Sidang tersebut dijadwalkan akan berlangsung pada 23 Januari 2025, dengan format virtual. Pada tahap awal ini, sidag digelar sebagai bagian dari penyelidikan atas pelecehan rasis yang diterima Vinicius selama pertandingan El Clasico, pada Oktober 2023 di Stadion Montjuic.
Dilansir dari Marca, insiden ini melibatkan dua pendukung Barcelona yang diidentifikasi oleh polisi Catalan, saat membuat slogan rasis kepada Vinicius Jr.
Penyelidikan kasus ini dipimpin oleh Hakim Carmen Garcia dari Pengadilan Tingkat Pertama di Barcelona. Bukti utama terdiri dari rekaman video di stadion dan kesaksian saksi mata.
Jika terbukti bersalah, para pelaku dapat menghadapi hukuman penjara dan larangan menonton di stadion. Salah satu pelaku yang teridentifikasi masih di bawah umur, sehingga kasusnya akan ditangani secara terpisah di pengadilan remaja.
Vinicius Jr, yang menerima panggilan pengadilan untuk memberikan kesaksian, telah lama menjadi simbol perlawanan terhadap rasisme di dunia sepak bola. Insiden di Montjuic menambah daftar panjang pelecehan rasis yang dialaminya selama kariernya.
Itu termasuk kasus menghebohkan yang terjadi di Stadion Mestalla pada Juni 2023. Di mana tiga penggemar Valencia dijatuhi hukuman delapan bulan penjara atas pelecehan rasis terhadapnya.
Murianews, Kudus – Bintang Real Madrid, Vinicius Jr, akan bergabung dalam persidangan sebagai saksi korban dalam kasus rasisme yang melibatkan dua pendukung Barcelona.
Sidang tersebut dijadwalkan akan berlangsung pada 23 Januari 2025, dengan format virtual. Pada tahap awal ini, sidag digelar sebagai bagian dari penyelidikan atas pelecehan rasis yang diterima Vinicius selama pertandingan El Clasico, pada Oktober 2023 di Stadion Montjuic.
Dilansir dari Marca, insiden ini melibatkan dua pendukung Barcelona yang diidentifikasi oleh polisi Catalan, saat membuat slogan rasis kepada Vinicius Jr.
Penyelidikan kasus ini dipimpin oleh Hakim Carmen Garcia dari Pengadilan Tingkat Pertama di Barcelona. Bukti utama terdiri dari rekaman video di stadion dan kesaksian saksi mata.
Jika terbukti bersalah, para pelaku dapat menghadapi hukuman penjara dan larangan menonton di stadion. Salah satu pelaku yang teridentifikasi masih di bawah umur, sehingga kasusnya akan ditangani secara terpisah di pengadilan remaja.
Vinicius Jr, yang menerima panggilan pengadilan untuk memberikan kesaksian, telah lama menjadi simbol perlawanan terhadap rasisme di dunia sepak bola. Insiden di Montjuic menambah daftar panjang pelecehan rasis yang dialaminya selama kariernya.
Itu termasuk kasus menghebohkan yang terjadi di Stadion Mestalla pada Juni 2023. Di mana tiga penggemar Valencia dijatuhi hukuman delapan bulan penjara atas pelecehan rasis terhadapnya.
Perangi Rasisme...
Vinicius tidak hanya menghadapi insiden ini sebagai korban, tetapi juga sebagai agen perubahan. Pemain Brasil tersebut secara konsisten menggunakan platformnya untuk menyerukan akuntabilitas dan reformasi sistemik dalam memerangi rasisme di olahraga.
Persidangan ini melibatkan berbagai organisasi, termasuk Kejaksaan, La Liga, dan Real Madrid, yang secara aktif mendukung Vinicius Jr, dalam upayanya mendapatkan keadilan. Insiden ini telah memicu diskusi luas tentang pentingnya menegakkan aturan ketat terhadap perilaku rasis di stadion sepak bola.
Kasus ini juga dipandang sebagai preseden penting dalam menuntut perilaku rasis di stadion. Pada masa lalu, insiden-insiden serupa sering kali tidak mendapatkan tindak lanjut yang memadai.
Putusan pada kasus di Mestalla menunjukkan bahwa sistem hukum kini lebih tegas dalam menghadapi pelanggaran ini. Dengan Vinicius Jr yang aktif bersaksi, perhatian dunia kini tertuju pada pendukung Barcelona.