Bencana ini bermula dari keputusan Mahkamah Agung Thailand pada 6 Maret 2025 yang mewajibkan FAT membayar kompensasi sebesar 360 juta baht kepada Siam Sport. Gugatan ini bermula dari keputusan sepihak FAT pada 2016.
Di bawah kepemimpinan Somyot Poompanmoung, FAT saat itu memutus kontrak hak siar TV Liga Thailand untuk mencari mitra baru dengan keuntungan lebih besar. Tak terima, Siam Sport pun menggugat FAT.
Dalam kasus hukum yang akhirnya berlangsung hingga sembilan tahun akhirnya berakhir dengan putusan fatal ini. Tak hanya itu, FAT juga dibebani bunga yang terus membengkak sejak 2016, membuat jumlah utang kian melambung.
Dalam konferensi pers yang penuh emosional, Madam Pang menegaskan bahwa FAT akan segera mengadakan pertemuan darurat membahas masalah ini. Rencananya FAT akan menuntut pertanggungjawaban dari mantan Ketua FAT Somyot Poompanmoung serta dewan eksekutifnya.
"Saya memutuskan untuk membawa masalah ini ke komite khusus untuk segera ditangani. Kami juga akan melanjutkan untuk menggugat Pak Somyot dan dewan FAT saat itu," ujar Madam Pang dengan suara bergetar, sambil menahan air mata.
Murianews, Kudus - Sepak bola Thailand dilanda badai besar. Presiden Federasi Sepak Bola Thailand (FAT), Nualphan Lamsam atau yang akrab disapa Madam Pang, tak kuasa menahan air mata dalam konferensi pers yang digelar pada 11 Maret 2025.
Seperti dilansir dari Thethao247, dengan wajah penuh kesedihan, Madam Pang mengungkapkan bahwa FAT kini menghadapi utang besar mencapai 492 juta baht. Jika dirupiahkan nilainya mencapai sekira Rp 240 Miliar.
Bencana ini bermula dari keputusan Mahkamah Agung Thailand pada 6 Maret 2025 yang mewajibkan FAT membayar kompensasi sebesar 360 juta baht kepada Siam Sport. Gugatan ini bermula dari keputusan sepihak FAT pada 2016.
Di bawah kepemimpinan Somyot Poompanmoung, FAT saat itu memutus kontrak hak siar TV Liga Thailand untuk mencari mitra baru dengan keuntungan lebih besar. Tak terima, Siam Sport pun menggugat FAT.
Dalam kasus hukum yang akhirnya berlangsung hingga sembilan tahun akhirnya berakhir dengan putusan fatal ini. Tak hanya itu, FAT juga dibebani bunga yang terus membengkak sejak 2016, membuat jumlah utang kian melambung.
Dalam konferensi pers yang penuh emosional, Madam Pang menegaskan bahwa FAT akan segera mengadakan pertemuan darurat membahas masalah ini. Rencananya FAT akan menuntut pertanggungjawaban dari mantan Ketua FAT Somyot Poompanmoung serta dewan eksekutifnya.
"Saya memutuskan untuk membawa masalah ini ke komite khusus untuk segera ditangani. Kami juga akan melanjutkan untuk menggugat Pak Somyot dan dewan FAT saat itu," ujar Madam Pang dengan suara bergetar, sambil menahan air mata.
Juga Utang ke FIFA...
Tak berhenti di situ, masalah lain juga mencuat. FAT juga menghadapi utang kepada FIFA sebesar 132 juta baht. Utang ini berasal dari pinjaman 155 juta baht yang dilakukan Somyot pada 2020 untuk mengatasi krisis finansial akibat pandemi Covid-19.
Sesuai peraturan FIFA, FAT harus mencicil utang ini hingga tahun 2030. Dalam penyelidikan lebih lanjut, Madam Pang menemukan kejanggalan dalam pembayaran sebesar 30 juta baht untuk biaya hukum dalam kasus Siam Sport.
Fakta mengejutkan terungkap, ketika biaya sebenarnya dari pengeluaran ini sebenarnya hanya sekitar 1 juta baht. Dugaan kuat adanya praktik korupsi atau pencucian uang langsung mencuat.
"Terkait dugaan pencucian uang, ini adalah masalah yang rumit dan saya telah menugaskan tim hukum untuk menanganinya. Kami akan mempertimbangkan apakah perlu menambah tuntutan hukum lagi," tegasnya.
Di tengah pusaran krisis ini, Madam Pang berupaya mencari solusi. Ia berencana untuk bernegosiasi dengan Ketua Siam Sport, Ravi Lothong, guna menemukan skema kompensasi terbaik.
Hubungan pribadi antara keduanya menjadi harapan terakhir dalam menyelamatkan FAT dari keterpurukan. Namun demikian belum ada jaminan pasti untuk kepastiannya.
Sebagai pengusaha dan politisi berpengaruh di Thailand, Madam Pang telah menjadi figur penting dalam perkembangan sepak bola Thailand. Wanita ini sukses membawa tim wanita Thailand ke dua Piala Dunia dan mengantarkan tim pria menjuarai Piala AFF 2020 dan 2022.
Madam Pang Hadapi Badai...
Terpilih sebagai Ketua FAT pertama dalam sejarah, dengan 93% suara pada Februari 2024. Namun kini Madam Pang yang terkenal menghadapi ujian terbesarnya.
"Saat saya tiba, FAT hampir tidak memiliki apa-apa, hanya utang. Saya hanya berharap mendapat dukungan dari semua orang," katanya penuh harap, sebelum menutup konferensi dengan air mata yang terus mengalir.