Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Dunia sepak bola Turki kembali diguncang skandal besar. Presiden klub Adana Demirspor, Bedirhan Burak, secara mengejutkan mengundurkan diri setelah timnya memilih meninggalkan lapangan dalam laga panas melawan Galatasaray.

Keputusan dramatis ini memicu badai kontroversi yang mengguncang liga Turki dan menyalakan kembali perdebatan sengit soal wasit di Turki. Masalah lama soal kualitas wasit, kembali meledak dan membuat sepak bola Turki di titik nadir.

Dalam pertandingan yang digelar di kandang Galatasaray, pemimpin klasemen dengan 57 poin, menghadapi tim juru kunci Adana Demirspor yang hanya memiliki lima poin. Atmosfer memanas sejak menit ke-12, ketika wasit menghadiahkan penalti kepada tuan rumah setelah Dries Mertens diduga dilanggar oleh Semih Guler.

Bintang baru Galatasaray, Alvaro Morata, dengan tenang mengeksekusi penalti dan mencetak gol perdananya di Liga Turki. Namun keputusan wasit memberikan penalti untuk Galatasaray ternyata menjadi bom waktu.

Merasa dirugikan oleh keputusan yang dianggap tidak adil, pemain Adana Demirspor meledak dalam protes keras. Setelah ketegangan yang memuncak, tim akhirnya memilih aksi nekat, meninggalkan lapangan pada menit ke-34.

Langkah ekstrem ini mengejutkan semua pihak dan membuat pertandingan berakhir dengan kekacauan total. Insiden ini langsung menjadi topik hangat di Turki.

Saingan utama Galatasaray dalam perebutan gelar, Fenerbahçe, tak mau ketinggalan bersuara. Mereka dengan lantang menyebut keputusan penalti itu sebagai bukti "favoritisme" terhadap Galatasaray.

Tuduhan ini semakin memperkeruh atmosfer kompetisi, dengan banyak pihak menuding adanya keberpihakan dalam pengambilan keputusan wasit. Di tengah badai yang terus berkecamuk, Bedirhan Burak akhirnya mengambil keputusan besar, dengan menyatakan mundur dari jabatannya.

Dalam pernyataan emosional yang diposting di media sosial X, Presiden Klub Adana Demirsport mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam. Keputusan mundur diambilnya dengan berbagai pertimbangan.

"Saya menyesal bahwa kita telah mencapai titik yang tidak bisa kembali. Demi kebaikan klub saya, keluarga saya, orang yang saya cintai, dan kesehatan saya, saya memberi tahu semua pendukung kami bahwa saya mengundurkan diri sebagai presiden," tulisnya di akun X.

Dalam perkembagan terbaru, seperti dilansir BeinSport, semua mata tertuju pada Federasi Sepak Bola Turki (TFF), yang dikabarkan akan segera mengambil keputusan terkait insiden ini.

Ada kemungkinan Galatasaray akan diberikan kemenangan 3-0, sementara Adana Demirspor terancam sanksi berat berupa pengurangan tiga poin. Dengan Mourinho di Fenerbahce yang terus mengkritik wasit, klub-klub raksasa yang saling tuding, dan keputusan yang semakin dipertanyakan, drama di sepak bola Turki tampaknya masih jauh dari selesai.

Komentar

Terpopuler