Dari jumlah tersebut, 183 atlet berhasil lolos, sementara 58 lainnya belum beruntung melangkah ke Porprov.
Ketua KONI Kudus, Sulistiyanto, menjelaskan dari 52 cabor di bawah naungannya, 23 di antaranya telah melaksanakan Pra Proprov.
Mereka yakni cabor barongsai, atletik, basket, tenis lapangan, menembak, hapkido, tenis meja, tinju, panahan, taekwondo, karate, biliar, catur, gulat, dan squash.
Sementara itu, 29 cabor lain masih menunggu jadwal pertandingan karena Pra Porprov ini diselenggarakan Juni hingga November 2025.
”Estimasi awal kita 80 persen atlet Kudus bisa lolos Porprov. Pra Porprov masih berlangsung. Jadi peluang untuk mencapai melampaui masih terbuka,” ujarnya, Jumat (3/10/2025).
Porprov Jateng 2026 sendiri akan digelar di wilayah Semarang Raya. Menyongsong ajang tersebut, KONI Kudus telah merencanakan program pemusatan latihan atau training center (TC) selama empat bulan.
Meski terkendala keterbatasan anggaran, KONI Kudus tetap berkomitmen memaksimalkan persiapan atlet.
Murianews, Kudus – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kudus mencatat sebanyak 241 atlet dari berbagai cabang olahraga (cabor) telah bertanding dalam Pra Pekan Olahraga Provinsi (Pra Porprov) Jawa Tengah 2025.
Dari jumlah tersebut, 183 atlet berhasil lolos, sementara 58 lainnya belum beruntung melangkah ke Porprov.
Ketua KONI Kudus, Sulistiyanto, menjelaskan dari 52 cabor di bawah naungannya, 23 di antaranya telah melaksanakan Pra Proprov.
Mereka yakni cabor barongsai, atletik, basket, tenis lapangan, menembak, hapkido, tenis meja, tinju, panahan, taekwondo, karate, biliar, catur, gulat, dan squash.
Sementara itu, 29 cabor lain masih menunggu jadwal pertandingan karena Pra Porprov ini diselenggarakan Juni hingga November 2025.
”Estimasi awal kita 80 persen atlet Kudus bisa lolos Porprov. Pra Porprov masih berlangsung. Jadi peluang untuk mencapai melampaui masih terbuka,” ujarnya, Jumat (3/10/2025).
Porprov Jateng 2026 sendiri akan digelar di wilayah Semarang Raya. Menyongsong ajang tersebut, KONI Kudus telah merencanakan program pemusatan latihan atau training center (TC) selama empat bulan.
Meski terkendala keterbatasan anggaran, KONI Kudus tetap berkomitmen memaksimalkan persiapan atlet.
Gotong Royong...
”Tahun depan kami mengajukan anggaran sebesar Rp 10 miliar untuk keberlanjutan persiapan Porprov. Dana itu akan digunakan untuk TC, bonus atlet peraih medali, serta pembinaan berkelanjutan,” jelasnya.
Sulistiyanto menambahkan, di tengah keterbatasan anggaran, banyak pengurus cabang olahraga (pengcab) yang melakukan swadaya demi menjaga semangat atlet.
Menurutnya, semangat gotong royong tersebut harus diapresiasi sekaligus menjadi dasar bagi pemerintah daerah untuk memberikan dukungan lebih besar.
”Alhamdulillah, tahun ini hanya ada anggaran Rp 1 miliar, jadi Pengcab ada yang swadaya, tapi mereka mampu menunjukkan performa yang baik. Komitmen ini harus dihargai,” ujarnya.
Ia berharap, ke depan anggaran dari pemerintah dapat terealisasi. Selain itu, pihaknya juga membuka peluang dukungan CSR dari pihak swasta demi keberlanjutan pembinaan prestasi atlet Kudus.
Editor: Zulkifli Fahmi