Dalam turnamen kelas dunia ini, PTM Sukun akan menurunkan sejumlah atlet putra dan putri di berbagai kelompok umur, mewakili Indonesia. Untuk sektor putra ada Mochamad Zeldan Jabal Tharikh serta Dafi Nanda Fahreza Putra.
Sementara di sektor putri, akan tampil empat atlet muda berbakat, yakni Citra Rasmi, Karinza Matahari, Nabila Fikriyah, dan Malikha Nafisya Maksum.
Para atlet nantinya didampingi dua pelatih berpengalaman, yakni Frengki Setyo Prabowo dan Doni Prasetyo Aji.
Mereka akan bertanding di berbagai sektor, untuk putri di U13, U15, U17, dan U19. Sementara untuk tim putra akan bertanding di U15, U17, dan U17. Sementara di sektor mix double, para pemain itu berkompetisi di kategori U15 dan U19.
Pelatih PTM Sukun, Frengki Setyo Prabowo, menjelaskan ajang WTT ini merupakan salah satu pintu menuju kompetisi internasional yang lebih prestisius.
”Target utama kami tentu bisa meraih gelar juara, namun yang tak kalah penting adalah menambah ilmu bertanding di level dunia. Anak-anak akan bertemu lawan tangguh dari 12 hingga 15 negara, termasuk Australia, India, Filipina, dan Indonesia sendiri. Nanti lebih jelasnya saat sudah di sana, negara mana saja yang sudah konfirm mengikuti,” ungkapnya, Kamis (2/10/2025).
Murianews, Kudus – Klub tenis meja PTM Sukun mulai bersiap menghadapi ajang internasional World Table Tennis (WTT) Youth Contender Perth 2025 di Australia pada 7-12 Oktober 2025.
Dalam turnamen kelas dunia ini, PTM Sukun akan menurunkan sejumlah atlet putra dan putri di berbagai kelompok umur, mewakili Indonesia. Untuk sektor putra ada Mochamad Zeldan Jabal Tharikh serta Dafi Nanda Fahreza Putra.
Sementara di sektor putri, akan tampil empat atlet muda berbakat, yakni Citra Rasmi, Karinza Matahari, Nabila Fikriyah, dan Malikha Nafisya Maksum.
Para atlet nantinya didampingi dua pelatih berpengalaman, yakni Frengki Setyo Prabowo dan Doni Prasetyo Aji.
Mereka akan bertanding di berbagai sektor, untuk putri di U13, U15, U17, dan U19. Sementara untuk tim putra akan bertanding di U15, U17, dan U17. Sementara di sektor mix double, para pemain itu berkompetisi di kategori U15 dan U19.
Pelatih PTM Sukun, Frengki Setyo Prabowo, menjelaskan ajang WTT ini merupakan salah satu pintu menuju kompetisi internasional yang lebih prestisius.
”Target utama kami tentu bisa meraih gelar juara, namun yang tak kalah penting adalah menambah ilmu bertanding di level dunia. Anak-anak akan bertemu lawan tangguh dari 12 hingga 15 negara, termasuk Australia, India, Filipina, dan Indonesia sendiri. Nanti lebih jelasnya saat sudah di sana, negara mana saja yang sudah konfirm mengikuti,” ungkapnya, Kamis (2/10/2025).
Sistem Pertandingan...
Menurut Frengki, sistem pertandingan akan dimulai dengan fase pool, kemudian berlanjut ke sistem gugur di babak 32 besar. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para atlet muda, karena mereka dituntut tampil konsisten sejak awal.
”Evaluasi dari WTT akan menjadi acuan penting. Kalau hasilnya baik, ini bisa membuka jalan untuk tampil di ajang-ajang super star dan turnamen utama lainnya di kancah internasional,” tambahnya.
Frengky menjelaskan, ajang ini bukanlah sesuatu yang remeh. Untuk bisa mengikuti WTT setiap atlet harus memiliki kriteria yang bagus dan sesuai.
Oleh karena itu, tidak sembarangan pemain bisa berlaga dalam ajang internasional bergengsi ini.
”Kriterianya atlet yang ikut pernah berada di posisi tiga besar ajang nasional yang dihelat oleh asosiasi resmi seperti IPL atau PTMSI. Lalu atlet juga sudah bisa masuk ke kompetisi di level senior,” ungkapnya.
Dengan persiapan intensif, Frengki berharap para atlet PTM Sukun mampu memberikan hasil terbaik sekaligus membawa nama Indonesia semakin dikenal di kancah tenis meja internasional.
Editor: Zulkifli Fahmi