Krisis di CBF sendiri terjadi setelah keputusan Pengadilan Negara Bagian Rio de Janeiro menggulingkan Presiden CBF, Ednaldo Rodrigues. Vonis itu dijatuhkan atas dugaan penyimpangan dalam dokumen legal yang mengesahkan kepemimpinannya.
Keputusan pengadilan tersebut muncul hanya tiga hari setelah Rodrigues yang saat itu belum digulingkan mengumumkan Carlo Ancelotti sebagai pelatih timnas Brasil. Sebagai pengganti sementara, Pengadilan Negara Brasil menunjuk Fernando Sarney, yang sebelumnya merupakan Wakil Presiden CBF.
Namun keputusan Pengadilan Negara Brasil ini oleh FIFA dianggap sebagai salah satu bentuk intervensi yang melanggar statuta FIFA. Penilaian yang sama juga dimunculkn oleh Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) yang merupakan bagian dari FIFA.
Sementara itu menurut laporan beberapa media di Brasil, dalam kasus kisruh di CBF ini, Rodrigues diketahui mengajukan banding ke Mahkamah Agung Brasil untuk memulihkan posisinya sebagai Presiden CBF. Langkah ini menurutnya menjadi bagian dari upaya untuk menyelamatkan Timnas Brasil agar tidak didiskualifikasi dari kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Brasil dijadwalkan akan menghadapi Ekuador dan Paraguay pada jeda internasional nanti. Menurut jadwal, CBF akan mengumumkan daftar pemain pada 26 Mei 2026. Namun, jika FIFA tidak menerima pengajuan daftar itu, maka akan menjadi pukulan besar bagi sepak bola Brasil.
Murianews, Kudus – Kisruh yang terjadi di internal CBF (Federasi Sepak Bola Brasil) mengancam eksistensi Timnas Brasil di Piala Dunia 2026. FIFA (Federasi Sepak Bola Dunia) mengancam mereka out dari Piala Dunia 2026 jika tidak segera ada penyelesaian.
Seperti dilansir dari situs resmi FIFA, ultimatum yang ditujukan ke Timnas Brasil berkait erat dengan krisis kepemimpinan yang tiba-tiba melanda CBF. FIFA bersikukuh, jika masalah ini tidak segera diselesaikan, maka FIFA akan mendiskualifikasi Timnas Brasil dari kualifikasi Piala Dunia 2026.
Krisis di CBF sendiri terjadi setelah keputusan Pengadilan Negara Bagian Rio de Janeiro menggulingkan Presiden CBF, Ednaldo Rodrigues. Vonis itu dijatuhkan atas dugaan penyimpangan dalam dokumen legal yang mengesahkan kepemimpinannya.
Keputusan pengadilan tersebut muncul hanya tiga hari setelah Rodrigues yang saat itu belum digulingkan mengumumkan Carlo Ancelotti sebagai pelatih timnas Brasil. Sebagai pengganti sementara, Pengadilan Negara Brasil menunjuk Fernando Sarney, yang sebelumnya merupakan Wakil Presiden CBF.
Namun keputusan Pengadilan Negara Brasil ini oleh FIFA dianggap sebagai salah satu bentuk intervensi yang melanggar statuta FIFA. Penilaian yang sama juga dimunculkn oleh Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) yang merupakan bagian dari FIFA.
Sementara itu menurut laporan beberapa media di Brasil, dalam kasus kisruh di CBF ini, Rodrigues diketahui mengajukan banding ke Mahkamah Agung Brasil untuk memulihkan posisinya sebagai Presiden CBF. Langkah ini menurutnya menjadi bagian dari upaya untuk menyelamatkan Timnas Brasil agar tidak didiskualifikasi dari kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Brasil dijadwalkan akan menghadapi Ekuador dan Paraguay pada jeda internasional nanti. Menurut jadwal, CBF akan mengumumkan daftar pemain pada 26 Mei 2026. Namun, jika FIFA tidak menerima pengajuan daftar itu, maka akan menjadi pukulan besar bagi sepak bola Brasil.
Intervensi...
Rodrigues juga menyatakan tindakan FIFA dan CONMEBOL yang tidak mengakui kepemimpinan hasil intervensi pengadilan Negara Brasil merupakan hal yang konsisten dengan kebijakan sebelumnya. Dalam beberapa kasus, FIFA telah menangguhkan keanggotaan federasi nasional yang dianggap terpengaruh oleh campur tangan politik atau yudisial.
Sementara itu, Fernando Sarney yang ditunjuk sebagai Presiden CBF berjanji mempertahankan seluruh kontrak yang ada, termasuk kesepakatan dengan Carlo Ancelotti. Pelatih asal Italia ini dijadwalkan akan secara resmi memimpin timnas Brasil pada akhir Mei 2025.
Sarney juga telah menetapkan tanggal 25 Mei untuk menggelar pemilihan dewan direksi baru. Momen itu hanya sehari sebelum tenggat waktu pengajuan daftar pemain ke FIFA untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Situasi di internal CBF ini, pada akhirnya telah memunculkan kekhawatiran besar, terhadap persiapan Timnas Brasil di Piala Dunia 2026. Para pengamat menilai, jika Brasil benar-benar dikeluarkan dari kualifikasi karena persoalan internal, ini akan menjadi preseden buruk bagi sepak bola dunia.
Dari total 27 asosiasi sepak bola negara bagian di Brasil, 19 di antaranya telah menyatakan dukungan untuk segera menggelar kongres pemilihan yang legitimed. Namun, nasib akhir dari krisis di CBF ini masih menunggu keputusan Mahkamah Agung Brasil dan respons resmi dari FIFA serta CONMEBOL.