Tanpa Pemain Berbasis Eropa, Jadi Sebab Korsel U23 Kalah
Budi Santoso
Jumat, 26 April 2024 17:30:00
Murianews, Kudus – Usai menelan kekalahan dari Timnas Indonesia U23, asisten pelatih Korsel U23, Myung Jae-yong membeberkan penyebabnya. Salah satunya adalah tidak adanya pemain berbasis Eropa yang tersedia.
Timnas Indonesia U23 berhasil menyingkirkan tim favorit juara Korsel U23 di 8 Besar Piala Asia U23 2024. Pada pertandingan dramatis yang berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Jumat (26/4/2024) dinihari WIB, mereka kalah adu penalti.
Adu tendangan penalti beakhir dengan dengan skor 11-10 untuk kemenangan Timnas Indonesia U23. Sebelumnya kedua tim bermain imbang 2-2 di waktu normal dan tambahan waktu.
Kekalahan ini membuat Korsel runtuh di turnamen ini. Juara edisi 2020 itu gagal mencapai empat besar Piala Asia U-23 untuk keempat kalinya dalam enam edisi dan juga gagal lolos ke Olimpiade ke-10 mereka secara berturut-turut sejak 1968.
“Pertama-tama, selamat untuk pihak Indonesia. Meskipun kami mendapat kartu merah, para pemain tidak pernah menyerah dan mencetak gol penyeimbang. Kami tidak cukup beruntung untuk memenangkan adu penalti. Kami pikir akan sangat sulit untuk bangkit dari ketertinggalan untuk mengalahkan lawan," ujar Myung Jae-yong, usai pertandingan, seperti dikutip dari laman resmi AFC.
Myung Jae-yong yang berusia 51 tahun, hadir di arena pres-confrence menggantikan pelatih kepala Hwang Sun-hong yang terkena kartu merah di pertandigan itu. Selanjutnya dihadapan wartawan, asisten pelatih ini membeberkan beberapa hal tentang kekalahan timnya.
"Saya mengatakan kepada anak-anak bahwa kami harus memanfaatkan bola mati atau serangan balik, mereka bermain sesuai instruksi dan saya tidak menyalahkan mereka," ujarnya.
Absennya pemain-pemain Korsel U23 yang berbasis di Eropa, disebutnya menjadi faktor besar penyebab kekalahan. Pemain-pemain penting Korsel yang bermain di Eropa seperti gelandang Stoke City Bae Jun-ho, penyerang Celtic FC Yang Hyun-jun, dan bek Brentford FC Kim Ji-soo, turut memengaruhi Korsel di 8 Besar Piala Asia U-23 2024.
“Kami kesulitan menampilkan performa bagus karena kurangnya pemain yang berbasis di Eropa. Kami mencoba melakukan upaya terbaik untuk memanggil mereka tetapi karena beberapa alasan mereka tidak dapat bergabung dengan tim, dan itu memengaruhi kinerja tim secara keseluruhan," tegas Myung Jae-yong.
Korsel U23 juga harus mengambil keputusan untuk tidak menurunkan Lee Young-jun, pencetak gol terbanyak Piala Asia U-23 2024 dengan tiga gol, sejak awal karena ia tidak cukup fit. Pemain ini akhirnya dimainkan di tengah babak kedua.
Lee akhirnya hanya bermain selama 25 menit, namun pada akhirnya harus keluar lapangan karena mendapatkan kartu merah. Pada menit ke-70, pemain ini melanggar dengan keras Jutin Hubner.
“Ada beberapa pemain yang kondisinya tidak bagus. Ketika (bek sayap kiri) Lee Tae-seok cedera, kami harus mengganti formasi empat bek, tapi sayangnya (taktik kami tidak berhasil dan) hari ini bukanlah hari yang tepat bagi kami," tutup Myung Jae-yong.
Murianews, Kudus – Usai menelan kekalahan dari Timnas Indonesia U23, asisten pelatih Korsel U23, Myung Jae-yong membeberkan penyebabnya. Salah satunya adalah tidak adanya pemain berbasis Eropa yang tersedia.
Timnas Indonesia U23 berhasil menyingkirkan tim favorit juara Korsel U23 di 8 Besar Piala Asia U23 2024. Pada pertandingan dramatis yang berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Jumat (26/4/2024) dinihari WIB, mereka kalah adu penalti.
Adu tendangan penalti beakhir dengan dengan skor 11-10 untuk kemenangan Timnas Indonesia U23. Sebelumnya kedua tim bermain imbang 2-2 di waktu normal dan tambahan waktu.
Kekalahan ini membuat Korsel runtuh di turnamen ini. Juara edisi 2020 itu gagal mencapai empat besar Piala Asia U-23 untuk keempat kalinya dalam enam edisi dan juga gagal lolos ke Olimpiade ke-10 mereka secara berturut-turut sejak 1968.
“Pertama-tama, selamat untuk pihak Indonesia. Meskipun kami mendapat kartu merah, para pemain tidak pernah menyerah dan mencetak gol penyeimbang. Kami tidak cukup beruntung untuk memenangkan adu penalti. Kami pikir akan sangat sulit untuk bangkit dari ketertinggalan untuk mengalahkan lawan," ujar Myung Jae-yong, usai pertandingan, seperti dikutip dari laman resmi AFC.
Myung Jae-yong yang berusia 51 tahun, hadir di arena pres-confrence menggantikan pelatih kepala Hwang Sun-hong yang terkena kartu merah di pertandigan itu. Selanjutnya dihadapan wartawan, asisten pelatih ini membeberkan beberapa hal tentang kekalahan timnya.
"Saya mengatakan kepada anak-anak bahwa kami harus memanfaatkan bola mati atau serangan balik, mereka bermain sesuai instruksi dan saya tidak menyalahkan mereka," ujarnya.
Absennya pemain-pemain Korsel U23 yang berbasis di Eropa, disebutnya menjadi faktor besar penyebab kekalahan. Pemain-pemain penting Korsel yang bermain di Eropa seperti gelandang Stoke City Bae Jun-ho, penyerang Celtic FC Yang Hyun-jun, dan bek Brentford FC Kim Ji-soo, turut memengaruhi Korsel di 8 Besar Piala Asia U-23 2024.
“Kami kesulitan menampilkan performa bagus karena kurangnya pemain yang berbasis di Eropa. Kami mencoba melakukan upaya terbaik untuk memanggil mereka tetapi karena beberapa alasan mereka tidak dapat bergabung dengan tim, dan itu memengaruhi kinerja tim secara keseluruhan," tegas Myung Jae-yong.
Korsel U23 juga harus mengambil keputusan untuk tidak menurunkan Lee Young-jun, pencetak gol terbanyak Piala Asia U-23 2024 dengan tiga gol, sejak awal karena ia tidak cukup fit. Pemain ini akhirnya dimainkan di tengah babak kedua.
Lee akhirnya hanya bermain selama 25 menit, namun pada akhirnya harus keluar lapangan karena mendapatkan kartu merah. Pada menit ke-70, pemain ini melanggar dengan keras Jutin Hubner.
“Ada beberapa pemain yang kondisinya tidak bagus. Ketika (bek sayap kiri) Lee Tae-seok cedera, kami harus mengganti formasi empat bek, tapi sayangnya (taktik kami tidak berhasil dan) hari ini bukanlah hari yang tepat bagi kami," tutup Myung Jae-yong.