Banyak yang menyebut Vanenburg akan berkolaborasi dengan Alex Pastoor dan Denny Landzaat untuk membangun fondasi kuat bagi Timnas Indonesia di berbagai level usia.
SEA Games 2025 di Thailand akan menjadi ujian berat bagi Timnas Indonesia U22. Tidak hanya karena jadwal turnamen yang tidak bertepatan dengan FIFA Days, hingga sulit untuk memanggil pemain yang berkarier di luar negeri, tetapi juga karena persaingan ketat dari Thailand dan Vietnam.
Murianews, Kudus – Setelah pemecatan Indra Sjafri karena kegagalan Timnas Indonesia U20 di Piala Asia U20 2025, berkembang rumor mengenai pelatih baru yang menggantikannya. PSSI dikabarkan akan menunjuk pelatih asal Belanda menggantikannya.
Dengan demikian, Timnas Indonesia U20 yang akan turun di SEA Games ke-33 2025 di Thailand pada akhir tahun ini, ada kemungkinan ditangani Sinyo Belanda. Hal yang sama seperti di Timnas Indonesia senior.
Keputusan mengejutkan diambil PSSI setelah Timnas Indonesia U20 tampil buruk di Piala Asia U20 2025. Tim asuhan Indra Sjafri gagal melewati babak penyisihan grup, dengan dua kekalahan telak dan satu hasil imbang.
Hasil tersebut membuat pelatih Indra Sjafri, yang sebelumnya membawa Indonesia meraih emas di SEA Games 2023, harus rela kehilangan posisinya. Posisi kosong inilah yang kini memunculkan banyak spekulasi.
PSSI sendiri, setelah menunjuk legenda Belanda, Patrick Kluivert, sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia Senior, juga telah mengamankan jasa Gerald Vanenburg untuk menjadi assistennya.
Kini, semua mata tertuju pada kemungkinan besar Gerald Vanenburg, pelatih asal Belanda ini juga akan dipercaya menukangi Timnas Indonesia U22 untuk SEA Games ke-33.
Dengan pengalaman dan rekam jejaknya di sepak bola Eropa, Vanenburg akan berperan ganda sebagai asisten Patrick Kluivert serta pemimpin proyek pengembangan Timnas Muda Indonesia.
Venenburg...
Banyak yang menyebut Vanenburg akan berkolaborasi dengan Alex Pastoor dan Denny Landzaat untuk membangun fondasi kuat bagi Timnas Indonesia di berbagai level usia.
SEA Games 2025 di Thailand akan menjadi ujian berat bagi Timnas Indonesia U22. Tidak hanya karena jadwal turnamen yang tidak bertepatan dengan FIFA Days, hingga sulit untuk memanggil pemain yang berkarier di luar negeri, tetapi juga karena persaingan ketat dari Thailand dan Vietnam.
