Alonso menerapkan aturan baru, yang tidak memberi ruang bagi para pemain bintang bertindak seenaknya di zona nyaman mereka. Xabi Alonso tidak akan menggantungkan nasib Real Madrid pada satu dua pemain bintang.
Dinukil dari Marca, kebijakan Alonso di Madrid itu bahkan sudah terlihat dalam dua pertandingan mereka di awal Liga Spanyol sepekan terakhir. Alonso setidaknya telah empat perubahan pada starting XI Real Madrid dari pertandingan pertama dan kedua.
Situasi seperti ini jauh berbeda dibading Madrid saat masih berada di bawah kepelatihan Ancellotti. Saat itu pemain bintang atau pemain senior, akan dihormati dan mendapatkan prioritas untuk dimainkan. Sementara pemain baru atau pemain muda harus menunggu kesempatan muncul menggantikan yang senior.
Salah satu keputusan paling berani Alonso adalah menurunkan status Vinicius yang selama ini tak tersentuh dari skuad inti menjadi pemain cadangan. Bintang asal Brasil ini harus memulai laga sebagai pemain cadangan, sebuah realita yang jarang dialaminya jika tidak sedang dalam kondisi cedera.
Murianews, Kudus – Era baru sepertinya benar-benar ditunjukan Xabi Alonso dalam kepemimpinannya di Real Madrid sebagai pelatih. Legenda Madrid ini mulai menghilangkan zona zaman bagi para pemain bintang mereka.
Xabi Alonso kini secara penuh telah mengendalikan situasi di ruang ganti Real Madrid. Mantan pelatih Leverkusen ini secara kentara telah menegaskan aturan main yang ketat bagi semua pemain, tak terkecuali para pemain bintang yang sebelumnya mendapat perlakuan istimewa.
Alonso menerapkan aturan baru, yang tidak memberi ruang bagi para pemain bintang bertindak seenaknya di zona nyaman mereka. Xabi Alonso tidak akan menggantungkan nasib Real Madrid pada satu dua pemain bintang.
Dinukil dari Marca, kebijakan Alonso di Madrid itu bahkan sudah terlihat dalam dua pertandingan mereka di awal Liga Spanyol sepekan terakhir. Alonso setidaknya telah empat perubahan pada starting XI Real Madrid dari pertandingan pertama dan kedua.
Carvajal, Rudiger, Rodrygo, dan Mastantuono di pertandingan terakhir Real Madrid dipasang sejak awal permainan. Sementara Alexander Arnold, Diego Militao, Vinicius dan Brahim Diaz harus rela memulai dari bangku cadangan.
Situasi seperti ini jauh berbeda dibading Madrid saat masih berada di bawah kepelatihan Ancellotti. Saat itu pemain bintang atau pemain senior, akan dihormati dan mendapatkan prioritas untuk dimainkan. Sementara pemain baru atau pemain muda harus menunggu kesempatan muncul menggantikan yang senior.
Salah satu keputusan paling berani Alonso adalah menurunkan status Vinicius yang selama ini tak tersentuh dari skuad inti menjadi pemain cadangan. Bintang asal Brasil ini harus memulai laga sebagai pemain cadangan, sebuah realita yang jarang dialaminya jika tidak sedang dalam kondisi cedera.
Kecuali Mbappe...
Kecuali Thibaut Courtois yang berada di bawah mistar dan Kylian Mbappe di lini depan, hampir semua posisi kini memiliki situasi persaingan ketat. Ada kemungkinan menjadi starter, tetapi juga memiliki kans menjadi pemain cadangan di pertandingan Real Madrid.
Pemain baru seperti Dean Huijsen langsung berkembang cepat sebagai salah satu asset penting bagi lini pertahanan Madrid. Sementara Carreras bersaing di sisi kiri, Aurelien Tchouameni berubah menjadi pemain jangkar, Arda Guler berperan sebagai kreator, dan Federico Valverde tetap mesin utama di lini tengah. Tetapi tak ada jaminan lagi bagi mereka akan selalu turun sejak awal.
Kebijakan melakukan rotasi pemain yang dilakukan Alonso di Madrid, pada akhirnya juga membuka peluang bagi pemain yang sempat terpinggirkan. Rodrygo kembali kali ini mendapatkan kesempatan, meski masa depannya masih kabur karena rumor kepindahan ke Liga Premier masih ada.
Di sisi lain, keputusan Alonso secara tidak langsung juga memberi tanda terbukanya pintu keluar bagi sejumlah pemain. Dani Ceballos bahkan menulis pesan "The Last Dance" di media sosial. Ia ingin kembali ke Real Betis, namun lebih realistis menuju Marseille setelah Betis menolak biaya transfer.
Sementara itu, Raul Asencio yang sempat diharapkan sebagai prospek dari akademi Madrid, kini terdegradasi menjadi bek tengah pilihan keempat setelah melakukan blunder di Piala Dunia Antarklub 2025. Ferland Mendy juga masuk daftar jual, namun kesulitan menemukan klub peminat jelang ditutupnya bursa transfer.
Revolusi Alonso menandai babak baru di Santiago Bernabeu. Pemain bintang di Real Madrid kini tak bisa lagi sembarangan dengan status yang mereka sandang. Sementara pemain muda kini bisa lebih bersemangat untuk merebut kesempatan