Ancelotti: 30 Menit Pertahanan Buruk, Madrid Kehilangan Semua

Murianews, Kudus – Setelah tumbang dari Barrcelona di pekan ke-35 La Liga Spanyol, pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti menyebut peluang timnya hampir tak ada. Kekalahan 3-4 membuat Los Blancos kini tertinggal tujuh poin dari Barcelona dengan hnya tiga pertandingan tersisa.

Carlo Ancelotti tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya dalam konferensi pers usai pertandingan. Seperti dilansir Marca, pelatih asal Italia ini secara terbuka mengakui lini belakang Real Madrid tidak memiliki kesiapan untuk laga ini.

“Dalam permainan di level seperti ini, Anda harus bertahan dan menyerang dengan baik. Kami menyerang dengan baik, mencetak tiga gol dan dua lainnya dianulir karena offside. Tapi 30 menit pertahanan yang buruk membuat kami kehilangan seluruh pertandingan," ujar Ancelotti.

Absennya lima pemain bertahan disebut Ancelotti sebagai faktor yang tidak bisa mencegah timnya menerim kekalahan. Masalah ini menjadi krusial, melihat bagaimana Barcelona memiliki kemampuan bermain seperti saat ini.

"Jangan lupakan bahwa kami kehilangan lima pemain bertahan. Itu sangat mempengaruhi cara sistem pertahanan kami bekerja," tegasnya.

Media-media di Spanyol juga sempat mempertanyakan beberapa keputusan Ancelotti di pertandingan ini. Salah satunya adalah saat dirinya menarik keluar Vinicius Jr dari arena pertandingan.

Vinicius cedera...

Keputusan itu menurut Ancelotti terpakasa dilakukannya karena si pemain memang mengalami masalah. Menurutnya, pemain asal Brasil itu mengalami cedera pergelangan kaki dan memilih untuk diganti.

"Dia tidak bisa melanjutkan pertandingan. Rodrygo memang pulih, tetapi tidak dalam kondisi terbaik. Menurunkan pemain yang tidak 100 persen fit justru meningkatkan risiko cedera," jelasnya.

Kekalahan ini menjadi yang keempat secara beruntun bagi Real Madrid dalam semua pertemuan melawan Barcelona pada musim ini. Ancelotti tidak menghindar dari fakta tersebut dan mengakui kelemahan di sistem tekanan tinggi timnya.

"Kami tidak bertahan dengan baik di keempat pertandingan. Bukan karena kami bermain terlalu dalam, melainkan karena kurangnya organisasi saat melakukan pressing tinggi," ujarnya.