Dengan beban defisit tiga gol, raksasa Turki ini membutuhkan keajaiban di Stadionn Turk Telekom Arena jika ingin melanjutkan langkah mereka di kompetisi Liga Europa. Galatasaray mengalami bencana saat bertandang ke tanah Belanda.
Gol pembuka di leg pertama dicetak oleh Sven Mijnans untuk AZ Alkmaar. Berikutnya Galatasaray cukup lega ketika Roland Sallai masih sempat bisa menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Sayangnya, setelah mantan striker Tottenham Hotspur, Troy Parrott, mengeksekusi penalti dengan sempurna pada menit ke-37, segalanya mulai berantakan bagi Galatasaray.
Kartu merah Kaan Ayhan setelah menerima kartu kuning kedua membuat Galatasaray semakin terpuruk. Permainan mereka berantakan, hingga akhirnya Jordy Clasie dan David Moller Wolfe menambah penderitaan dengan gol masing-masing.
Pakar TNT Sports, Don Hutchison, tanpa ragu menyatakan bahwa peluang Galatasaray sudah habis. Menurut Hutchison, tim asuhan Okan Buruk benar-benar kehilangan kendali setelah gol ketiga AZ Alkmaar. Kurangnya disiplin bermain menjadi faktor utama dalam kehancuran mereka.
“Tidak ada jalan kembali. Mereka sudah selesai,” tegasnya.
Murianews, Kudus – Raksasa Turki, Galatasaray menghadapi cobaan berat di playoff Liga Eropa leg pertama, mereka menelan kekalahan telak 1-4 dari AZ Alkmaar.
Dengan beban defisit tiga gol, raksasa Turki ini membutuhkan keajaiban di Stadionn Turk Telekom Arena jika ingin melanjutkan langkah mereka di kompetisi Liga Europa. Galatasaray mengalami bencana saat bertandang ke tanah Belanda.
Gol pembuka di leg pertama dicetak oleh Sven Mijnans untuk AZ Alkmaar. Berikutnya Galatasaray cukup lega ketika Roland Sallai masih sempat bisa menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Sayangnya, setelah mantan striker Tottenham Hotspur, Troy Parrott, mengeksekusi penalti dengan sempurna pada menit ke-37, segalanya mulai berantakan bagi Galatasaray.
Kartu merah Kaan Ayhan setelah menerima kartu kuning kedua membuat Galatasaray semakin terpuruk. Permainan mereka berantakan, hingga akhirnya Jordy Clasie dan David Moller Wolfe menambah penderitaan dengan gol masing-masing.
Pakar TNT Sports, Don Hutchison, tanpa ragu menyatakan bahwa peluang Galatasaray sudah habis. Menurut Hutchison, tim asuhan Okan Buruk benar-benar kehilangan kendali setelah gol ketiga AZ Alkmaar. Kurangnya disiplin bermain menjadi faktor utama dalam kehancuran mereka.
“Tidak ada jalan kembali. Mereka sudah selesai,” tegasnya.
Masih bisa muncul kejutan...
Namun, tidak semua pundit sepak bola setuju dengan prediksi kelam yang dilontarkan Hutchison itu. Sesama pakar TNT Sports, James Horncastle, justru melihat kemungkinan kejutan besar terjadi di Istanbul.
“Kurasa mereka telah mengecewakan Don begitu banyak sekarang sehingga mereka akan mengejutkannya. Comeback ada pada Don, saya pikir begitu. Di Istanbul, di Turk Telekom Arena, salah satu atmosfer paling keras dan paling kejam di dunia sepak bola. Anak-anak muda AZ itu, mereka tidak akan bisa mengelolanya,” ujar Horncastle optimis.
Playoff Liga Europa Leg kedua antara Galatasaaray vs Az Alkmaar akan berlangsung Kamis (20/2/2025) pekan depan. Pertandingan ini akan menjadi mission imposible bagi Galatasaray untuk menentukan nasibnya.
