Rabu, 19 November 2025

Di babak pertama, Como mendapatkan sejumlah peluang emas. Salah satuna didapatkan oleh Kempf di menit ke-42 melalui sundulan keras. Namun lagi-lagi peluang ini digagalkan oleh refleks luar biasa Suzuki, kiper tim Parma.

Memasuki babak kedua, Parma meningkatkan intensitas serangan dan nyaris membuka keunggulan lewat tandukan Pellegrino. Namun sial ada pada mereka, karena bola hasil sundulan itu membentur mistar gawang.

Situasi berubah saat Fabregas memasukkan Douvikas menggantikan Cutrone di kubu Como sebagai bagian dari penyesuaian taktik dan strategi. Keputusan Cesc Fabregas pada akhirnya menunjukan keberhasilan, karena situasi di lapangan berubah.

Berikutnya, Strefezza yang masuk menggantikan Da Cunha tampil sebagai pahlawan dengan gol semata wayangnya di menit ke-79. Menerima umpan manis dari Douvikas, winger asal Brasil itu dengan tenang menjebol gawang Parma.

Gol ini sempat diperdebatkan dan harus melibatkan VAR untuk mengecek kemungkinan adanya posisi offside. Namun hasil VAR memberi arah yang jelas bagi Como, karena gol ini disyahkan oleh wasit.

Memasuki injury time, Parma hampir menyamakan skor pertandingan, menyusul kemelut yang kacau di depan gawang Como. Namun penyelesaian akhir pemain Parma memberi keberuntungan bagi Como. Tendangan dari jarak dekat Man, malah melambung, dan membiarkan Como mengemas tiga poin dari kandang Parma.

Hasil Liga Italia ini, tidak hanya membuat Como mencatatkan rekor klub dengan lima kemenangan berturut-turut di Serie A. Tetapi juga semakin membuat Como mendekat ke zona Eropa. Berikutnya, Como akan menjamu Cagliari pada pekan depan di lanjutan Liga Italia.

Komentar

Terpopuler