Gol dari Julian Alvarez dan Alexander Sorioth menempatkan Blaugrana di posisi sulit. Namun, itulah momen di mana mental juara Barcelona akhirnya berbicara dan menentukan hasil akhir.
Robert Lewandowski memicu kebangkitan dengan golnya yang memperkecil kedudukan menjadi 2-1. Ferran Torres kemudian menyamakan skor dengan sundulan tajam, sebelum keajaiban terjadi di menit-menit akhir.
Anak muda berbakat Lamine Yamal menjadi bintang yang membawa Barcelona ke puncak. Pada menit ke-90+2, ia melepaskan tembakan jarak jauh yang merobek jala Atletico, membuat skor menjadi 3-2.
Dan untuk memastikan kemenangan penuh gaya, Ferran Torres kembali mencetak gol di menit ke-90+8. Gol ini menutup pesta Blaugrana dengan skor 4-2 di Wanda Metropolitano.
Usai pertandingan, Lamine Yamal tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Pemain muda berusia 17 tahun itu mengungkapkan bagaimana timnya mengubah emosi menjadi motivasi, saat diwawancarai Mundo Deportivo.
Murianews, Kudus – Barcelona menunjukkan kelasnya dengan menciptakan comeback luar biasa melawan Atletico Madrid, Senin (17/3/2025) dinihari WIB. Bertanding di Wanda Metropolitano mereka akhirnya menang 4-2.
Dalam pertandingan yang dramatis, tim asuhan Hansi Flick membalikkan keadaan dari ketertinggalan 0-2 menjadi kemenangan spektakuler 4-2 di jantung kota Madrid. Laga ini sempat terlihat seperti mimpi buruk bagi Barcelona ketika Atletico Madrid unggul 2-0 hingga menit ke-70.
Gol dari Julian Alvarez dan Alexander Sorioth menempatkan Blaugrana di posisi sulit. Namun, itulah momen di mana mental juara Barcelona akhirnya berbicara dan menentukan hasil akhir.
Robert Lewandowski memicu kebangkitan dengan golnya yang memperkecil kedudukan menjadi 2-1. Ferran Torres kemudian menyamakan skor dengan sundulan tajam, sebelum keajaiban terjadi di menit-menit akhir.
Anak muda berbakat Lamine Yamal menjadi bintang yang membawa Barcelona ke puncak. Pada menit ke-90+2, ia melepaskan tembakan jarak jauh yang merobek jala Atletico, membuat skor menjadi 3-2.
Dan untuk memastikan kemenangan penuh gaya, Ferran Torres kembali mencetak gol di menit ke-90+8. Gol ini menutup pesta Blaugrana dengan skor 4-2 di Wanda Metropolitano.
Usai pertandingan, Lamine Yamal tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Pemain muda berusia 17 tahun itu mengungkapkan bagaimana timnya mengubah emosi menjadi motivasi, saat diwawancarai Mundo Deportivo.
Kemenangan Penting...
"Saya sangat senang dengan kemenangan ini. Itu adalah pertandingan yang sangat penting bagi kami. Kami merayakan di ruang ganti dengan penuh kegembiraan,” ujar Yamal.
Pemain muda Barcelona ini juga mengakui, rasa marah dan frustrasi justru menjadi bahan bakar kebangkitan tim. Para pemain Barcelona berhasil mengkonversi situasi tak menguntungkan itu menjadi sebuah motivasi besar.
"Kami bermain baik tetapi tertinggal, dan itu menyakitkan. Gol Lewandowski memberi kami dorongan besar, lalu Ferran menyamakan kedudukan. Setelah itu, saya tahu kami bisa menang," jelasnya.
Mengenai golnya, Lamine Yamal menyatakan bisa jadi itu adalah sebuah gol yang penting. Meski dirinya sebenarnya tidak terlalu memperdulikan siapa yang seharusnya mencetak gol itu.
"Gol ini sangat penting bagi tim. Saya tidak peduli jika saya tidak mencetak gol dalam beberapa pertandingan, yang terpenting adalah kemenangan. Tapi hari ini, kami butuh gol ini, dan saya sangat bangga bisa membantu tim," terangnya dalam pernyataan yang cerdas.
Kemenangan ini menjadi momen krusial dalam perburuan gelar La Liga Spanyol. Dengan tiga poin berharga ini, Barcelona kembali ke puncak klasemen Liga Spanyol dengan satu pertandingan lebih sedikit dibandingkan Real Madrid dan Atletico.
"Mengalahkan Atletico hari ini adalah pukulan telak bagi mereka dan keuntungan besar bagi kami," ujar Yamal penuh percaya diri.
Hasil Krusial...
Hasil ini semakin luar biasa mengingat Atletico baru saja tersingkir dari Liga Champions oleh Real Madrid. Diego Simeone meminta timnya bermain dengan motivasi tinggi, namun justru Barcelona yang menggunakan energi emosional mereka untuk tampil luar biasa,
Dengan performa luar biasa ini, Barcelona memasuki jeda internasional dalam posisi kepercayaan diri tinggi. Jika mereka bisa mempertahankan momentum ini, bukan tidak mungkin Blaugrana akan menyelesaikan musim dengan gelar juara La Liga Spanyol yang spektakuler.