Murianews, Kudus – Pesilat Kudus, Jawa Tengah melakukan penyesuaian latihan selama Ramadan. Hal itu dilakukan agar atlet tidak terforsir saat menjalankan latihan sambil berpuasa di bulan Ramadan.
Ketua Umum IPSI Kudus (Pengurus Cabang Ikatan Pencak Silat Indonesia Kabupaten Kudus), Muhammad Nur Hasyim mengatakan saat ini atlet silat asal Kudus mengurangi porsi latihan. Dari yang biasanya dua kali dalam sehari pada pagi dan sore hari, kini hanya satu kali saat sore hari selama Ramadan.
”Latihan sementara sore saja. Atlet tetap berlatih hanya ada penyesuaian di segi fisik dikurangi,” katanya, Selasa (12/3/2024).
Latihan sekali dalam sehari saat bulan Ramadan bukanlan yang pertama. Di tahun lalu pihaknya juga menerapkan hal ini kepada atlet silat di Kota Kretek.
Saat ini beberapa atlet berlatih di padepokan silat masing-masing. Berlatih di saat Ramadan seperti ini sebagai bentuk untuk menjaga sentuhan saat bertanding.
Hasyim menambahkan, saat tidak sedang menjalani puasa para atlet silat di Kota Kretek ini berlatih selama lima hingga enam kali latihan dalam sepekan. Namun, saat puasa seperti ini atlet hanya berlatih saat sore hari saja.
”Supaya atlet tidak terforsir tenaganya. Menurut kami hal yang paling utama tetaplah ibadah,” sambungnya.
Lebih lanjut ketika nantinya latihan di sore hari masih dianggap kurang, maka atlet akan ditambah porsi latihannnya. Yakni malam hari selepas salat tarawih.
”Biasanya kalau ada yang masih melaksanakan latihan di pagi hari itu hanya latihan ringan seperti stretching. Tetapi efektifnya tetap sore dan malam setelah salat tarawih,” terangnya.
Dia mempertimbangkan untuk latihan saat pagi hari dikhawatirkan atlet menjadi cepat kelelahan. Selain itu dikhawatirkan atlet bersama pelatih terlalu bersemangat melaksanakan latihan.
”Biasanya keblabasan malah latihan sampai terforsir. Menurut kami tidak masalah mengurangi porsi latihan mengingat saat ini sedang musim puasa,” imbuhnya.
Editor: Budi Santoso



