Dalam laga Barcelona vs Benfica yang penuh aksi di leg 2 Babak 16 Besar Liga Champions, Raphinha mencuri perhatian dengan dua gol gemilangnya. Sementara Lamine Yamal membuat penonton bergemuruh dengan tekniknya yang luar biasa.
Tak hanya di laga ini, di leg pertama Pedri juga sudah membuktikan kelasnya dengan meraih penghargaan pemain terbaik pertandingan. Meski tak mencetak gol atau memberikan assist langsung, kontribusi gelandang muda Spanyol itu begitu krusial.
Pedri menjadi pengatur ritme permainan Barcelona. Selain itu juga menjadi jembatan utama antara lini belakang dan lini serang. Melihat penampilan luar biasa rekan setimnya, Gavi tanpa ragu menyuarakan keyakinannya bahwa Pedri layak meraih Ballon d'Or.
"Tidak ada yang lebih pantas memenangkan Ballon d'Or selain Pedri. Semua orang tahu seperti apa kualitasnya di lapangan," seru Gavi penuh semangat di lansir Mundo Deportivo.
Namun, Pedri tetap merendah atas pujian rekannya ini. Baginya, penghargaan Man of the Match justru lebih pantas diberikan kepada Raphinha atau Lamine Yamal.
Murianews, Kudus – Barcelona kembali menunjukkan dominasinya di panggung Eropa setelah mengalahkan Benfica 3-1 di Leg 2 Babak 16 Besar Liga Champions, Rabu (12/3/2025) dinihari WIB. Pedri menjadi pemain terbaik di pertandingan ini.
Dalam laga Barcelona vs Benfica yang penuh aksi di leg 2 Babak 16 Besar Liga Champions, Raphinha mencuri perhatian dengan dua gol gemilangnya. Sementara Lamine Yamal membuat penonton bergemuruh dengan tekniknya yang luar biasa.
Namun, di pertandingan Barcelona vs Benfica, gelar Man of the Match justru jatuh ke tangan Pedri. Gelar ini mengindikasikan betapa krusialnya peran sang maestro lini tengah Barcelona ini.
Tak hanya di laga ini, di leg pertama Pedri juga sudah membuktikan kelasnya dengan meraih penghargaan pemain terbaik pertandingan. Meski tak mencetak gol atau memberikan assist langsung, kontribusi gelandang muda Spanyol itu begitu krusial.
Pedri menjadi pengatur ritme permainan Barcelona. Selain itu juga menjadi jembatan utama antara lini belakang dan lini serang. Melihat penampilan luar biasa rekan setimnya, Gavi tanpa ragu menyuarakan keyakinannya bahwa Pedri layak meraih Ballon d'Or.
"Tidak ada yang lebih pantas memenangkan Ballon d'Or selain Pedri. Semua orang tahu seperti apa kualitasnya di lapangan," seru Gavi penuh semangat di lansir Mundo Deportivo.
Namun, Pedri tetap merendah atas pujian rekannya ini. Baginya, penghargaan Man of the Match justru lebih pantas diberikan kepada Raphinha atau Lamine Yamal.
Pedri Tetap Merendah...
"MVP bisa jadi milik Raphinha atau Lamine Yamal. Mereka luar biasa. Lewandowski juga berperan besar dalam mengakhiri permainan. Kami memiliki kekuatan luar biasa dalam serangan yang harus terus kami manfaatkan," ujar Pedri.
Lebih dari sekadar menyerang, Pedri juga menekankan pentingnya bertahan. Barcelona harus bisa meningkatkan preforma menyerang dan bertahan ini dengan sama-sama baiknya.
"Ayah saya selalu berkata, jika Anda tidak bermain dengan baik, setidaknya Anda harus bekerja keras dan bertahan untuk tim. Itulah yang selalu saya lakukan," tambahnya.
Dalam pertandingan Barcelona vs Benfica, Pedri mencatatkan statistik yang mencengangkan. Pemain ini menyentuh bola sebanyak 107 kali, dengan akurasi umpan mencapai 84 dari 88 percobaan.
Termasuk tiga umpan kunci yang nyaris menghasilkan gol. Umpan panjangnya pun 100% akurat, membantu Barcelona mengubah skema permainan dengan cepat.
Tak hanya soal distribusi bola, Pedri juga menunjukkan ketangguhannya di lini tengah. Ia memenangkan tujuh duel satu lawan satu, melakukan lima tekel sukses, dan dua kali dilanggar lawan, membuktikan betapa sulitnya Benfica untuk menghentikan pengaruhnya dalam permainan.
Performa cemerlang Pedri tak hanya membantu Barcelona mengendalikan pertandingan, tetapi juga mempertegas statusnya sebagai salah satu gelandang muda terbaik di Eropa saat ini. Jika ia terus mempertahankan level permainannya, bukan tidak mungkin Ballon d'Or benar-benar akan jatuh ke tangannya dalam waktu dekat.