Laga baru berjalan 11 menit, namun Liverpool sudah harus kehilangan kapten sementara mereka, Joe Gomez, karena cedera. Arne Slot terpaksa memasukkan Isaac Mabaya sebagai pengganti.
The Reds segera mendominasi penguasaan bola, tetapi tak mampu menciptakan perbedaan menghadapi tembok kokoh Plymouth. Para pemain tuan rumah bermain tanpa kompromi menghadapi raksasa Liga Inggris Liverpool.
Liverpool sempat mengancam pada menit ke-36 lewat tembakan berbahaya James McConnell dari tepi kotak penalti. Namun kiper Plymouth, Conor Hazard melakukan penyelamatan gemilang.
Menjelang akhir babak pertama, Isaac Mabaya mendapat kartu kuning karena mengulur waktu, dan skor tetap 0-0 hingga turun minum. Secara keseluruhan di babak pertama, Liverpool menghadapi batu karang besar.
Babak kedua baru berjalan delapan menit, dan Plymouth mencetak gol kejutan!. Berawal dari insiden di mana Harvey Elliott menyentuh bola dengan tangannya di dalam kotak penalti, wasit Samuel Barrott langsung menunjuk titik putih.
Murianews, Kudus – Hasil mengejutkan terjadi di Home Park Stadium, saat Liverpool harus angkat koper dari Piala FA digebuk Plymouth Argyle. Tim dari Divisi Kedua Liga Inggris ini menang 1-0 atas Liverpool, Minggu (9/2/2025) tengah malam WIB.
Hasil ini menjadi kejutan besar di Piala FA putaran ke-4. Tim Championship Plymouth Argyle, terlepas dari beruntung atau tidak, mampu merontokan Liverpool. Sebuah hasil yang benar-benar mengguncang Inggris!.
Laga baru berjalan 11 menit, namun Liverpool sudah harus kehilangan kapten sementara mereka, Joe Gomez, karena cedera. Arne Slot terpaksa memasukkan Isaac Mabaya sebagai pengganti.
The Reds segera mendominasi penguasaan bola, tetapi tak mampu menciptakan perbedaan menghadapi tembok kokoh Plymouth. Para pemain tuan rumah bermain tanpa kompromi menghadapi raksasa Liga Inggris Liverpool.
Liverpool sempat mengancam pada menit ke-36 lewat tembakan berbahaya James McConnell dari tepi kotak penalti. Namun kiper Plymouth, Conor Hazard melakukan penyelamatan gemilang.
Menjelang akhir babak pertama, Isaac Mabaya mendapat kartu kuning karena mengulur waktu, dan skor tetap 0-0 hingga turun minum. Secara keseluruhan di babak pertama, Liverpool menghadapi batu karang besar.
Babak kedua baru berjalan delapan menit, dan Plymouth mencetak gol kejutan!. Berawal dari insiden di mana Harvey Elliott menyentuh bola dengan tangannya di dalam kotak penalti, wasit Samuel Barrott langsung menunjuk titik putih.
Membuat Gempa...
Ryan Hardie maju sebagai eksekutor dan dengan tenang menaklukkan Caoimhin Kelleher, membawa Plymouth unggul 1-0. Tanda-tanda terjadinya ‘gempa’ mulai menyeruak di pertandingan ini.
Tertinggal satu gol, Liverpool langsung meningkatkan intensitas serangan. Federico Chiesa nyaris menyamakan kedudukan pada menit ke-56 dengan tembakan keras, tetapi bola hanya melebar tipis.
Namun melalui serangan balik, Plymouth bukan tanpa tekanan. Pada menit ke-61, Ryan Hardie hampir menggandakan keunggulan untuk Plymouth, memaksa Kelleher melakukan penyelamatan akrobatik.
Liverpool terus menekan hingga detik terakhir pertandingan. Pada menit ke-90+3, Diogo Jota melepaskan tendangan voli berbahaya, tetapi Conor Hazard kembali menjadi penyelamat Plymouth.
Drama berlanjut hingga menit ke-90+9 ketika Darwin Nunez menyundul bola dari jarak dekat. Namun kiper Plymouth itu lagi-lagi tampil gemilang dengan refleksnya yang luar biasa.
Tak berhenti di situ, Liverpool bahkan mengerahkan kiper Kelleher untuk maju dalam situasi sepak pojok terakhir. Sundulan kerasnya hampir saja menyamakan skor, tetapi Hazard masih terlalu tangguh.
Wasit akhirnya meniup peluit panjang, menandakan berakhirnya pertandingan dengan kemenangan bersejarah bagi Plymouth Argyle. Liverpool harus mengubur impian mereka di Piala FA setelah gagal menembus tembok pertahanan Plymouth yang dipimpin oleh kiper heroik, Conor Hazard.
Hasil ini menjadi kejutan besar di ajang Piala FA, ketika tim dari Divisi Kedua berhasil menyingkirkan raksasa Liverpool, yang sudah beberapa kali merebut gelar juara Piala FA Inggris.