Lebih dari itu, Laga Spanyol vs Belanda, juga panggung bagi bocah ajaib, Lamine Yamal, yang kembali mencatatkan namanya dalam sejarah sepak bola. Bintang muda Barcelona ini terus mencuri perhatian dunia.
Di usia 17 tahun 258 hari, Yamal kini resmi menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah UEFA Nations League. Golnya di perpanjangan waktu pertama tak hanya mengguncang Mestalla, tetapi juga memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh rekannya, Gavi, yang mencetak gol pada usia 17 tahun 304 hari.
Tak ada yang menyangka, bocah kelahiran 2007 ini menjadi magnet utama dalam sepak bola Eropa setelah penampilan sensasionalnya di Euro 2024. Kecepatan, teknik, dan kepercayaan dirinya di atas lapangan membuatnya menjadi salah satu pemain paling dinantikan setiap kali menginjak rumput hijau.
Pertandingan Spanyol vs Belanda di Stadion Mestalla sendiri berlangsung bagaikan rollercoaster, yang mengaduk-aduk adrenalin. Spanyol sempat tiga kali memimpin lewat dua gol Mikel Oyarzabal dan satu gol heroik Lamine Yamal. Namun, Belanda bukanlah lawan yang mudah ditaklukkan.
"Orange Whirlwind" membalas dengan tiga gol lewat Memphis Depay, Ian Maatsen, dan Xavi Simons yang membuat laga berakhir dengan skor 3-3 hingga babak tambahan usai. Situasi ini mengharuskan kedua tim harus menjalani adu tendangan penalti.
Murianews, Kudus – Stadion Mestalla menjadi saksi duel epik nan dramatis ketika Timnas Spanyol memastikan langkahnya ke semifinal UEFA Nations League. Mereka menyingkirkan Belanda melalui adu penalti yang menegangkan, Senin (24/3/2025).
Lebih dari itu, Laga Spanyol vs Belanda, juga panggung bagi bocah ajaib, Lamine Yamal, yang kembali mencatatkan namanya dalam sejarah sepak bola. Bintang muda Barcelona ini terus mencuri perhatian dunia.
Di usia 17 tahun 258 hari, Yamal kini resmi menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah UEFA Nations League. Golnya di perpanjangan waktu pertama tak hanya mengguncang Mestalla, tetapi juga memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh rekannya, Gavi, yang mencetak gol pada usia 17 tahun 304 hari.
Tak ada yang menyangka, bocah kelahiran 2007 ini menjadi magnet utama dalam sepak bola Eropa setelah penampilan sensasionalnya di Euro 2024. Kecepatan, teknik, dan kepercayaan dirinya di atas lapangan membuatnya menjadi salah satu pemain paling dinantikan setiap kali menginjak rumput hijau.
Pertandingan Spanyol vs Belanda di Stadion Mestalla sendiri berlangsung bagaikan rollercoaster, yang mengaduk-aduk adrenalin. Spanyol sempat tiga kali memimpin lewat dua gol Mikel Oyarzabal dan satu gol heroik Lamine Yamal. Namun, Belanda bukanlah lawan yang mudah ditaklukkan.
"Orange Whirlwind" membalas dengan tiga gol lewat Memphis Depay, Ian Maatsen, dan Xavi Simons yang membuat laga berakhir dengan skor 3-3 hingga babak tambahan usai. Situasi ini mengharuskan kedua tim harus menjalani adu tendangan penalti.
Adu Penalti...
Lima penendang pertama dari masing-masing tim sukses mengeksekusi bola dengan sempurna. Sampai akhirnya pada penendang keenam Belanda Donyell Malen gagal menaklukkan kiper Unai Simon. Kesempatan emas inipun dimanfaatkan dengan sempurna oleh Pedri, yang dengan tenang mengeksekusi bola dan mengirim Spanyol ke semifinal.
Kemenangan dramatis ini membawa Spanyol ke babak empat besar UEFA Nations League, di mana mereka akan menghadapi Prancis. Tim Ayam Jantan sendiri juga harus melalui duel adu penalti menegangkan untuk menyingkirkan Kroasia.
Dengan kedua tim sama-sama memiliki mental juara yang luar biasa, laga semiinal UEFA Nations League Spanyol vs Prancis dipastikan bakal jadi tontonan seru para pecinta sepak bola. Lamine Yamal dan kawan-kawan sudah membuktikan bahwa mereka adalah tim yang patut diperhitungkan.