Kemenangan krusial di laga Grup X babak 8 besar Liga 2 2024/2025, ini menempatkan PSIM keluar sebagai juara grup. Selain itu mereka akan tampil di Final Liga 2 dan lebih khusus lagi sudah memegang tiket promosi ke Liga 1.
PSIM Yogyakarta terakhir kali bermain di Divisi Utama, kasta tertinggi sepak bola Indonesia pada 2006. Namun bencana gempa bumi hebat yang terjadi di Yogyakarta membuat PSIM mengundurkan diri dari kompetisi.
Sejak saat itu, PSIM Yogyakarta harus merintis dari bawah kembali kiprah mereka di kompetisi sepak bola nasional. Para pendukungnya dengan setia menemani timnya dari tahun ke tahun, hingga 20 tahun berlalu.
Penantian panjang para pendukung PSIM Yogyakarta akhirnya terjawab. Pada pertandingan Senin (17/2/2025) malam mereka memastikan promosi ke Liga 1. Laga penuh ketegangan ini menampilkan aksi heroik dari Rafinha yang sukses mengeksekusi penalti di menit ke-12.
Kemudian gol penentu dari Roken Tampubolon di menit ke-87. PSPS sempat memberikan perlawanan lewat penalti Ikham Fathoni di menit ke-37. Namun Laskar Mataram tetap berjaya dan mengamankan tiket promosi ke Liga 1.
Kemenangan ini langsung meledakan euporia pendukung PSIM Yogyakarta dan rakyat Jogja. Ribuan orang turun ke jalan merayakan keberhasilan tim kebanggaan mereka dengan menggelar konvoi akbar menuju Tugu Pal Putih.
Murianews, Kudus – Sejarah tercipta di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Senin (17/2/2025) malam WIB. PSIM Yogyakarta memastikan diri promosi ke Liga 1 setelah menaklukkan PSPS Pekanbaru dengan skor dramatis 2-1.
Kemenangan krusial di laga Grup X babak 8 besar Liga 2 2024/2025, ini menempatkan PSIM keluar sebagai juara grup. Selain itu mereka akan tampil di Final Liga 2 dan lebih khusus lagi sudah memegang tiket promosi ke Liga 1.
PSIM Yogyakarta terakhir kali bermain di Divisi Utama, kasta tertinggi sepak bola Indonesia pada 2006. Namun bencana gempa bumi hebat yang terjadi di Yogyakarta membuat PSIM mengundurkan diri dari kompetisi.
Sejak saat itu, PSIM Yogyakarta harus merintis dari bawah kembali kiprah mereka di kompetisi sepak bola nasional. Para pendukungnya dengan setia menemani timnya dari tahun ke tahun, hingga 20 tahun berlalu.
Penantian panjang para pendukung PSIM Yogyakarta akhirnya terjawab. Pada pertandingan Senin (17/2/2025) malam mereka memastikan promosi ke Liga 1. Laga penuh ketegangan ini menampilkan aksi heroik dari Rafinha yang sukses mengeksekusi penalti di menit ke-12.
Kemudian gol penentu dari Roken Tampubolon di menit ke-87. PSPS sempat memberikan perlawanan lewat penalti Ikham Fathoni di menit ke-37. Namun Laskar Mataram tetap berjaya dan mengamankan tiket promosi ke Liga 1.
Kemenangan ini langsung meledakan euporia pendukung PSIM Yogyakarta dan rakyat Jogja. Ribuan orang turun ke jalan merayakan keberhasilan tim kebanggaan mereka dengan menggelar konvoi akbar menuju Tugu Pal Putih.
Careteker...
Di balik kesuksesan PSIM Yogyakarta, ada sosok pelatih Erwan Hendarwanto yang membawa perubahan besar bagi timnya. Meskipun hanya berstatus caretaker setelah menggantikan Seto Nurdiyantoro yang dipecat awal tahun ini, Erwan mampu mengubah permainan Laskar Mataram menjadi lebih solid dan agresif.
Berkat kepemimpinannya, PSIM berhasil menjuarai Grup X dengan torehan 15 poin. Mereka meninggalkan PSPS di posisi runner-up dengan 9 poin, sekaligus meninggalkan Liga 2.
Kini, PSIM Yogyakarta bersiap menghadapi final Liga 2 menghadapi Bhayangkara FC pada 25 Februari 2025 di Stadion Moch Soebroto, Magelang. Laga ini menjadi kesempatan emas bagi PSIM untuk membuktikan diri sebelum berkompetisi di Liga 1 musim depan.