Inter sempat unggul dua gol sebelum akhirnya Blaugrana bangkit dan menyamakan kedudukan. Meski kehilangan kendali di babak kedua, pelatih Simone Inzaghi mengapresiasi perjuangan anak asuhnya, kendati tidak bisa menutupi rasa kecewa atas sejumlah kontroversi yang terjadi.
"Kami memainkan permainan yang bagus, bahkan unggul 2-0. Saya masih tidak mengerti mengapa gol itu tidak diakui. Insiden seperti itu bisa mengubah segalanya. Kami kecewa, tapi seluruh tim tahu bahwa kami berjuang keras melawan salah satu tim terbaik dunia," ujar Inzaghi seusai laga seperti dilansir Daily Mail.
"Lamine Yamal adalah pemain dengan kualitas yang belum pernah saya lihat dalam delapan atau sembilan tahun terakhir. Kami bahkan menggunakan dua hingga tiga pemain untuk mengawalnya, namun dia tetap menimbulkan banyak masalah. Untungnya, intensitasnya menurun karena jadwal padat yang mereka hadapi musim ini," jelas Simone Inzaghi.
Bek sayap Denzel Dumfries dan Federico Dimarco juga mendapat pujian berkat peran penting mereka dalam mengacaukan lini belakang Barcelona. Inzaghi menyatakan bahwa dirinya memang menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi taktik garis pertahanan tinggi ala Barcelona.
"Barcelona sangat mengandalkan jebakan offside. Mereka ambil risiko besar, tapi itu efektif buat mereka. Kami tahu itu dan memanfaatkan kekuatan kami di sisi sayap untuk membongkarnya," ujarnya.
Murianews, Kudus – Meski dibayangi tiga kekalahan beruntun, Inter Milan membuktikan mereka belum habis. Nerazzurri yang diasuh Simone Inzaghi tampil penuh semangat dan agresivitas saat bertandang ke markas Barcelona dan berhasil memaksakan hasil imbang 3-3.
Inter sempat unggul dua gol sebelum akhirnya Blaugrana bangkit dan menyamakan kedudukan. Meski kehilangan kendali di babak kedua, pelatih Simone Inzaghi mengapresiasi perjuangan anak asuhnya, kendati tidak bisa menutupi rasa kecewa atas sejumlah kontroversi yang terjadi.
"Kami memainkan permainan yang bagus, bahkan unggul 2-0. Saya masih tidak mengerti mengapa gol itu tidak diakui. Insiden seperti itu bisa mengubah segalanya. Kami kecewa, tapi seluruh tim tahu bahwa kami berjuang keras melawan salah satu tim terbaik dunia," ujar Inzaghi seusai laga seperti dilansir Daily Mail.
Strategi bertahan diterapkan Inter Milan setelah unggul, dengan fokus khusus untuk meredam penyerang muda Barcelona, Lamine Yamal. Inzaghi mengakui kualitas luar biasa pemain berusia 16 tahun itu usai pertandingan.
"Lamine Yamal adalah pemain dengan kualitas yang belum pernah saya lihat dalam delapan atau sembilan tahun terakhir. Kami bahkan menggunakan dua hingga tiga pemain untuk mengawalnya, namun dia tetap menimbulkan banyak masalah. Untungnya, intensitasnya menurun karena jadwal padat yang mereka hadapi musim ini," jelas Simone Inzaghi.
Bek sayap Denzel Dumfries dan Federico Dimarco juga mendapat pujian berkat peran penting mereka dalam mengacaukan lini belakang Barcelona. Inzaghi menyatakan bahwa dirinya memang menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi taktik garis pertahanan tinggi ala Barcelona.
"Barcelona sangat mengandalkan jebakan offside. Mereka ambil risiko besar, tapi itu efektif buat mereka. Kami tahu itu dan memanfaatkan kekuatan kami di sisi sayap untuk membongkarnya," ujarnya.
Martinez Cedera...
Namun Inter harus menghadapi tantangan besar setelah Lautaro Martinez mengalami cedera otot dan ditarik keluar di babak pertama. Tingkat keparahan cedera belum dipastikan, namun Inzaghi tak bisa menyembunyikan kekhawatirannya.
"Dia merasa nyeri tajam di paha. Ini pertandingan kedelapan berturut-turut yang dia mainkan. Saya tidak bisa rotasi karena Thuram baru sembuh dan Taremi juga baru pulih. Cedera adalah risiko yang nyata dalam situasi seperti ini," keluhnya.
Meskipun kekurangan pemain, Inzaghi memuji kontribusi positif dari Marcus Thuram dan Mehdi Taremi yang kembali bermain meski belum sepenuhnya pulih. Keduanya menjadi konseptor dalam usaha Inter Milan meredam permainan agresif Barcelona.
"Thuram bahkan belum sempat pemanasan karena baru latihan kemarin. Kehadiran mereka sangat berarti, dan saya berterima kasih kepada Taremi atas sikap luar biasanya," pujinya.
Kini, semua akan ditentukan di leg kedua yang digelar di Guiseppe Meazza Rabu (7/5/2025) dinihari WIB. Tanpa aturan gol tandang, duel Barcelona vs Inter Milan benar-benar akan dimulai dari awal lagi, dan pasti menguras energi.
"Ini akan menjadi final sesungguhnya. Tiga tahun lalu kami juga imbang di sini. Dukungan fans sangat penting bagi kami, dan sekarang kami bersiap untuk bertarung habis-habisan di Milan," tutup Inzaghi penuh tekad.