Laga Inter vs Barca yang berlangsung panas di Stadion Giuseppe Meazza tersebut tidak hanya menyajikan drama di atas lapangan. Tetapi pada akhirnya juga menuai perdebatan panjang di luar lapangan, soal kepemimpinan wasit Marciniak yang dinilai kontroversial.
Dilansir dari banyak media di Eropa, ada sejumlah momen yang dianggap kontroversial telah dilakukan Marciniak di laga itu. Salah satu momen paling awal yang memicu protes datang pada menit ke-26, ketika tendangan Pedri diduga mengenai tangan Francesco Acerbi di kotak penalti Inter.
Kontroversi berikutnya muncul pada momen menit ke-42 setelah Inter mendapat penalti usai Pau Cubarsi dianggap melanggar Lautaro Martinez. Meski keputusan diambil setelah tinjauan VAR, sejumlah pemain Barcelona, termasuk Eric Garcia, menilai tekel tersebut bersih.
Beberapa analis seperti Wayne Rooney dan Daniel Sturridge membela keputusan Marciniak, tetapi keputusan ini tetap dipertanyakan. Arsene Wenger bahkan menyebut seharusnya tidak ada penalti dalam kejadian ini karena Cubarsi melakukannya terhadap bola lebih dulu.
Tak lama setelah gol penalti Inter, tepatnya pada menit ke-45, juga disebut sebagai momen kontroversial dari wasit. Terjadi keributan menyusul tuduhan Acerbi pada Inigo Martinez yang meludahinya. Tayangan ulang menunjukkan gestur Martinez seperti meludah ke arah Acerbi, namun wasit, meski berkonsultasi dengan VAR, memutuskan tidak memberikan hukuman.
Murianews, Kudus – Pertandingan semifinal leg kedua Liga Champions 2024/2025 antara Inter vs Barca masih terus jadi pembicaraan. Terutama tekait sejumlah kontroversi yang dimunculkan dari wasit asal Polandia, Szymon Marciniak.
Laga Inter vs Barca yang berlangsung panas di Stadion Giuseppe Meazza tersebut tidak hanya menyajikan drama di atas lapangan. Tetapi pada akhirnya juga menuai perdebatan panjang di luar lapangan, soal kepemimpinan wasit Marciniak yang dinilai kontroversial.
Dilansir dari banyak media di Eropa, ada sejumlah momen yang dianggap kontroversial telah dilakukan Marciniak di laga itu. Salah satu momen paling awal yang memicu protes datang pada menit ke-26, ketika tendangan Pedri diduga mengenai tangan Francesco Acerbi di kotak penalti Inter.
Barcelona menuntut penalti, namun Marciniak memutuskan tidak memberikan pelanggaran. Ia menilai bola lebih dahulu mengenai bagian tubuh Acerbi lainnya dan gerakan tangan bek Inter itu dianggap alami. Keputusan ini langsung menuai reaksi dari kubu Barcelona yang merasa dirugikan.
Kontroversi berikutnya muncul pada momen menit ke-42 setelah Inter mendapat penalti usai Pau Cubarsi dianggap melanggar Lautaro Martinez. Meski keputusan diambil setelah tinjauan VAR, sejumlah pemain Barcelona, termasuk Eric Garcia, menilai tekel tersebut bersih.
Beberapa analis seperti Wayne Rooney dan Daniel Sturridge membela keputusan Marciniak, tetapi keputusan ini tetap dipertanyakan. Arsene Wenger bahkan menyebut seharusnya tidak ada penalti dalam kejadian ini karena Cubarsi melakukannya terhadap bola lebih dulu.
Tak lama setelah gol penalti Inter, tepatnya pada menit ke-45, juga disebut sebagai momen kontroversial dari wasit. Terjadi keributan menyusul tuduhan Acerbi pada Inigo Martinez yang meludahinya. Tayangan ulang menunjukkan gestur Martinez seperti meludah ke arah Acerbi, namun wasit, meski berkonsultasi dengan VAR, memutuskan tidak memberikan hukuman.
Penalti Batal...
Martinez sendiri mengakui aksinya, namun menyatakan ludahnya tidak mengenai Acerbi. Keputusan Marciniak ini pada akhirnya semakin menambah panas tensi pertandingan, khususnya di kalangan pendukung Inter.
Kontroversi kembali mencuat pada menit ke-69, ketika Marciniak awalnya memberikan penalti untuk Barcelona setelah Henrikh Mkhitaryan dianggap melanggar Lamine Yamal. Namun setelah melihat VAR, pelanggaran dinilai terjadi tepat di luar garis kotak penalti.
Keputusan ini diprotes keras oleh pihak Barcelona, termasuk oleh analis seperti Mateu Lahoz, yang menilai kontak kedua terjadi di dalam kotak penalti. Namun Marciniak bergeming, dan tetap pada keputusannya untuk hanya memberikan tendangan bebas, bukan penalti yang diharapkan.
Drama belum usai. Jelang gol penyeimbang Acerbi di injury time babak kedua, Barcelona menuding adanya pelanggaran Denzel Dumfries terhadap Gerard Martin sebelum assist diberikan. Anehnya, VAR tidak digunakan untuk meninjau insiden tersebut, yang memicu kemarahan tambahan dari tim tamu.
Situasi semakin memanas di babak tambahan waktu. Pada menit ke-105, Inter tengah membangun serangan berbahaya saat Marciniak meniup peluit akhir babak pertama perpanjangan waktu. Keputusan ini dipertanyakan, karena secara umum wasit memiliki keleluasaan untuk menunggu hingga akhir sebuah serangan.
Dipotong...
Momen ini memunculkan kontroversi bagi kubu Inter Milan. Wakil Italia merasa momentum penting mereka dipotong oleh wasit Marciniak dalam hal ini.
Satu insiden lain yang luput dari perhatian wasit Marciniak adalah momen saat Acerbi terlihat beberapa kali mendorong Pedri di dekat kotak penalti Inter. Meskipun Pedri terjatuh, Marciniak tidak menghentikan pertandingan dan VAR tidak digunakan untuk mengevaluasi insiden tersebut.
Sebagian analis menyebut dorongan itu masuk dalam batas wajar duel fisik, tetapi kubu Barcelona merasa ada potensi pelanggaran yang terlewatkan. Momen ini pada akhirnya menjadi kontroversi yang masih diperdebatkan usai laga Inter vs Barca selesai.