Dengan tekanan dari otoritas Prancis dan ancaman Qatar yang bisa mengguncang finansial PSG, dunia sepak bola menanti perkembangan selanjutnya. Apakah klub raksasa ini akan tetap berjaya atau justru jatuh dalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Murianews, Kudus – Dunia sepak bola Eropa kembali diguncang skandal besar. Presiden Paris Saint-Germain (PSG), Nasser Al Khelaifi, kini berada dalam pusaran penyelidikan hukum di Prancis atas dugaan penyalahgunaan kekuasaan.
Kasus ini tidak hanya mengguncang klub raksasa Prancis itu, tetapi juga memicu kemarahan pemerintah Qatar. Mereka mengancam akan menarik seluruh investasinya di Prancis.
Menurut laporan AFP, Al Khelaifi dituduh terlibat dalam manipulasi hak suara dan penyalahgunaan kekuasaan terkait perselisihan kepemilikan grup media Lagardere pada tahun 2018.
Investigasi menunjukkan bahwa ia diduga menggunakan pengaruhnya untuk membujuk Qatar Investment Fund (QIA) dalam mengubah suara guna mendukung satu pihak dalam pertarungan kepemilikan antara Vincent Bollore dan Bernard Arnault.
Sumber peradilan Prancis yang dikutip oleh Le Parisien juga mengonfirmasi bahwa Al-Khelaifi sedang dalam pengawasan hukum atas tuduhan mengganggu kebebasan berpendapat. Serta tuduhan melakukan intervensi dalam transaksi pembelian.
Meski belum ditahan, tekanan besar dari otoritas hukum Prancis semakin membebani sang presiden PSG. Menanggapi situasi yang berkembang, pemerintah Qatar jua menunjukkan reaksi keras.
Laporan dari RMC Sport menyebutkan bahwa Doha tengah mempertimbangkan untuk menarik semua modal investasi dari Prancis. Termasuk di jaringan televisi BeIN Sports dan PSG, yang dimiliki oleh Qatar Sports Investments (QSI).
Qatar Muak...
"Warga Qatar muak dengan semua perlakuan buruk ini. Tuduhan tidak berdasar, kritik sehari-hari, dan upaya menyalahkan kami atas ketidakmampuan mereka sendiri. Ini adalah pelecehan murni!" ujar salah satu sumber yang dekat dengan pemerintah Qatar.
Jika Qatar benar-benar menarik diri dari PSG, klub ini diprediksi menghadapi guncangan finansial besar. Sejak diambil alih oleh QSI pada 2011, PSG telah menjelma menjadi salah satu klub terkaya di dunia.
Mereka kemudian berhasil merekrut pemain bintang seperti Neymar, Kylian Mbappe, dan Lionel Messi. Namun, tanpa sokongan dana dari Qatar, masa depan klub raksasa ini bisa berada dalam bahaya.
Sementara itu, di tengah badai yang menerjangnya, Al Khelaifi dengan tegas membantah semua tuduhan. Semua tuduhan itu menurutnya tidak dilakukannya.
"Saya terkejut dengan tuduhan ini. Saya tidak memiliki pengaruh dalam mengubah hak suara. Semua yang saya lakukan hanyalah komunikasi mengenai kepentingan Qatar yang saya tangani," tegasnya kepada penyelidik.
Seorang sumber dekat Al Khelaifi juga mengecam investigasi ini sebagai upaya tidak berdasar. Menurutnya ini bukan pertama kalinya dirinya dituduh dalam kasus semacam ini.
Sebelumnya, Al Khelaifi juga diselidiki dalam dugaan korupsi terkait bidding Kejuaraan Atletik Dunia 2017 dan 2019 di Qatar. Meski akhirnya pengadilan Prancis menolak kasus tersebut karena kurangnya bukti.
PSG bisa bangkrut...
Dengan tekanan dari otoritas Prancis dan ancaman Qatar yang bisa mengguncang finansial PSG, dunia sepak bola menanti perkembangan selanjutnya. Apakah klub raksasa ini akan tetap berjaya atau justru jatuh dalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya.