Pertandingan leg kedua Babak 16 Besar Liga Champions antara Atletico vs Madrid yang penuh tensi berakhir dengan kemenangan Real Madrid melalui adu penalti. Namun, bukan hanya hasil pertandingan yang menjadi sorotan, melainkan serangkaian insiden kontroversial yang melibatkan bintang-bintang Los Blancos.
Atletico menuduh Vinicius sebagai provokator utama, dengan enam aksi yang dianggap menghina dan menantang suporter tuan rumah. Gerakan tangan provokatifnya memanaskan atmosfer di stadion Wanda Metropolitano saat itu.
Sementara itu, Rudiger diklaim melakukan gerakan tangan mengancam ke arah pendukung Atletico. Sebuah aksi yang dianggap paling berbahaya oleh pihak Los Rojiblancos. Tak berhenti di situ, Dani Ceballos juga terlibat, dengan dugaan gestur “memotong lengan bajunya” yang dianggap sebagai ejekan kasar saat memasuki terowongan stadion.
Puncaknya, Kylian Mbappe dituding melakukan tindakan tidak senonoh dengan menyentuh area pribadinya menghadap ke suporter Atletico Madrid. Perilaku para bintang Madrid itu secara resmi dilaporkan ke UEFA dan diharapkan mendapatkan penindakan.
Di pertandingan itu, setelah drama adu penalti yang menegangkan, para pemain Real Madrid meman merayakan kemenangan mereka menuju tribun pendukung mereka sendiri. Namun, rute perjalanan mereka berdekatan dengan tribun penggemar Atletico, membuat suasana menjadi memanas.
Murianews, Kudus – Duel dramatis antara Atletico Madrid vs Real Madrid di babak 16 besar Liga Champions masih berbuntut. Atletico Madrid secara resmi mengajukan keluhan ke UEFA, melaporkan empat pemain Real Madrid atas tindakan tak sportif.
Seperti dilaporkan afriquesports.net, para pemain Madrid yang dilaporkan ke UEFA adalah Vinicius Junior, Kylian Mbappe, Antonio Rudiger, dan Dani Ceballos. Mereka dilaporkan melakukan tindakan tidak sportif yang memicu kemarahan publik Wanda Metropolitano, usai kemenangan adu penalti mereka.
Pertandingan leg kedua Babak 16 Besar Liga Champions antara Atletico vs Madrid yang penuh tensi berakhir dengan kemenangan Real Madrid melalui adu penalti. Namun, bukan hanya hasil pertandingan yang menjadi sorotan, melainkan serangkaian insiden kontroversial yang melibatkan bintang-bintang Los Blancos.
Atletico menuduh Vinicius sebagai provokator utama, dengan enam aksi yang dianggap menghina dan menantang suporter tuan rumah. Gerakan tangan provokatifnya memanaskan atmosfer di stadion Wanda Metropolitano saat itu.
Sementara itu, Rudiger diklaim melakukan gerakan tangan mengancam ke arah pendukung Atletico. Sebuah aksi yang dianggap paling berbahaya oleh pihak Los Rojiblancos. Tak berhenti di situ, Dani Ceballos juga terlibat, dengan dugaan gestur “memotong lengan bajunya” yang dianggap sebagai ejekan kasar saat memasuki terowongan stadion.
Puncaknya, Kylian Mbappe dituding melakukan tindakan tidak senonoh dengan menyentuh area pribadinya menghadap ke suporter Atletico Madrid. Perilaku para bintang Madrid itu secara resmi dilaporkan ke UEFA dan diharapkan mendapatkan penindakan.
Di pertandingan itu, setelah drama adu penalti yang menegangkan, para pemain Real Madrid meman merayakan kemenangan mereka menuju tribun pendukung mereka sendiri. Namun, rute perjalanan mereka berdekatan dengan tribun penggemar Atletico, membuat suasana menjadi memanas.
Tidak Terima...
Tidak terima dengan aksi para pemain Madrid, suporter Atletico dilaporkan melemparkan hingga 40 botol plastik dan korek api ke arah pemain, termasuk ke kiper Thibaut Courtois. Entah siapa yang memulai, para pemain Madrid juga terlihat meladeni aksi para pendukung Atletico.
Atletico Madrid dalam laporannya ke UEFA disebutkan telah menyertakan empat video yang berisi aksi para pemain Real Madrid saat merayakan kemenangannya. Video tersebut disampaikan ke UEFA sebagai bukti kuat atas tindakan provokatif yang diduga dilakukan para pemain Real Madrid.
Atletico Madrid menuntut UEFA untuk mengambil tindakan tegas dan menjatuhkan sanksi kepada mereka yang bersalah. Di sisi lain, Atletico sendiri tengah berada dalam penyelidikan UEFA atas tindakan pendukung mereka, yang dinilai menciptakan atmosfer berbahaya di stadion Wanda Metropolitano pada kejadian yang sama.