Pihaknya harus harus bernegosiasi langsung dengan UEFA untuk menghindari sanksi. Sebab langkah-langkah ini diperlukan untuk menghadapi situasi keuangan yang diwarisi dari pengurus klub Barcelona sebelumnya.
"UEFA ingin menghukum kami dengan tidak mengizinkan kami untuk berpartisipasi di Liga Champions musim depan. Fakta bahwa Barcelona bukan perusahaan saham gabungan dan tidak dapat meningkatkan modal adalah salah satu argumen yang membantu kami mengurangi denda dari 60 juta menjadi 15 juta. Mereka juga ingin melarang tim bermain musim depan," jelas Laporta.
Laporta juga menyatakan, apa yang dilakukan pihaknnya, dilakukan untuk menstabilkan keunagan klub dan mencegah anggota keluar secara massal. Sehingga hingga saat ini Barcelona masih terus berusaha untuk bertahan dari situasi keuangan yang sebenarnya masih belum normal.
"Cara-cara itu ditujukan untuk mengendalikan arus kas dan menstabilkan situasi, pada dasarnya bukan untuk menambah modal tetapi untuk mentransfer aset dalam jangka waktu tertentu dan untuk pulih nanti,"tambah Laporta.
Joan Laporta menegaskan, Barcelona menghadapi kemungkinan tersingkir dari Liga Champions setelah UEFA mengancam akan menjatuhkan hukuman karena melanggar peraturan keuangan. Barcelona bahkan disebutnya masih situasi bahaya, karena kemungkinan dilarang bermain di Liga Champions masih ada.
Murianews, Kudus – Presiden Barcelona, Joan Laporta disebut telah mengungkapkan situasi yang tak terduga tentang situasi keuangan klubnya. Apa yang disampaikan Laporta, sangat mengejutkan semua pihak, khususnya para pendukung Barca.
Menurut Mundo Deportivo, Laporta mengungkap situasi keuangan Barcelona baru-baru ini dalam Rapat Majelis Umum Anggota Barcelona. Laporta mengungkapkan, penerapan instrumen keuangan selama ini hampir menyebabkan tim dilarang mengikuti Liga Champions selama setahun.
Pihaknya harus harus bernegosiasi langsung dengan UEFA untuk menghindari sanksi. Sebab langkah-langkah ini diperlukan untuk menghadapi situasi keuangan yang diwarisi dari pengurus klub Barcelona sebelumnya.
"UEFA ingin menghukum kami dengan tidak mengizinkan kami untuk berpartisipasi di Liga Champions musim depan. Fakta bahwa Barcelona bukan perusahaan saham gabungan dan tidak dapat meningkatkan modal adalah salah satu argumen yang membantu kami mengurangi denda dari 60 juta menjadi 15 juta. Mereka juga ingin melarang tim bermain musim depan," jelas Laporta.
Laporta juga menyatakan, apa yang dilakukan pihaknnya, dilakukan untuk menstabilkan keunagan klub dan mencegah anggota keluar secara massal. Sehingga hingga saat ini Barcelona masih terus berusaha untuk bertahan dari situasi keuangan yang sebenarnya masih belum normal.
"Cara-cara itu ditujukan untuk mengendalikan arus kas dan menstabilkan situasi, pada dasarnya bukan untuk menambah modal tetapi untuk mentransfer aset dalam jangka waktu tertentu dan untuk pulih nanti,"tambah Laporta.
Joan Laporta menegaskan, Barcelona menghadapi kemungkinan tersingkir dari Liga Champions setelah UEFA mengancam akan menjatuhkan hukuman karena melanggar peraturan keuangan. Barcelona bahkan disebutnya masih situasi bahaya, karena kemungkinan dilarang bermain di Liga Champions masih ada.
Aturan FPP...
Menurut pemaparan Laporta, Barcelona telah melanggar Peraturan Keseimbangan Keuangan (FFP) UEFA selama dua musim berturut-turut. Karena pelanggaran itu Barcelona harus membayar €15 juta setelah pelanggaran pertama pada dilakukan pada tahun 2024.
Adanya resiko Barcelona tidak bisa bermain di Liga Champions, pada akhirnya mengharuskan mereka bernegosiasi intens dengan UEFA untuk menghindari hukuman. Laporta menyebut, pihaknya telah mewarisi banyak masalah keuangan setelah era Josep Maria Bartomeu.
Situasi Barcelona menjadi jauh dari stabil dengan tumpukan hutang tinggi dan peraturan La Liga Spanyol yang ketat. Strategi keuangan Barcelona, kini telah menarik perhatian UEFA. Sejauh ini diniali masih menjadi faktor penting yang membantu Barcelona masih bisa mengatasi masa sulit ini.
Strategi yang dilakukan Laporta, saat ini menunjukkan Barcelona selalu menyeimbangkan antara kepatuhan pada peraturan dan kebutuhan praktis mereka. Dengan perencanaan yang matang, Barcelon masih bisa menghindari hukuman terberat, dan bisa memenuhi syarat tampil di pentas Eropa meski dalam situasi keuangan yang masih sulit.
Setelah bisa mengatasi risiko dilarang dari Liga Champions, Barcelona saat ini dapat fokus sepenuhnya di lapangan. Setelah menang 2-1 atas Girona, tim hanya tertinggal dua poin dari Real Madrid. Tantangan selanjutnya mereka akan menjalani pertandingan Liga Champions Olympiacos dan El Clasico La Liga di Bernabeu.