Dalam 50 pertemuan sebelumnya, kedua tim telah menunjukkan rivalitas yang cukup sengit. Terakhir kali mereka bertemu adalah pada 16 Februari 2025, ketika Tottenham menang tipis 1-0 atas MU. Dalam lima pertemuan terakhir, Tottenham Hotspur mendominasi dengan empat kemenangan dan satu hasil imbang, sementara MU belum sekalipun menang.
Manchester United, yang kini berada di bawah arahan pelatih Ruben Amorim, bertekad menjadikan Liga Europa sebagai penyelamat musim mereka. Meski performa mereka di Liga Inggris jeblok, tanpa kemenangan dalam delapan laga terakhir, MU tampil meyakinkan jika bertarung di panggung Eropa.
Tim Setan Merah memiliki rekor mengkilat di Liga Europa musim ini. Mereka terbukti mampu menyingkirkan tim-tim kuat seperti Real Sociedad, Lyon, dan Athletic Bilbao di fase gugur.
Di sisi lain, Tottenham Hotspur yang diasuh Ange Postecoglou, setali tiga uang dengan MU. Mereka yang tercecer di Liga Inggris juga memusatkan fokus ke Liga Europa. Hasilnya, Spurs mampu tampil solid di kompetisi Eropa ini.
Namun, mereka kini menghadapi krisis di lini tengah dalam penyerangan. Sejumlah pemainna seperti Maddison, Dejan Kulusevski, dan Lucas Bergvall dikabarkan harus absen karena mengalami cedera. Masalah ini sedikit memberi beban tambahan bagi Postecoglou.
Murianews, Kudus - Final Liga Europa 2024/25 akan mempertemukan dua tim asal Inggris, Manchester United (MU) vs Tonttenham Hotspur. Pertandingan ini akan digelar pada Kamis (22/5/2025) dinihari WIB, di Stadion San Mames, Bilbao.
Baik MU dan Hotspur, sama-sama terpuruk di Liga Inggris, dan sama-sama ingin menyelamatkan musim dengan berharap bisa merebut gelar Juara Liga Europa. Sehingga pertandingan final ini akan benar-benar menjadi pertaruhan di ujung musim.
Dalam 50 pertemuan sebelumnya, kedua tim telah menunjukkan rivalitas yang cukup sengit. Terakhir kali mereka bertemu adalah pada 16 Februari 2025, ketika Tottenham menang tipis 1-0 atas MU. Dalam lima pertemuan terakhir, Tottenham Hotspur mendominasi dengan empat kemenangan dan satu hasil imbang, sementara MU belum sekalipun menang.
Manchester United, yang kini berada di bawah arahan pelatih Ruben Amorim, bertekad menjadikan Liga Europa sebagai penyelamat musim mereka. Meski performa mereka di Liga Inggris jeblok, tanpa kemenangan dalam delapan laga terakhir, MU tampil meyakinkan jika bertarung di panggung Eropa.
Tim Setan Merah memiliki rekor mengkilat di Liga Europa musim ini. Mereka terbukti mampu menyingkirkan tim-tim kuat seperti Real Sociedad, Lyon, dan Athletic Bilbao di fase gugur.
Di sisi lain, Tottenham Hotspur yang diasuh Ange Postecoglou, setali tiga uang dengan MU. Mereka yang tercecer di Liga Inggris juga memusatkan fokus ke Liga Europa. Hasilnya, Spurs mampu tampil solid di kompetisi Eropa ini.
Namun, mereka kini menghadapi krisis di lini tengah dalam penyerangan. Sejumlah pemainna seperti Maddison, Dejan Kulusevski, dan Lucas Bergvall dikabarkan harus absen karena mengalami cedera. Masalah ini sedikit memberi beban tambahan bagi Postecoglou.
Sengit ofensif...
Di luar situasi-situasi yang saat ini menyelimuti kedua tim, para pengamat memprediksi laga ini akan berjalan sengit. Kemungkinan besar pertandingan akan berjalan terbuka dan berlangsung ofensif. Lemahnya lini belakang dari kedua tim memungkinkan hal ini bisa terjadi.
MU kebobolan 10 gol dalam 5 laga terakhir, sedangkan Spurs kebobolan 6 gol dari jumlah pertandingan yang sama. Statistik ini cukup mengindikasikan jika pertahanan kedua tim benar-benar rentan masalah. Meski demikian MU sedikit diunggulkan denga kemungkinan bisa menang 2-1 atas Hotspur.
Perkiraan Pemain MU vs Hotspur:
- Manchester United: Onana; Shaw, Lindelof, Maguire, Mazraoui; Casemiro, Ugarte; Dorgu, Bruno Fernandes, Amad; Hojlund.
- Tottenham Hotspur: Vicario; Porro, Romero, van de Ven, Udogie; Bissouma, Bentancur; Johnson, Solanke, Richarlison; Son Heung-Min.
Dengan rekor head-to-head yang berpihak kepada Tottenham namun mentalitas laga besar yang lebih matang di pihak MU, laga ini diprediksi akan berlangsung ketat dan dramatis hingga menit akhir. Kedua tim butuh kemenangan untuk meraih tiket Liga Champions musim depan, dan hanya satu yang akan pulang dengan kepala tegak.