Popda Biliar Digelar Pertama Kali di Pati, Puluhan Atlet Unjuk Gigi
Umar Hanafi
Jumat, 25 April 2025 10:31:00
Murianews, Pati – Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (Pobsi) Kabupaten Pati menggelar pekan olahraga pelajar daerah (Popda) pertama kali di Bumi Mina Tani. Puluhan atlet muda pun unjuk gigi.
Ketua Pobsi Kabupaten Pati Endro Edy Yulianto menjelaskan Popda kali ini diikuti puluhan atlet muda dari tingkat SD, SMP hingga SMA. Mereka beradu skill pada Selasa (22/4/2025), Rabu (23/4/2025) dan Selasa (29/4/2025) mendatang di arena biliar Bollo Salsa Pati.
”Kita mengikuti pemerintah daerah. Dalam hal ini Disporapar dan KONI yang menggelar Pekan Olahraga Pelajar Daerah tingkat Kabupaten. Kami dari Pobsi ikut berpartisipasi dengan menggelar Popda biliar yang pertama kali ini. Tahun-tahun belum ada,” ungkap Endro kepada Murianews.com, Jumat (25/4/2025).
Ia juga bakal berusaha menggelar Popda biliar pada tahun-tahun mendatang. Endro pun berharap Popda cabang olahraga biliar juga digelar di tingkat provinsi untuk meningkatkan prestasi atlet Jawa Tengah.
”Meskipun di tingkat provinsi belum ada. Kami mendorong tingkat provinsi untuk menggelar Popda tingkat provinsi,” kata Endro.
Sebanyak 52 atlet muda unjuk gigi dalam Popda cabor biliar ini. Mereka dari SD, SMP hingga SMA. Puluhan atlet tersebut beradu kemampuan di nomor tunggal bola sembilan.
”Karena ini pertama kali dan banyak yang belum paham, jadi yang ikut baru di tingkat SD ada 14 peserta, 18 peserta tingkat SMP dan 20 peserta SMA. Kelas sementara satu nomor tunggal bola sembilan. Kami konsep awal edukasi,” tutur Endro.
Bibit muda... %New_PAGE%
Dirinya berharap ajang Popda Kabupaten Pati Cabor Biliar ini bisa memicu tumbuhnya bibit muda atlet biliar di Kabupaten Pati.
”Harapannya bermunculan bibit baru di Kabupaten Pati. Apalagi ini diikuti ada Cluwak, Batangan dan Sukolilo. Jadi tidak hanya fokus dari Pati kota,” harap dia.
Dirinya juga berharap gelaran ini bisa mengikis sentimen negatif olahraga biliar di masyarakat. Mengingat beberapa tahun sebelumnya cabor ini dipandang sebelah mata dan dianggap negatif oleh masyarakat.
”Yang paling menarik di tingkat SD yang datang dari guru dan siswa banyak sekali. Cabang billiard sebelumnya dipandang negatif. Antusiasme ini menunjukkan pandangan tersebut mulai pudar,” pungkas dia.
Editor: Cholis Anwar



