Satu gol Crystal Palace dicetakkan Eberechi Eze setelah meneruskan umpan Daniel Munoz dari sisi kanan pada menit ke-16.
Dalam laga itu, Kiper Crystal Palace Dean Henderson menjadi sorotan. Ia bak menjadi pahlawan bagi klub berusia 164 tahun itu.
Aksi itu terjadi pada menit ke-23. Kala itu Henderson maju dan mencoba memotong umpan lambung Josko Gvardiol yang mengarah ke Striker Man City, Erling Haaland.
Handerson pun langsung menyapu bola dengan tangan kanannya untuk menggagalkan peluang Haaland yang lolos dari pengawalan.
Saat itu, Wasit Stuart Attwell memutuskan membiarkan permainan berlanjut. Aksi itu pun tak mendapatkan protes berarti dari pemain Man City.
Murianews, London – Crystal Palace berhasil menjuarai Piala FA usai menang tipis 1-0 atas Manchester City pada partai final di Stadion Wembley, Minggu (18/5/2025).
Satu gol Crystal Palace dicetakkan Eberechi Eze setelah meneruskan umpan Daniel Munoz dari sisi kanan pada menit ke-16.
Dalam laga itu, Kiper Crystal Palace Dean Henderson menjadi sorotan. Ia bak menjadi pahlawan bagi klub berusia 164 tahun itu.
Namun, di balik aksi penyelamatannya yang gemilang, ada satu momen yang menjadi sorotan. Dean Hendeerson terlihat menyentuh bola di luar kotak penalti.
Aksi itu terjadi pada menit ke-23. Kala itu Henderson maju dan mencoba memotong umpan lambung Josko Gvardiol yang mengarah ke Striker Man City, Erling Haaland.
Handerson pun langsung menyapu bola dengan tangan kanannya untuk menggagalkan peluang Haaland yang lolos dari pengawalan.
Saat itu, Wasit Stuart Attwell memutuskan membiarkan permainan berlanjut. Aksi itu pun tak mendapatkan protes berarti dari pemain Man City.
Namun, momen itu kemudian ditinjau Video Assistant Referee (VAR) Jared Gillett. Dalam video ulang, tangan Henderson tampak berada di luar kotak penalti meski tubuhnya masih berada di dalam kotak.
Tak dianggap DOGSO...
Meski tangan Henderson tampak keluar dari kotak penalti yang menjadi area kiper, namun VAR justru tak merekomendasikan kartu merah padanya.
Rekomendasi itu karena tidak ditemukan alasan yang cukup jelas dan meyakinkan, Handerson benar-benar menggagalkan peluang emas mencetak gol atau denying an obvious goal-scoring opportunity (DOGSO).
Dalam regulasi International Football Association Board (IFAB), pelanggaran DOGSO harus mempertimbangkan beberapa faktor. Mulai dari jarang gawang, arah serangan, kemungkinan pemain menguasai bola, serta jumlah pemain bertahan tersisa.
Di kasus Henderson, unsur-unsur untuk memberikan kartu merah tak cukup kuat.
Kemudian, Professional Game Match Official Limited (PGMOL), badan yang mengatur ofisial pertandingan di Inggris, menyatakan intervensi VAR dalam kasus DOGSO hanya dilakukan bila pelanggaran dianggap jelas dan layak menghasilkan kartu merah.
Keputusan ini memunculkan perdebatan, namun tetap sah berdasarkan interpretasi hukum permainan yang berlaku.
Bahkan, Henderson dan pelatih Man City, Pep Guardiola sempat beradu mulut ketika laga bubar. Henderson tampak mendatangi Pep untuk berjabat tangan, namun pelatih plontos asal Spanyol itu meresponsnya dengan kesal.