Laga leg kedua semifinal Inter vs Barca ini berjalan menegangkan. Setelah bermain imbang 3-3 di Lluis Companys, Inter sempat unggul 2-0 di kandangnya Giuseppe Meazza. Namun Barcelona bangkit dan membalikkan keadaan menjadi 3-2.
Gol penyama kedudukan dari Francesco Acerbi di menit ke-98 memperpanjang pertandingan hingga babak tambahan. Di momen inilah Frattesi muncul sebagai penentu dengan gol dramatis yang membuat Giuseppe Meaza bergemuruh.
Usai pertandingan Frattesi mengungkapkan perasaan senangnya yang tak terlukiskan. Banyak hal yang disampaikannya ke Sky Sport Italia, usai laga Inter vs Barca ini.
"Saya beruntung bisa bermain sampai akhir pertandingan, karena saya merayakannya begitu banyak sampai hampir pingsan!," ungkap Frattesi dilansir Sky Sport.
Frattesi juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tim medis yang membantunya pulih dari cedera otot hanya sehari sebelum pertandingan. Sebelumnya dirinya juga mencetak gol penentu kemenangan atas Bayern Munich di perempat final leg pertama.
"Saya pikir setelah pertandingan melawan Bayern tidak ada emosi yang bisa menyaingi itu, tapi hari ini bahkan lebih gila. Itulah keindahan sepak bola," ujarnya.
Murianews, Kudus – Inter Milan memastikan tempat di final Liga Champions setelah mengalahkan Barcelona dengan skor agregat 7-6. Davide Frattesi menjadi pahlawan Nerrazzuri setelah mencetak gol penentu di perpanjangan waktu.
Laga leg kedua semifinal Inter vs Barca ini berjalan menegangkan. Setelah bermain imbang 3-3 di Lluis Companys, Inter sempat unggul 2-0 di kandangnya Giuseppe Meazza. Namun Barcelona bangkit dan membalikkan keadaan menjadi 3-2.
Gol penyama kedudukan dari Francesco Acerbi di menit ke-98 memperpanjang pertandingan hingga babak tambahan. Di momen inilah Frattesi muncul sebagai penentu dengan gol dramatis yang membuat Giuseppe Meaza bergemuruh.
Usai pertandingan Frattesi mengungkapkan perasaan senangnya yang tak terlukiskan. Banyak hal yang disampaikannya ke Sky Sport Italia, usai laga Inter vs Barca ini.
"Saya beruntung bisa bermain sampai akhir pertandingan, karena saya merayakannya begitu banyak sampai hampir pingsan!," ungkap Frattesi dilansir Sky Sport.
Frattesi juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tim medis yang membantunya pulih dari cedera otot hanya sehari sebelum pertandingan. Sebelumnya dirinya juga mencetak gol penentu kemenangan atas Bayern Munich di perempat final leg pertama.
"Saya pikir setelah pertandingan melawan Bayern tidak ada emosi yang bisa menyaingi itu, tapi hari ini bahkan lebih gila. Itulah keindahan sepak bola," ujarnya.
Kelelahan secara fisik...
Dalam pertandingan yang berlangsung selama 120 menit di bawah guyuran hujan, para pemain Inter terlihat kelelahan secara fisik maupun emosional. Namun keyakinan tak pernah pudar. Menurut Frattesi keyakinan kuat menjadi pendorong terbesar atas hasil ini.
"Ketika skor 3-3, saya berkata kepada Marcus (Thuram), 'Jangan khawatir, kita akan lolos'. Kami sudah lelah bahkan sebelum masuk lapangan, karena sepanjang pertandingan kami berdiri, berteriak, memeluk kepala setiap kali bola dikuasai Barcelona — begitulah rasanya kami bermain bersama mereka," kenang Frattesi.
Frattesi juga menyinggung perbedaan dirinya dengan bintang muda Barcelona, Lamine Yamal, yang mendapat banyak pujian atas talenta luar biasanya di usia 17 tahun. Namun di sisi Inter Milan dirinya tetap merasa sangat bangga karena bisa memberikan sesuatu yang luar biasa untuk klubnya.
"Ini adalah karir saya. Saya tidak diberkahi dengan bakat luar biasa, tapi saya selalu yang terakhir menyerah dan yang pertama percaya. Ini adalah hadiah untuk usaha dan dedikasi," kata gelandang berusia 25 tahun itu.