Berikutnya mantan bintang Barcelona ini kembali ke Indonesia hanya saat Timnas Indoesia menghadapi agenda internasional Maret lalu. Setelah itu Kluivert balik ke Eropa, sebelum kembali lagi menjelang laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Juni 2025 ini.
Di luar agenda Timnas Indonesia, Kluivert diketahui lebih banyak bekerja dari Eropa. Alasannya, karena sejumlah pemain utama Timnas Indonesia, seperti Jay Idzes dan Rafael Struick, berkarier di sana. Asisten Kluivert, Gerald Vanenburg, justru tampil lebih membumi.
Vanenburg diketahui lebih sering blusukan ke berbagai klub lokal di tanah air. Melakukan pantauan pemain, berbicara langsung dengan pelatih klub, dan mencoba memahami denyut sepak bola nasional dari dekat.
Kontras ini memunculkan berbagai pertanyaan, apakah Kluivert sebenarna siap menjalani komitmen total seperti Shin Tae-yong saat menangan Timnas Indonesia dulu? Shin Tae-yong bahkan memilih menetap di Indonesia dan aktif memantau Liga 1 secara langsung dari stadion ke stadion. Tapi Kluivert?
Shin Tae-yong sendiri dinilai juga tidak sepenuhnya tak memiliki kekurangan. Setelah lima tahun, Shin Tae-yong yang tidak benar-benar mau belajar bahasa Indonesia juga mendapatkan kritik. Namun secara gestur, komitmen tinggal lama di Indonesia telah memberinya kredit tersendiri di mata publik sepak bola tanah air.
Murianews, Kudus – Kedatangan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia sempat memberi harapan besar bagi publik sepak bola Indonesia, pasca Shin Tae-yong. Namun ada sisi lain dari Kluivert yang saat ini menjadi perbincangan hangat di kalangan pecitan sepak bola Indonesia.
Kluivert yang ditunjuk menjadi pelatih Timnas Indonesia pada Januari lalu 2025 lalu, diketahui hanya beberapa kali menginjakkan kaki di tanah air. Setelah perkenalan awal tahun dan kunjungan singkat pada Februari 2025, Kluivert diketahui kembali ke Eropa.
Berikutnya mantan bintang Barcelona ini kembali ke Indonesia hanya saat Timnas Indoesia menghadapi agenda internasional Maret lalu. Setelah itu Kluivert balik ke Eropa, sebelum kembali lagi menjelang laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Juni 2025 ini.
Di luar agenda Timnas Indonesia, Kluivert diketahui lebih banyak bekerja dari Eropa. Alasannya, karena sejumlah pemain utama Timnas Indonesia, seperti Jay Idzes dan Rafael Struick, berkarier di sana. Asisten Kluivert, Gerald Vanenburg, justru tampil lebih membumi.
Vanenburg diketahui lebih sering blusukan ke berbagai klub lokal di tanah air. Melakukan pantauan pemain, berbicara langsung dengan pelatih klub, dan mencoba memahami denyut sepak bola nasional dari dekat.
Kontras ini memunculkan berbagai pertanyaan, apakah Kluivert sebenarna siap menjalani komitmen total seperti Shin Tae-yong saat menangan Timnas Indonesia dulu? Shin Tae-yong bahkan memilih menetap di Indonesia dan aktif memantau Liga 1 secara langsung dari stadion ke stadion. Tapi Kluivert?
Shin Tae-yong sendiri dinilai juga tidak sepenuhnya tak memiliki kekurangan. Setelah lima tahun, Shin Tae-yong yang tidak benar-benar mau belajar bahasa Indonesia juga mendapatkan kritik. Namun secara gestur, komitmen tinggal lama di Indonesia telah memberinya kredit tersendiri di mata publik sepak bola tanah air.
Klinsmann dan Shin Tae-yong...
Namun apa yang ditunjukan oleh Kluivert pada akhirnya juga mendapat sorotan dari media Korea Selatan, yang membandingkannya denga Shin Tae-yong. News Star Korea, merujuk apa yang dilakukan Kluivert sama dengan yang dilakukan Klinsmann saat menjadi pelatih Timnas Korea Selatan.
“Klinsmann kedua? Harusnya siapkan Kualifikasi Piala Dunia, (Kluivert) tertangkap nonton El Clasico,” tulis News Star Korea, baru-baru ini. Itu merujuk Juergen Klinsmann yang dipecat Timnas Korea Selatan karena enggan tinggal dan tidak serius memantau K-League.
Kultur sepak bola, menuntut lebih dari sekadar kompetensi teknis. Faktor ini menuntut pemahaman budaya, kebersamaan, dan kehadiran. Dalam konteks Timnas Indonesia, pelatih nasional bukan hanya pemimpin tim di pinggir lapangan, tetapi juga simbol komitmen terhadap mimpi sepak bola jutaan orang penggemarnya.
Maka ketika Kluivert lebih banyak berada di Eropa ketimbang di Indonesia, layak kiranya jika muncul pertanyaan, sejauh apa Patrick Kluivert keseriusan dirinya menangani Timnas Indonesia. Semua berharap pelatih asal Belanda ini bisa menunjukan bukti riilnya.