Selain regulasi umur, Safira menyampaikan, beberapa atlet Pelatnas tidak diperkenankan bertanding di PON bela diri yang digelar di Kabupaten Kudus. Sebab, masih dalam masa persiapan ajang SEA Games 2025.
Safira diketahui memiliki beragam prestasi di bidang pencak silat. Di antaranya menyabet medali emas di 9th Asian Pencak Silat Championship 2025 Vietnam.
Ia juga bertanding di South East Asian Championship 2022 di Singapura, World Pencak Silat Championship 2022 di Malaysia, SEA Games Cambodia 2023, dan World Pencak Silat Championship 2024 di Abu Dhabi. Safira juga menyabet kejuaraan 1st Nusantara Championship 2025.
”Umur saya tidak bisa ikut PON Beladiri. Selain itu sedang fokus berlatih untuk SEA Games,” katanya, Jumat (10/10/2025).
Safira tak mempersalahkan absennya di PON beladiri di kota kelahirannya. Menurutnya sudah saatnya generasi di bawahnya untuk unjuk gigi.
”Memberikan kesempatan kepada atlet yang lebih muda untuk bertanding di PON,” sambungnya.
Murianews, Kudus – Juara Dunia Silat asal Kudus, Jawa Tengah, Safira Dwi Meilani tak ikut di Pekan Olahraga Nasional Bela Diri (PON Bela Diri) 2025 di Kota Kudus. Safira menjelaskan, regulasi umurnya sudah tidak memenuhi untuk bertanding di PON.
Selain regulasi umur, Safira menyampaikan, beberapa atlet Pelatnas tidak diperkenankan bertanding di PON bela diri yang digelar di Kabupaten Kudus. Sebab, masih dalam masa persiapan ajang SEA Games 2025.
Safira diketahui memiliki beragam prestasi di bidang pencak silat. Di antaranya menyabet medali emas di 9th Asian Pencak Silat Championship 2025 Vietnam.
Ia juga bertanding di South East Asian Championship 2022 di Singapura, World Pencak Silat Championship 2022 di Malaysia, SEA Games Cambodia 2023, dan World Pencak Silat Championship 2024 di Abu Dhabi. Safira juga menyabet kejuaraan 1st Nusantara Championship 2025.
”Umur saya tidak bisa ikut PON Beladiri. Selain itu sedang fokus berlatih untuk SEA Games,” katanya, Jumat (10/10/2025).
Safira tak mempersalahkan absennya di PON beladiri di kota kelahirannya. Menurutnya sudah saatnya generasi di bawahnya untuk unjuk gigi.
”Memberikan kesempatan kepada atlet yang lebih muda untuk bertanding di PON,” sambungnya.
PON 2024...
Sepanjang karirnya, Safira baru terjun di ajang PON sebanyak satu kali. Tepatnya pada PON Aceh-Sumatera Utara pada tahun 2024. Saat itu perempuan asal Kabupaten Kudus itu meraih medali emas di cabang pencak silat nomor tanding 50-55 kilogram.
”Itupun PON yang multicabang. Kalau PON beladiri di Kudus ini kan hanya cabang olahraga beladiri,” sambungnya.
Ia juga belum tahu apakah dapat menyaksikan acara PON beladiri di Kudus. Sebab, dirinya sedang fokus di ajang pencak silat SEA Games.
Safira berpesan kepada atlet silat juniornya yang bertanding di PON beladiri di Kudus untuk memberikan penampilan terbaiknya. Sehingga dapat mengharumkan nama Kabupaten Kudus.
”Berikan yang terbaik dan jadilah juara,” terangnya.
Safira mengapresiasi gelaran PON beladiri di Kabupaten Kudus ini. Menurutnya, ajang sekelas PON Bela Diri dapat memberikan pengalaman berharga untuk atlet pencak silat Kudus.
”Ajang PON ini memberikan wadah untuk atlet. Khususnya di cabang olahraga beladiri. Sehingga atlet dapat unjuk gigi di level nasional,” imbuhnya.
Editor: Budi Santoso