Namun, hanya 6 bulan sejak menjabat, kini berhembus kabar dirinya megundurkan diri. Alasan resmi pengunduran dirinya disebut terkait masalah kesehatan. Meski demikian, sikap diam FAM dan absennya Joehari sejak rapat terakhir pada 11 Agustus 2025 telah memicu spekulasi liar tentang mundurnya Joehari.
“Diketahui Joehari Ayub mengajukan pengunduran dirinya pada 22 Agustus dengan alasan kesehatan. Sejauh ini, FAM tetap diam,”demikian disebutkan oleh The New Straits Times, terkini.
Sikap diam FAM pada akhirnya membuat kecurigaan publik menjadi semakin meluas. Banyak yang menilai keputusan itu erat kaitannya dengan konflik internal seputar kebijakan naturalisasi pemain di Timnas Malaysia. Kebijakan itu menjadi langkah yang sejak awal menjadi ciri khas kepemimpinan Joehari.
Di bawah kepemimpinannya di FAM, Timnas Malaysia sempat menunjukkan peningkatan prestasi. Paling mencolok adalah kemenangan telak 4-0 atas Vietnam di kualifikasi Piala Asia 2027, yang sebagian besar berkat kontribusi pemain naturalisasi.
Namun, kebijakan tersebut juga memicu perdebatan sengit. Kritik muncul terkait transparansi asal-usul pemain naturalisasi itu, serta dampaknya terhadap pembinaan talenta lokal.
Murianews, Kudus – Diduga berkait dengan kasus skandal pemain naturalisasi di Timnas Malaysia, Presiden FAM (Federasi Sepak Bola Malaysia), Joehari Ayub, dikabarkan mengajukan pengunduran dirinya pada 22 Agustus lalu. Kabar ini mengejutkan mengingat dirinya baru 6 bulan menjabat.
Seperti dilaporkan The New Straits Times Malaysia, Joehari, yang dilantik pada Februari lalu sebagai presiden FAM pertama dari Sabah. Keterpilihannya pada awalnya disebut-sebut sebagai simbol perubahan baru di sepak bola Malaysia.
Namun, hanya 6 bulan sejak menjabat, kini berhembus kabar dirinya megundurkan diri. Alasan resmi pengunduran dirinya disebut terkait masalah kesehatan. Meski demikian, sikap diam FAM dan absennya Joehari sejak rapat terakhir pada 11 Agustus 2025 telah memicu spekulasi liar tentang mundurnya Joehari.
“Diketahui Joehari Ayub mengajukan pengunduran dirinya pada 22 Agustus dengan alasan kesehatan. Sejauh ini, FAM tetap diam,”demikian disebutkan oleh The New Straits Times, terkini.
Sikap diam FAM pada akhirnya membuat kecurigaan publik menjadi semakin meluas. Banyak yang menilai keputusan itu erat kaitannya dengan konflik internal seputar kebijakan naturalisasi pemain di Timnas Malaysia. Kebijakan itu menjadi langkah yang sejak awal menjadi ciri khas kepemimpinan Joehari.
Di bawah kepemimpinannya di FAM, Timnas Malaysia sempat menunjukkan peningkatan prestasi. Paling mencolok adalah kemenangan telak 4-0 atas Vietnam di kualifikasi Piala Asia 2027, yang sebagian besar berkat kontribusi pemain naturalisasi.
Namun, kebijakan tersebut juga memicu perdebatan sengit. Kritik muncul terkait transparansi asal-usul pemain naturalisasi itu, serta dampaknya terhadap pembinaan talenta lokal.
Perdebatan Publik...
Kabar mundurnya Joehari langsung memicu reaksi keras di jejaring sosial. Desakan muncul di media sosial, agar FAM Segera memberikan penjelasan mengenai kabar tentang mundurnya Joehari dari jabatannya sebagai Presiden FAM.
Sebagian lainnya mulai menyerukan pergantian kepemimpinan dengan wajah baru. Nama mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Khairy Jamaluddin, muncul sebagai sosok yang dinilai potensial menggantikan Joehari sebagai presiden FAM.
Lainna, Wakil Presiden FAM Yusoff Mahadi, juga disebut-sebut sebagai calon kuat pengganti Joehari. Namun pejabat FAM ini tidak berani memberikan jawabban tegas mengenai dorongan agar dirinya mengambil alih kepemiminan di FAM.
Jika benar Joehari Ayub mundur sebagai presiden FAM, konsekuensinya akan berdampak signifikan bagi Timnas Malaysia. Tim Harimau Malaya harus diakui tengah berada dalam tren positif setelah kemenangan bersejarah atas Vietnam. Namun, persoalan di FAM bisa saja menganggu persiapan mereka di Piala Asia 2027.
Kebijakan Joehari di FAM tentang pemain naturalisasi yang sempat menjadi kartu as penting, kini berubah menjadi sumber perpecahan. Kursi kosong di pucuk pimpinan FAM akan membuat ketidakpastian terjadi dan bisa menganggu Timnas Malaysia.