Turnamen yang didukung Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kudus ini berhasil menjadi magnet bagi 863 atlet muda panahan.
Mereka berasal dari 25 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 151 Sekolah Dasar (SD), 12 Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan 47 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari berbagai daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY.
Selain itu terdapat penambahan satu kategori dalam seri kedua ini, yakni Nasional (standar bow) KU 15 putra dan putri. Sementara empat kategori lainnya yang turut dipertandingkan adalah Nasional KU 12, Nasional KU 10, PVC KU 12, dan PVC KU 10, baik putra maupun putri.
Hasilnya, MI NU Banat Kudus berhasil menyabet dan membawa pulang gelar Juara Umum dengan total perolehan 6 medali, masing-masing dari sektor individu (1 emas dan 1 perunggu) dan sektor beregu (1 emas, 2 perak, 1 perunggu).
Bupati Kudus Samani Intakoris yang turut hadir dalam acara ini menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya MilkLife Archery Challenge Seri 2 di Kabupaten Kudus.
Menurutnya, kejuaraan ini bukan hanya menjadi wadah kompetisi, namun juga ruang pembelajaran dan penguatan karakter bagi para atlet muda yang sedang menapaki jalan prestasi.
Ia juga menilai bahwa keterlibatan berbagai pihak, termasuk Djarum Foundation, memberikan dorongan berarti bagi perkembangan olahraga panahan di daerah.
Murianews, Kudus – MilkLife dan Bakti Olahraga Djarum Foundation kembali menyelenggarakan MilkLife Archery Challenge 2025 Seri 2 di SuperSoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah pada Rabu (12/11/2025) hingga Sabtu (15/11/2025).
Turnamen yang didukung Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kudus ini berhasil menjadi magnet bagi 863 atlet muda panahan.
Mereka berasal dari 25 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 151 Sekolah Dasar (SD), 12 Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan 47 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari berbagai daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY.
Selain itu terdapat penambahan satu kategori dalam seri kedua ini, yakni Nasional (standar bow) KU 15 putra dan putri. Sementara empat kategori lainnya yang turut dipertandingkan adalah Nasional KU 12, Nasional KU 10, PVC KU 12, dan PVC KU 10, baik putra maupun putri.
Hasilnya, MI NU Banat Kudus berhasil menyabet dan membawa pulang gelar Juara Umum dengan total perolehan 6 medali, masing-masing dari sektor individu (1 emas dan 1 perunggu) dan sektor beregu (1 emas, 2 perak, 1 perunggu).
Bupati Kudus Samani Intakoris yang turut hadir dalam acara ini menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya MilkLife Archery Challenge Seri 2 di Kabupaten Kudus.
Menurutnya, kejuaraan ini bukan hanya menjadi wadah kompetisi, namun juga ruang pembelajaran dan penguatan karakter bagi para atlet muda yang sedang menapaki jalan prestasi.
Ia juga menilai bahwa keterlibatan berbagai pihak, termasuk Djarum Foundation, memberikan dorongan berarti bagi perkembangan olahraga panahan di daerah.
Bukan hanya kompetisi...
”Terima kasih kepada semua pihak, terutama Djarum Foundation yang telah mengadakan acara ini sebagai ajang bagi anak-anak kita untuk berkompetisi dan melatih diri, baik dalam rangka menjadi pelatih maupun atlet di masa depan,” kata Samani.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin, mengungkapkan penyelenggaraan di seri kedua ini mengalami peningkatan signifikan dari sisi jumlah peserta, yakni melonjak hingga lebih dari lima puluh persen dibanding seri pertama yang diikuti 428 atlet panahan.
”Selain kuantitas, kami ingin menjaga kualitasnya juga. Kami ingin menjadikan ajang ini bukan hanya sebagai panggung kompetisi, tetapi sebagai wadah penting dari proses panjang regenerasi atlet panahan nasional,” tutupnya.
Wakil Ketua Umum II Pembinaan dan Prestasi PB Perpani, Abdul Razak turut hadir sebagai bentuk dukungan dan perhatian terhadap perkembangan olahraga panahan nasional.
Ia menilai ajang ini menjadi salah satu barometer penting untuk melihat pertumbuhan jumlah peserta sekaligus kualitas para atlet muda, sehingga memberikan dampak positif bagi ekosistem panahan Indonesia.