Los Blancos beberapa kali mempertanyakan profesionalisme wasit, terutama setelah kekalahan mereka dari Espanyol. Bahkan, saluran TV resmi klub, Real Madrid TV, secara rutin menayangkan video yang mengkritik keputusan wasit.
Di sisi lain, pertemuan tersebut mendapat apresiasi tinggi dari beberapa pihak. Seorang pelatih di La Liga menyebut pertemuan ini sebagai momen bersejarah karena memberikan kesempatan bagi klub untuk berdialog langsung dengan wasit dan meningkatkan profesionalisme sepak bola Spanyol.
Barcelona juga menunjukkan sikap damai dalam pertemuan ini. Klub rival Real Madrid ini mengutus salah sat direkturnya.
"Kami mungkin telah melakukan kesalahan di masa lalu, tetapi sekarang kami ingin lebih dekat dengan semua pihak," ujar perwakilan Barcelona.
Salah satu usulan utama yang muncul dalam pertemuan ini adalah kesepakatan adanya standar wasit untuk menghindari kesalahan yang merugikan tim. Selain itu, muncul juga permintaan untuk merekam dan mempublikasikan komunikasi di ruang VAR.
Permintaan ini merupakan tuntutan utama Real Madrid dan siap diperjuangkan secara hukum. Presiden La Liga Spanyol, Javier Tebas turut mendukung ide ini.
Dalam wawancara terbaru, Tebas menanggapi kritik Real Madrid dengan nada tajam. Real Madrid disebutnya berperan sebagai korban secara berlebihan.
Murianews, Kudus – Real Madrid diperkirakan akan menghadapi tekanan besar dari 19 tim La Liga Spanyol dan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) setelah protes keras mereka terhadap kinerja wasit.
Menurut sumber dari Relevo, beberapa klub telah mengusulkan sanksi terhadap Real Madrid dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh Federasi Sepak Bola Spanyol, Kamis (6/2/2025).
Pertemuan ini dihadiri oleh direktur tim La Liga Spanyol, Presiden La Liga Spayol Javier Tebas, Ketua Komite Arbitrase Teknis Medina Cantalejo. Selain itu juga beberapa wasit. Usulan sanksi tersebut mendapat dukungan besar tanpa ada pihak yang menentang.
Banyak klub menilai bahwa Real Madrid sedang melakukan upaya menekan wasit, yang dianggap sebagai tindakan tidak pantas. Salah satu sumber dalam pertemuan menyatakannya.
"Real Madrid tidak hanya tidak menghormati tim dan wasit lain, tetapi juga menunjukkan bahwa mereka tidak ingin menjadi tim biasa," demikian pernyataan itu disampaikan.
Real Madrid sebelumnya dikonfirmasi akan hadir dalam pertemuan tersebut, namun akhirnya tidak menghadiri. Sikap ini semakin memicu kritik dari banyak klub.
Sebagian peserta pertemuan juga menyayangkan sikap Komite Arbitrase Teknis (CTA) yang dinilai kurang melindungi wasit dari tuduhan yang sering dilayangkan oleh Real Madrid.
Protes wasit...
Los Blancos beberapa kali mempertanyakan profesionalisme wasit, terutama setelah kekalahan mereka dari Espanyol. Bahkan, saluran TV resmi klub, Real Madrid TV, secara rutin menayangkan video yang mengkritik keputusan wasit.
Di sisi lain, pertemuan tersebut mendapat apresiasi tinggi dari beberapa pihak. Seorang pelatih di La Liga menyebut pertemuan ini sebagai momen bersejarah karena memberikan kesempatan bagi klub untuk berdialog langsung dengan wasit dan meningkatkan profesionalisme sepak bola Spanyol.
Barcelona juga menunjukkan sikap damai dalam pertemuan ini. Klub rival Real Madrid ini mengutus salah sat direkturnya.
"Kami mungkin telah melakukan kesalahan di masa lalu, tetapi sekarang kami ingin lebih dekat dengan semua pihak," ujar perwakilan Barcelona.
Salah satu usulan utama yang muncul dalam pertemuan ini adalah kesepakatan adanya standar wasit untuk menghindari kesalahan yang merugikan tim. Selain itu, muncul juga permintaan untuk merekam dan mempublikasikan komunikasi di ruang VAR.
Permintaan ini merupakan tuntutan utama Real Madrid dan siap diperjuangkan secara hukum. Presiden La Liga Spanyol, Javier Tebas turut mendukung ide ini.
Dalam wawancara terbaru, Tebas menanggapi kritik Real Madrid dengan nada tajam. Real Madrid disebutnya berperan sebagai korban secara berlebihan.
Kehilangan akal sehat...
"Real Madrid bertindak seolah-olah mereka adalah korban dalam situasi yang tidak masuk akal. Mereka tampaknya telah kehilangan akal sehat mereka," ujarnya.
Ketegangan meningkat sejak Real Madrid mengajukan keluhan resmi ke Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol (RFEF) setelah kekalahan 0-1 dari Espanyol. Klub menuntut transparansi dalam rekaman audio ruang VAR terkait insiden tekel Carlos Romero terhadap Kylian Mbappe.
Kontroversi ini terus berlanjut dan memperburuk hubungan antara Real Madrid, klub-klub La Liga lainnya, dan organisasi sepak bola Spanyol.