Sejak kedatangan bintang Prancis tersebut, performa Vinicius dinilai terlihat menurun. Sampai akhirnya memicu kekhawatiran di antara para penggemar dan pengamat sepak bola.
Keduanya adalah striker yang mobile dan biasa menjadi pemimpin serangan. Namun sejauh ini, kerja sama mereka di lapangan kerap tampak kurang maksimal dan padu.
Pada awalnya, Mbappe kesulitan menemukan ritmenya dan sempat dikritik karena kurangnya vitalitas. Sementara itu, Vinicius tetap mempertahankan performa gemilangnya.
Namun, keadaan kini telah berbalik. Mbappe telah menemukan sentuhannya kembali, dengan mencetak 22 gol dalam 34 pertandingan. Statistiknya hanya tertinggal satu gol dari total gol Jude Bellingham dan dua gol dari rekor Vinicius musim lalu.
Dominasi Mbappe yang semakin meningkat seolah membuat Vinicius kehilangan panggung. Pemain Brasil ini yang sebelumnya menjadi pusat serangan Madrid, kini terlihat tidak nyaman dan kurang bersinar di lapangan.
Murianews, Kudus – Real Madrid dikabarkan menghadapi potensi krisis di internal timnya. Chemistry yang kurang harmonis antara Vinicius dan Kylian Mbappe kini menjadi sorotan utama di Santiago Bernabeu.
Sejak kedatangan bintang Prancis tersebut, performa Vinicius dinilai terlihat menurun. Sampai akhirnya memicu kekhawatiran di antara para penggemar dan pengamat sepak bola.
Menurut laporan SPORT, kebangkitan impresif Kylian Mbappe menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan performa Vinicius. Sejak awal musim, ada keraguan apakah kedua pemain ini dapat bersinergi secara efektif di lini depan Los Blancos.
Keduanya adalah striker yang mobile dan biasa menjadi pemimpin serangan. Namun sejauh ini, kerja sama mereka di lapangan kerap tampak kurang maksimal dan padu.
Pada awalnya, Mbappe kesulitan menemukan ritmenya dan sempat dikritik karena kurangnya vitalitas. Sementara itu, Vinicius tetap mempertahankan performa gemilangnya.
Namun, keadaan kini telah berbalik. Mbappe telah menemukan sentuhannya kembali, dengan mencetak 22 gol dalam 34 pertandingan. Statistiknya hanya tertinggal satu gol dari total gol Jude Bellingham dan dua gol dari rekor Vinicius musim lalu.
Dominasi Mbappe yang semakin meningkat seolah membuat Vinicius kehilangan panggung. Pemain Brasil ini yang sebelumnya menjadi pusat serangan Madrid, kini terlihat tidak nyaman dan kurang bersinar di lapangan.
Faktor Financial...
MadridUniversal juga melaporkan, performa Vinicius yang kurang optimal mungkin dipengaruhi oleh faktor finansial. Rumor beredar bahwa Vinicius menginginkan gaji setara dengan Mbappe, yang mendapatkan bonus besar setelah datang dengan status bebas transfer.
Namun, Real Madrid dikabarkan tidak dapat memenuhi tuntutan tersebut. Sejak bergabung dengan Los Blancos pada usia 18 tahun, Vinicius telah menjadi bagian integral dalam kesuksesan klub. Tetapi kini posisinya mulai terancam oleh kehadiran sang megabintang baru, Mbappe.
Bukan hanya di dalam klub, faktor eksternal juga disebut-sebut memengaruhi performa Vinicius. Laporan dari MadridUniversal mengungkapkan, pemain Brasil ini mungkin terganggu oleh tawaran menggiurkan dari klub-klub Arab Saudi.
Ketertarikan dengan Timur Tengah bisa menjadi faktor yang mengalihkan fokusnya dari lapangan hijau. Terlepas dari semua permasalahan ini, filosofi Real Madrid tetap jelas – klub lebih besar dari individu mana pun.
Sejarah telah membuktikan bahwa para legenda datang dan pergi, tetapi kejayaan Madrid tetap abadi. Jika Vinicius tidak mampu beradaptasi dan bangkit dari keterpurukan ini, bukan tidak mungkin Los Blancos akan bergerak mencari pengganti yang lebih siap bersinar.