Sebelumnya, beberapa bulan lalu Erik ten Hag secara mengejutkan dipilih menjadi pelatih Bayer Leverkusen menyisihkan Cesc Fabregas yang menjadi saingannya. Pelatih asal Belanda ini dipercaya menggantikan Xabi Alonso di kursi panas.
Namun, setelah memenangkan persaingan dengan Fabregas untuk berebut posisi pelatih Leverkusen, Erik ten Hag malah mengalami rasa malu berlipat-lipat. Seperti dikabarkan oleh pakar transfer Fabrizio Romano, era singkat Erik ten Hag di Leverkusen telah terjadi.
Erik ten Hag datang dengan reputasi besar di awal musim panas, usai berbulan-bulan menganggur pasca dipecat Manchester United pada Oktober 2024. Dirinya didapuk sebagai penerus Alonso, arsitek yang membawa Leverkusen meraih dua gelar domestik bersejarah musim lalu.
Harapan setinggi langit langsung disematkan pada Erik ten Hag. Manajemen Leverkusen percaya penuh dengan pengalaman Erik Ten Hag, bisa menjaga dominasi Die Werkself, baik di pentas domestik maupun Liga Champions.
Namun, realitas di lapangan justru tidak menunjukan arah yang benar. Dari pertandinga pramusim Leverkusen, kekhawatiran terhadap buruknya performa Leverkusen sudah terlihat. Dalam debutnya di Leverkusen, Erik ten Hag mendapati kekalahan 0-5 dari Flamengo U20.
Meski begitu, kepercayaan pada Erik ten Hag belum goyah, dan Leverkusen menyerahkan nasib mereka di Liga Jerman. Meski sempat menang mudah di Piala Jerman melawan tim kasta keempat, Grossaspach, di Bundesliga Leverkusen justru terkapar dengan dua laga awal nir kemenagan.
Murianews, Kudus – Stadion BayArena memberi mimpi sangat buruk untuk seorang Erik ten Hag. Hanya beberapa bulan menangani Bayer Leverkusen, pelatih asal Belanda ini ‘ditendang’ dengan menyakitkan. Leverkusen resmi memecatnya.
Sebelumnya, beberapa bulan lalu Erik ten Hag secara mengejutkan dipilih menjadi pelatih Bayer Leverkusen menyisihkan Cesc Fabregas yang menjadi saingannya. Pelatih asal Belanda ini dipercaya menggantikan Xabi Alonso di kursi panas.
Namun, setelah memenangkan persaingan dengan Fabregas untuk berebut posisi pelatih Leverkusen, Erik ten Hag malah mengalami rasa malu berlipat-lipat. Seperti dikabarkan oleh pakar transfer Fabrizio Romano, era singkat Erik ten Hag di Leverkusen telah terjadi.
Erik ten Hag datang dengan reputasi besar di awal musim panas, usai berbulan-bulan menganggur pasca dipecat Manchester United pada Oktober 2024. Dirinya didapuk sebagai penerus Alonso, arsitek yang membawa Leverkusen meraih dua gelar domestik bersejarah musim lalu.
Harapan setinggi langit langsung disematkan pada Erik ten Hag. Manajemen Leverkusen percaya penuh dengan pengalaman Erik Ten Hag, bisa menjaga dominasi Die Werkself, baik di pentas domestik maupun Liga Champions.
Namun, realitas di lapangan justru tidak menunjukan arah yang benar. Dari pertandinga pramusim Leverkusen, kekhawatiran terhadap buruknya performa Leverkusen sudah terlihat. Dalam debutnya di Leverkusen, Erik ten Hag mendapati kekalahan 0-5 dari Flamengo U20.
Meski begitu, kepercayaan pada Erik ten Hag belum goyah, dan Leverkusen menyerahkan nasib mereka di Liga Jerman. Meski sempat menang mudah di Piala Jerman melawan tim kasta keempat, Grossaspach, di Bundesliga Leverkusen justru terkapar dengan dua laga awal nir kemenagan.
Imbang...
Kekecewaan manajemen Leverkusen memuncak di pekan kedua Bundesliga, saat menghadapi Werder Bremen yang berakhir imbang 3-3. Pada laga ini Leverkusen yang dilatih Erik ten Hag sempat unggul 3-1. Selain itu Werder Brehmen bahkan hanya bisa bermain dengan 10 orang saja.
Alih-alih mengunci kemenangan, tim racikan Ten Hag malah kolaps di menit akhir dan kebobolan dua gol beruntun. Skor akhir imbang 3-3 di menit ke-94, memunculkan tragedi yang membuat fans Leverkusen kecewa berat.
Sejumlah surat kabar Jerman menuding gaya bermain Ten Hag tak jelas arah dan gagal memaksimalkan skuad bertabur bintang. Lebih parah lagi, hubungan internal dengan manajemen klub disebut memburuk. Laporan dari Bild bahkan mengklaim Ten Hag dikeluarkan dari proses negosiasi transfer Lucas Vazquez dari Real Madrid. Sebuah kebijakan yang dianggap “memalukan” dan meruntuhkan wibawanya di ruang ganti.
Di bawah tekanan yang kian tak terbendung, manajemen Leverkusen akhirnya mengambil langkah drastis. Mereka memecat pelatih asal Belanda itu. Sebuah keputusan yang benar-benar menambah buruk reputasi karir kepelatihannya.
“Kami menghargai usaha Erik, tetapi klub membutuhkan arah berbeda untuk menjaga ambisi musim ini,” ujar seorang eksekutif senior klub, dilansir Bild.
Hingga kini, pengganti Ten Hag belum diumumkan pihak Leverkusen. Dugaan kuat Leverkusen akan menunjuk pelatih sementara terlebih dulu. Sebelumnya, Erik ten Hag menyisihkan nama Cesc Fabregas, yang saat ini menjadi pelatih Como 1907.