Mbappe dan PSG Bertarung di Pengadilan, Berselisih Soal Rp 942 Miliar
Budi Santoso
Rabu, 4 September 2024 08:53:00
Murianews, Kudus – Mbappe dan PSG bertarung di Pengadilan, gara-garanya mereka berselisih soal uang. Bintang Real Madrid itu menggugat eks klubnya, PSG di pengadilan menuntut gaji yang diklaim belum terbayar.
Terbaru, Kylian Mbappe dan PSG akan bertemu di hadapan Komite Hukum Federasi Sepak Bola Prancis (LFP), pada 11 September 2024. Pertemuan ini diarahkan untuk menyelesaikan perselisihan keuangan antara kedua belah pihak.
Perselisihan antara Kylian Mbappe dan PSG (Paris Saint-Germain) memasuki babakan baru, ketika kedua belah pihak bersiap untuk saling berhadapan di pengadilan. Menurut laporan banyak media Prancis, seperti L'Equipe, Le Parisien dan RMC Sport, Mbappe akan bertemu lebih dulu dengan pihak PSG.
Pertemuan itu dinisiasi oleh Komite Hukum Federasi Sepak Bola Prancis (LFP). Fokus perselisihan Mbappe vs PSG adalah uang senilai 55 juta euro atau sekitar lebih dari Rp 942 miliar, yang menurut Mbappe adalah hak yang belum dibayar PSG. Jumlah itu meliputu gaji tiga bulan terakhir, bonus dan sebagian dari bonus penandatanganan kontrak sebelumnya.
Hubungan Mbappe dan PSG memang semakin memburuk selama musim terakhir sang super star di klub. Tidak adanya kesepakatan perpanjangan kontrak membuat Mbappe dan PSG saling bersitegang.
Kylian Mbappe meninggalkan PSG dalam situasi yang bisa dikatakan tidak terlalu baik. Pemain ini bergabung dengan Real Madrid dengan status bebas transfer pada musim panas ini setelah 7 tahun bersama PSG.
Kini Mbappe telah membuat langkah drastis untuk mendapatkan apa yang diyakiniinya sebagai hak dirinya. Pada pertengahan Juni, tak lama setelah meninggalkan PSG, Mbappe menyampaikan pemberitahuan resmi ke PSG tentang masalah ini.
Namun, PSG pada kenyataanya tidak memberikan tanggapan atas hal itu. Selanjutnya Mbappe memutuskan untuk membawa kasus ini ke tingkat yang lebih tinggi dengan menghubungi Komite Hukum LFP dan bahkan UEFA.
Sidang yang akan digelar pada 11 September 2024 dinilai akan menjadi sebgai titik balik penting dalam penyelesaian kasus ini. Apakah Mbappe akan menerima 55 juta euro yang dia klaim, atau tidak.
Bagi PSG sendiri, kasus ini tidak hanya mengenai masalah keuangan saja. Tetapi juga memiliki potensi konsekuensi yang serius, jika klaim Mbappe terbukti benar.
Jika apa yang dilaukan Mbappe ternyata memang benar adanya, maka PSG bisa menghadapi sanksi berat. PSG berisiko dilarang merekrut pemain baru jika kedapatan tidak membayar gaji kepada pemain.
Lebih serius lagi, tim ibukota Prancis itu juga bisa dicabut lisensi Klub UEFA-nya. Padahal itu adalah syarat penting untuk bisa berpartisipasi di kompetisi Eropa. Didalam lisensi itu mewajibkan setiap klub tidak boleh memiliki hutang gaji kepada pemainnya.
Pertemuan Mbappe dan PSG pada 11 September 2024, diharapkan bisa membawa langkah maju dalam menyelesaikan perselisihan. Namun, dengan jumlah uang yang banyak, dan reputasi dari kedua belah pihak, kemungkinan besar kasus ini akan terus berlarut-larut.



