Pelatih Senam di Jateng Dibekali Australian Level Program
Umar Hanafi
Senin, 24 Juni 2024 15:19:00
Murianews, Pati – Sejumlah kompetisi senam di Asia Tenggara mulai menggunakan sistem baru, yakni Australian Level Program. Akademisi Unnes Semarang pun mencoba membekali para pelatih senam di Jawa Tengah tentang sistem ini.
Dosen Unnes Semarang, Agus Darmawan memimpin pembekalan yang digelar di Hall Senam Pati pada Sabtu (22/6/2024) hingga Minggu (23/6/2024). Ia dibantu akademisi Unnes Semarang lainnya yakni Dwi Tiga Putri dan Dr Sulaiman MPd.
”Mengundang dari 25 pelatih dari kabupaten/kota di Jateng. Kami berikan informasi dan pemahaman terkait sistem kompetisi Australian Level Program,” ujar Agus kepada Murianews.com, Senin (24/6/2024).
Kegiatan ini, lanjut dia, merupakan bagian pengabdian pihaknya kepada masyarakat. Dalam hal ini insan olahraga, khususnya senam, di Jawa Tengah.
”Ini merupakan pengabdian kepada masyarakat dari para akademisi Unnes. Kita juga bekerjasama dengan Pengprov Persani Jateng. Karena yang memiliki pelatih adalah pengurus Persani Jateng,” tutur dia.
Agus menjelaskan, sistem Australian Level Program ini membagi para pesenam artistik putra dan putri ke beberapa level usia atau kategori. Mulai dari level 1 yakni usia 6-7 tahun hingga level 6.
”Jadi disesuaikan level usai masing-masing atlet. Contohnya, level satu adalah usia 6-7 tahun maka harus atlet yang mengikuti hanya usia ini. Dan seterusnya sampai level 6. Jadi ada 6 kategori,” jelas dia.
Menurutnya, sistem kompetisi senam ini berbeda dengan sistem kompetisi sebelumnya. Sebelumnya, pesenam Jawa Tengah lebih mengenal sistem yang hanya membagi kategori junior dan senior. Tanpa membagi rinci jenjang usia.
”Saat ini belum dilakukan secara menyeluruh. Tapi kompetisi di Thailand, Filipina sudah menggunakan sistem ini. Terutama turnamen di Asia Tenggara,” kata Agus.
Ia pun berharap pembekalan ini membuat pelatih di Jawa Tengah lebih paham tentang Sistem Australian Level Program Gymnastic ini. Sehingga, mereka bisa menyiapkan para atlet dari berbagai jenjang usia.
”Semoga pelatih mempunyai wawasan luas berdasarkan pengkategorian kejuaraan level usia. Sehingga kompetisi dijalankan sesuai usia. Harapannya pelatih menyiapkan atlet usia dini sebelum menuju kejuaraan internasional,” tandas dia.
Editor: Budi Santoso
Murianews, Pati – Sejumlah kompetisi senam di Asia Tenggara mulai menggunakan sistem baru, yakni Australian Level Program. Akademisi Unnes Semarang pun mencoba membekali para pelatih senam di Jawa Tengah tentang sistem ini.
Dosen Unnes Semarang, Agus Darmawan memimpin pembekalan yang digelar di Hall Senam Pati pada Sabtu (22/6/2024) hingga Minggu (23/6/2024). Ia dibantu akademisi Unnes Semarang lainnya yakni Dwi Tiga Putri dan Dr Sulaiman MPd.
”Mengundang dari 25 pelatih dari kabupaten/kota di Jateng. Kami berikan informasi dan pemahaman terkait sistem kompetisi Australian Level Program,” ujar Agus kepada Murianews.com, Senin (24/6/2024).
Kegiatan ini, lanjut dia, merupakan bagian pengabdian pihaknya kepada masyarakat. Dalam hal ini insan olahraga, khususnya senam, di Jawa Tengah.
”Ini merupakan pengabdian kepada masyarakat dari para akademisi Unnes. Kita juga bekerjasama dengan Pengprov Persani Jateng. Karena yang memiliki pelatih adalah pengurus Persani Jateng,” tutur dia.
Agus menjelaskan, sistem Australian Level Program ini membagi para pesenam artistik putra dan putri ke beberapa level usia atau kategori. Mulai dari level 1 yakni usia 6-7 tahun hingga level 6.
”Jadi disesuaikan level usai masing-masing atlet. Contohnya, level satu adalah usia 6-7 tahun maka harus atlet yang mengikuti hanya usia ini. Dan seterusnya sampai level 6. Jadi ada 6 kategori,” jelas dia.
Menurutnya, sistem kompetisi senam ini berbeda dengan sistem kompetisi sebelumnya. Sebelumnya, pesenam Jawa Tengah lebih mengenal sistem yang hanya membagi kategori junior dan senior. Tanpa membagi rinci jenjang usia.
”Saat ini belum dilakukan secara menyeluruh. Tapi kompetisi di Thailand, Filipina sudah menggunakan sistem ini. Terutama turnamen di Asia Tenggara,” kata Agus.
Ia pun berharap pembekalan ini membuat pelatih di Jawa Tengah lebih paham tentang Sistem Australian Level Program Gymnastic ini. Sehingga, mereka bisa menyiapkan para atlet dari berbagai jenjang usia.
”Semoga pelatih mempunyai wawasan luas berdasarkan pengkategorian kejuaraan level usia. Sehingga kompetisi dijalankan sesuai usia. Harapannya pelatih menyiapkan atlet usia dini sebelum menuju kejuaraan internasional,” tandas dia.
Editor: Budi Santoso