Terpaut tipis di belakangnya, ada Agung Prio Apriliano dari D-One Factory dengan catatan waktu 03:10,156. Sementara posisi ketiga ditempati Pahraz Salman Alparisi dengan raihan waktu 03:10,165.
Pencapaian Rendy ini tak lepas dari strategi dan teknik yang sempurna saat melintasi track sepanjang 2,3 km tersebut.
Downhiller kelahiran Kediri ini mengatakan, keberhasilannya menjadi yang tercepat di seeding run lantaran persiapan latihan rutin dan mencari line terbaik untuk melewati berbagai obstacle yang tersaji di Ternadi Bike Park.
”Dengan adanya beberapa perubahan di lintasan, saya bisa memecahkan rekor catatan waktu sesi seeding run di Ternadi Bike Park,” ujar Rendy.
Meraih catatan waktu tercepat di seeding run jelas memberi keuntungan besar bagi Rendy. Pada final run besok, ia berhak untuk melakukan start paling akhir dibanding downhiller lainnya di kelas Men Elite.
Murianews, Kudus – Gelaran seri kedua 76 Indonesian Downhill 2024 di Ternadi Bike Park, Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus dimulai dengan babak seeding run atau kualifikasi pada Sabtu (19/10/2024).
Hasilnya, di kelas utama Men Elite, downhiller Rendy Varera Sanjaya akhirnya keluar sebagai yang tercepat. Downhiller dari Dayu Racing Team ini mencatatkan waktu 03:09,343.
Terpaut tipis di belakangnya, ada Agung Prio Apriliano dari D-One Factory dengan catatan waktu 03:10,156. Sementara posisi ketiga ditempati Pahraz Salman Alparisi dengan raihan waktu 03:10,165.
Pencapaian Rendy ini tak lepas dari strategi dan teknik yang sempurna saat melintasi track sepanjang 2,3 km tersebut.
Downhiller kelahiran Kediri ini mengatakan, keberhasilannya menjadi yang tercepat di seeding run lantaran persiapan latihan rutin dan mencari line terbaik untuk melewati berbagai obstacle yang tersaji di Ternadi Bike Park.
”Dengan adanya beberapa perubahan di lintasan, saya bisa memecahkan rekor catatan waktu sesi seeding run di Ternadi Bike Park,” ujar Rendy.
Meraih catatan waktu tercepat di seeding run jelas memberi keuntungan besar bagi Rendy. Pada final run besok, ia berhak untuk melakukan start paling akhir dibanding downhiller lainnya di kelas Men Elite.
Meski begitu, ia enggan berpuas diri dan berjanji mengerahkan performa terbaik di final run demi memastikan gelar juara.
“Target saya saat final run besok, saya bisa kembali membuat catatan waktu lebih cepat lagi. Saya merasa sudah melakukan persiapan cukup optimal untuk menghadapi persaingan besok, mulai dari setelah sepeda, penguasaan lintasan, dan tinggal menjaga kesehatan fisik agar tetap prima,” ungkapnya.
Event Director 76 Indonesian Downhill Aditya Nugraha menjelaskan pada seri kedua di Ternadi Bike Park tahun ini ada peningkatan level rintangan yang dihadapi para rider.
Salah satunya section rock garden yang kini wajib dilintasi setiap downhiller di semua kategori. Sejumlah obstacle section baru juga dihadirkan demi meningkatkan skill para peserta. Di antaranya section drop off to wall ride yang kian memberikan tantangan berbeda dari seri-seri sebelumnya.
”Karakter lintasan di Ternadi Bike Park kurang lebih masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, fast and flowy tetapi tidak terlalu teknikal. Rider harus menyesuaikan irama dengan tepat, tahu kapan harus menambah kecepatan dan kapan agak melambat,” tuturnya.
Aditya menambahkan, pada sesi seeding run upaya meningkatkan persaingan di Ternadi Bike Park sudah terlihat dengan adanya peningkatan catatan waktu para peserta.
”Setiap tahun catatan waktu rider-rider di kelas prestasi semakin cepat dan sangat kompetitif khususnya di Ternadi Bike Park. Jadi, kami terus melakukan penyesuaian di lintasan agar dapat mendukung kebutuhan rider,” ujar Aditya.
76 Indonesian Downhill 2024 Seri Kedua di Ternadi Bike Park akan berlanjut kembali dalam final run yang berlangsung Minggu (20/10/2024) besok.