karena selalu memberikan segalanya untuk klub," tutupnya.
Setelah meninggalkan PSG pada 2023, Neymar bergabung dengan Al Hilal di Arab Saudi. Kepindahan ini dianggap sebagai penurunan karier oleh beberapa pihak, terutama mengingat statusnya yang pernah disebut sebagai pewaris Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Saat ini, Neymar tengah memulihkan diri dari cedera lutut dan paha. Diharapkan pemain ini bisa kembali bermain pada awal Januari. Itu saat Al-Hilal menghadapi Al-Ittihad di perempat final Piala Raja Arab.