Laga perebutan satu tiket promosi ke Liga 1 Indonesia musim depan itu akan mempertemukan dua arsitek yang sama-sama pernah menjadi legenda Tim Nasional Indonesia era 90-an tersebut.
Sama-sama berusia 54 tahun, kedua pelatih ini sudah kenyang dengan asam garam persepakbolaan di Indonesia. Baik ketika masih berseragam pemain, maupun duduk di kursi pelatih.
Posisi di lapangan ketika masih bermain tentu akan mempengaruhi karakter permainan kedua pelatih dalam pertandingan besok malam. Di mana Widodo C Putro dikenal sebagai striker. Sedangkan Aji Santoso berposisi sebagai bek.
Rekor kedua tim ini di Liga 2 sama-sama kuatnya. Widodo mulai menukangi Persijap mulai putaran ke dua Liga 2. Dari 14 kali memimpin Persijap mulai fase Regular Series, Championship Series atau babak delapan besar, Widodo meraih lima kemenangan, tujuh seri, dan dua kekalahan.
Di sisi lain, PSPS Pekanbaru juga tak kalah impresif. Aji Santoso yang menukangi sejak awal musim memimpin berjuang di Grup 1. Tim berjuluk Askar Bertuah itu berhasil mengumpulkan 27 poin berkat 7 kemenangan, 6 hasil imbang, dan 3 kekalahan, yang memastikan langkah mereka ke babak 8 besar.
Hanya saja, di pertandingan terakhir kedua tim ini nasibnya berbeda. Persijap menang dramatis 1-0 atas Persela Lamongan. Sedangkan PSPS kalah 1-2 dari PSIM Yogyakarta.
Murianews, Jepara – Laga Persijap vs PSPS Pekanbaru akan digelar di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara, Selasa (25/2/2025) pukul 19.00 WIB. Laga ini akan menjadi pembuktian kemampuan antara Widodo Cahyono Putro dan Aji Santoso.
Laga perebutan satu tiket promosi ke Liga 1 Indonesia musim depan itu akan mempertemukan dua arsitek yang sama-sama pernah menjadi legenda Tim Nasional Indonesia era 90-an tersebut.
Sama-sama berusia 54 tahun, kedua pelatih ini sudah kenyang dengan asam garam persepakbolaan di Indonesia. Baik ketika masih berseragam pemain, maupun duduk di kursi pelatih.
Posisi di lapangan ketika masih bermain tentu akan mempengaruhi karakter permainan kedua pelatih dalam pertandingan besok malam. Di mana Widodo C Putro dikenal sebagai striker. Sedangkan Aji Santoso berposisi sebagai bek.
Rekor kedua tim ini di Liga 2 sama-sama kuatnya. Widodo mulai menukangi Persijap mulai putaran ke dua Liga 2. Dari 14 kali memimpin Persijap mulai fase Regular Series, Championship Series atau babak delapan besar, Widodo meraih lima kemenangan, tujuh seri, dan dua kekalahan.
Di sisi lain, PSPS Pekanbaru juga tak kalah impresif. Aji Santoso yang menukangi sejak awal musim memimpin berjuang di Grup 1. Tim berjuluk Askar Bertuah itu berhasil mengumpulkan 27 poin berkat 7 kemenangan, 6 hasil imbang, dan 3 kekalahan, yang memastikan langkah mereka ke babak 8 besar.
Hanya saja, di pertandingan terakhir kedua tim ini nasibnya berbeda. Persijap menang dramatis 1-0 atas Persela Lamongan. Sedangkan PSPS kalah 1-2 dari PSIM Yogyakarta.
Habis-habisan...
Berangkat dengan poin yang sama, kedua tim ini dipastikan akan bertempur habis-habisan. Para suporter Laskar Kalinyamat pun menilai laga ini tak mudah bagi tim kebanggaannya.
“Kalau dari sisi bintang, mungkin Aji Santoso lebih baik. Tapi kalau soal memanfaatkan pemain, Widodo lebih unggul,” kata Ade Wisnu Aji, capo atau dirigen Barisan Suporter Persijap Sejati (Banaspati), Senin (24/2/2025).
Benthong, sapaan akrab capo tribun selatan itu menilai, materi pemain Laskar Kalinyamat di Liga 2 relatif di bawah dari tim-tim lain. Namun Widodo berhasil memanfaatkan pemain yang ada sebagai kekuatan besar di kasta kedua musim ini.
“Kalau soal strategi, saya condong ke Widodo lebih bagus di pertandingan nanti. Tapi harus tetap waspada, karena pemain asing PSPS juga berbahaya. Tapi Aji Santoso juga kadang-kadang berbahaya,” ujar Benthong.
Kendati begitu, Benthong dan Banaspati tetap optimis Persijap akan memenangkan pertandingan. Kemenangan ini sudah ditunggu-tunggu pecinta Persijap setelah terakhir kali pada 2014 silam Laskar Kalinyamat berlaga di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Editor: Budi Santoso