Meski sempat tertinggal saat 2 set permainan awal, Yola akhirnya mendapat ketenangan dan akurasi sehingga mampu menyamakan set poin 4-4.
Kendati demikian, anak panah Yola dinilai memiliki akurasi yang lebih tinggi karena posisinya lebih dekat dengan titik tengah sasaran (x).
”Menghadapi lawan di final tadi awalnya gemetar, mental terguncang tapi untungnya ada pelatih yang memberi motivasi untuk tenang dan bermain santai,” kata dia.
Tantangan terbesar dalam turnamen ini, kata dia, adalah angin yang cukup besar.
”Jadi harus pintar-pintar mencari posisi yang pas untuk melesatkan anak panah agar tepat sasaran,” kata Yola.
Murianews, Kudus – Salah satu atlet kontingen Jawa Tengah yang meraih medali emas dalam kejuaraan nasional atau kejurnas panahan junior bertajuk MilkLife Archery Challenge 2025 di Kudus, adalah Fayola Jingga Naeva Maheswari.
Ia berhasil meraih emas dikategori Recurve U-18 Woman. Yola, sapaan akrabnya pun menceritakan sedikit perasaannya ketika melakoni pertandingan final yang menegangkan melawan Anastasya Adinda Puspa I asal Lampung.
Meski sempat tertinggal saat 2 set permainan awal, Yola akhirnya mendapat ketenangan dan akurasi sehingga mampu menyamakan set poin 4-4.
Saat babak shoot off yang menentukan kemenangan, baik Yola dan Anastasya lagi-lagi tampil apik. Keduanya mampu melesatkan anak panah ke target sasaran hingga menyentuh poin tertinggi yakni 10.
Kendati demikian, anak panah Yola dinilai memiliki akurasi yang lebih tinggi karena posisinya lebih dekat dengan titik tengah sasaran (x).
”Menghadapi lawan di final tadi awalnya gemetar, mental terguncang tapi untungnya ada pelatih yang memberi motivasi untuk tenang dan bermain santai,” kata dia.
Tantangan terbesar dalam turnamen ini, kata dia, adalah angin yang cukup besar.
”Jadi harus pintar-pintar mencari posisi yang pas untuk melesatkan anak panah agar tepat sasaran,” kata Yola.
Jateng juara umum...
Jateng sendiri berhasil merengkuh juara umum setelah tampil stabil dan impresif di kejurnas yang diselenggarakan di Supersoccer Arena Kudus, Jawa Tengah selama delapan hari itu. Tepatnya sejak 28 Juni hingga 5 Juli 2025.
Ketua Kontingen Jawa Tengah Martin Sudarmono menuturkan kemenangan di kejurnas panahan kali ini bukan hal yang mudah, melainkan berkat kegigihan seluruh pihak yang terlibat mulai dari atlet, pelatih, hingga orang tua.
Selain itu, menurut Martin, hal yang tidak kalah penting untuk ditanamkan kepada atlet selain strategi permainan adalah menciptakan kekompakan dan kepercayaan dalam tim agar para atlet dapat tampil maksimal dalam menorehkan prestasi.
”Gelar juara umum keempat ini adalah suatu kebanggaan. Mereka adalah atlet terbaik dari seleksi ketat tingkat provinsi. Mereka datang dengan kualitas dan kapasitas atlet yang tahan banting serta mampu bersaing. Terima kasih atas perjuangan para atlet yang dengan gigih bertanding,” ucap Martin.