Atlet Silat di Popda Jateng Dibatasi, Begini Kata IPSI Kudus
Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 6 Maret 2024 10:33:00
Murianews, Kudus – Jumlah atlet silat yang terjun di Popda tingkat provinsi Jawa Tengah (Popda Jateng) tahun ini dibatasi. Tiap daerah hanya diperbolehkan mengirimkan atlet maksimal di empat kelas.
Dibatasinya jumlah kelas yang diikuti tiap-tiap kontingen di kabupaten/kota tertuang pada surat dari Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata. Yakni tertuang pada nomor surat 426/022/I/2024 tertanggal di Semarang pada 31 Januari 2024.
Inti dari surat tersebut untuk cabang olahraga pencak silat hanya memperbolehkan kontingen daerah mengikuti empat kelas saja, jumlah tersebut sudah termasuk nomor tanding maupun seni.
Dijelaskan di surat tersebut pada halaman 7, untuk cabor pencak silat setiap atlet hanya dapat mengikuti satu nomor/kelas. Kemudian setiap kontingen Kabupaten/Kota maksimal mengikuti empat kelas baik putra atau putri dibebaskan. Itu berlaku di tingkat SD maupun SMP.
Data yang dihimpun Murianews.com dari surat Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata pada nomor surat 426/022/I/2024 itu sudah disediakan daftar kelas yang dapat diikuti. Cabor pencak silat bagi siswa SD disediakan delapan kelas. Namun hanya empat kelas yang dapat diikuti masing-masing kontingen.
Delapan kelas tersebut yakni kelas jurus tunggal putra, kelas E (34-36 kilogram) putra, kelas G (38-40 kilogram) putra dan kelas I (42-44 kilogram) putra. Kemudian ada kelas jurus tunggal putri, kelas D (32-34 kilogram) putri, kelas F (36-38 kilogram) putri, dan kelas H (40-42 kilogram) putri.
Untuk siswa SMP juga disediakan opsi delapan kelas. Namun, hanya empat kelas yang boleh diikuti.
Delapan kelas tersebut yakni kelas jurus tunggal putra, kelas E (42-45 kilogram) putra, kelas G (48-51 kilogram) putra dan kelas I (54-57 kilogram) putra. Kemudian ada kelas jurus tunggal putri, kelas D (39-42 kilogram) putri, kelas F (45-48 kilogram) putri, dan kelas H (51-54 kilogram) putri.
Sedangkan untuk SMA kelas yang dipertandingkan ada 14 kelas. Khusus SMA tidak ada pembatasan kelas yang diikuti.
”Popda di tingkat Jawa Tengah ada penyesuaian di tahun ini. Jumlah kelas yang dipertandingkan ada delapan kelas tetapi kami hanya diperbolehkan mengikuti empat kelas,” kata Ketua Umum Pengurus Cabang Ikatan Pencak Silat Indonesia (Pengcab IPSI) Kudus, Muhammad Nur Hasyim,” Rabu (6/3/2024).
Dia menilai pembatasan tersebut menghambat pembinaan. Meski demikian, dirinya tetap mengikuti saja apa yang sudah menjadi kewenangan dari panitia penyelenggara Popda.
”Kami maksimalkan saja di lapangan. Mudah-mudahan mendapatkan hasil terbaik,” imbuhnya.
Plt Kabid Olahraga Disdikpora Kudus, Widhoro Heriyanto mengatakan, adanya pembatasan menjadi kerugian di tingkat pembinaan. Pihaknya berkeinginan agar atlet dapat terjun di semua kelas yang dipertandingkan.
”Kemungkinan pertimbangan panitia Popda di tingkat Jawa Tengah kalau terlalu banyak nomor dikhawatirkan tidak terkover keseluruhannya,” katanya.
Widhoro menjelaskan, kendati adanya pembatasan pihaknya hanya dapat mengikuti aturan yang sudah dibuat. Dirinya berharap atlet dapat memberikan prestasi yang baik di Popda kali ini.
”Semoga atlet pelajar Kudus dapat terus berprestasi. Karena saya menilai setiap atlet memiliki kemampuan,” imbuhnya.
Editor: Supriyadi



