Oleh karena itu, solusi dengan menambah asisten wasit dinilai lebih masuk akal. Sehingga mereka tetap mendapatkan sebuah keputusan presisi di setiap pertandingan yang digelar.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkanprofesionalitas sepak bola di Kamboja, federasi telah melakukan berbagai perubahan dalam beberapa tahun terakhir. Sejak musim 2022, Liga sepak bola Kamboja telah berganti nama menjadi Liga Premier Kamboja.
Dengan sistem kompetisi yang lebih ketat mereka juga telah mengambil keputusan tegas. Lima klub yang tidak memenuhi standar telah dikeluarkan dari liga.
Selain itu, regulasi baru juga diperkenalkan, seperti keharusan setiap klub untuk menurunkan minimal dua pemain Kamboja berusia di bawah 23 tahun dalam setiap pertandingan.
Sedangkan jumlah maksimal pemain asing yang diperbolehkan dalam satu tim adalah empat orang. Dengan salah satu di antaranya harus berasal dari negara Asia.
Dengan berbagai perubahan ini, sepak bola Kamboja berkeinginan bisa bergerak ke arah yang lebih baik. Mereka juga ingin berkembang dan mampu bersaing di kancah internasional.
Murianews, Kudus – Liga Premier Kamboja baru saja memperkenalkan sistem perwasitan yang benar-benar baru dalam setiap pertandingannya. Mereka menugaskan enam orang wasit dalam setiap pertandingan.
Langkah inovatif ini diambil oleh Federasi Sepak Bola Kamboja sebagai alternatif. Karena sistem VAR masih dinilai terlalu mahal untuk diterapkan di liga domestik mereka.
Dalam sistem ini, tiga wasit akan bertugas di lapangan, terdiri dari satu wasit utama dan dua asisten wasit. Sementara itu, wasit keempat tetap berperan sebagai manajer pengganti dan dukungan teknis.
Perbedaan utama dari sistem wasit di Liga Premier Kamboja ini terletak pada dua Asisten Wasit Tambahan (AAR). Mereka ditempatkan di garis gawang masing-masing ujung lapangan.
AAR memiliki peran penting dalam membantu wasit utama mengambil keputusan. Terutama terkait apakah bola telah melewati garis gawang atau tidak dan kejadian-kejadian di area gawang.
Teknologi VAR memang telah menjadi standar dalam sepak bola modern dan banyak digunakan di Asia Tenggara. Liga Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, dan Indonesia sudah menggunakannya.
Selain itu, beberapa turnamen Konfederasi Sepak Bola Asia Tenggara seperti Piala AFF 2024 serta Piala Antarklub Asia Tenggara 2024/2025 juga telah menerapkan VAR. Namun, di negara seperti Kamboja yang masih dalam tahap pengembangan sepak bola, biaya pemasangan dan operasional VAR menjadi tantangan besar.
Tambah Asisten Wasit...
Oleh karena itu, solusi dengan menambah asisten wasit dinilai lebih masuk akal. Sehingga mereka tetap mendapatkan sebuah keputusan presisi di setiap pertandingan yang digelar.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkanprofesionalitas sepak bola di Kamboja, federasi telah melakukan berbagai perubahan dalam beberapa tahun terakhir. Sejak musim 2022, Liga sepak bola Kamboja telah berganti nama menjadi Liga Premier Kamboja.
Dengan sistem kompetisi yang lebih ketat mereka juga telah mengambil keputusan tegas. Lima klub yang tidak memenuhi standar telah dikeluarkan dari liga.
Selain itu, regulasi baru juga diperkenalkan, seperti keharusan setiap klub untuk menurunkan minimal dua pemain Kamboja berusia di bawah 23 tahun dalam setiap pertandingan.
Sedangkan jumlah maksimal pemain asing yang diperbolehkan dalam satu tim adalah empat orang. Dengan salah satu di antaranya harus berasal dari negara Asia.
Dengan berbagai perubahan ini, sepak bola Kamboja berkeinginan bisa bergerak ke arah yang lebih baik. Mereka juga ingin berkembang dan mampu bersaing di kancah internasional.