Evaldo menjelaskan, saat ini dirinya dan istrinya memiliki bisnis sebagai EO Wedding. Usaha ini dijalankan bersama istrinya dan Ernawati, eks istri Oliviera mantan pemain PSIS. Istrinya memang masih memiliki hubungan keluarga dengan Ernawati.
”Aku juga masih ada usaha lapangann futsal. Tapi sekarang sudah sepi. Karena pemerintah kota Barra Mansa membangun banyak lapangan di sana. Itu bisa digunakan orang-orang tanpa bayar. Jadi lapangan futsalku sepi,” katanya sambil tertawa.
Selanjutnya Evaldo menyebut akan pulang ke Salatiga pada akhir tahun depan. Meski demikian itu baru rencana yang disusun bersama istrinya. Sebab sudah lama istrinya tidak pulang ke Indonesia.
”Nanti akhir tahun depan aku ke Indonesia. Nanti aku mau keliling ke Salatiga dan ke Jepara. Sudah lama tidak pulang istriku,” ujarnya.
Dalam karirnya yang cukup panjang sebagai pemain sepak bola di Liga Indonesia, Evaldo hanya bermain utuk Persijap Jepara. Pemain ini adalah salah satu legenda bagi tim Laskar Kalinyamat. Mulai di Divisi Utama, Divisi 1, kembali promosi ke Liga Super Indonesia dan saat degradasi Liga 2, Evaldo merasakannya.
Para pendukung Persijap Jepara sangat mengidolakannya, dan mengakui jika dirinya adalah Ikon Persijap yang tak pernah dilupakan. Evaldo selalu diingat oleh para pendukung Persijap Jepara.
Murianews, Kudus – Legenda Persijap Jepara, Evaldo, menyatakan dirinya masih tetap berkecimpung dalam dunia sepak bola. Namun demikian, dirinya sudah lama tidak bermain sepak bola lagi. Sebelumnya dirinya sempat melatih di salah satu akademi sepak bola di Kota Barra Mansa, Brasil.
Namun saat ini, dirinya mengaku tengah fokus untuk membimbing putranya menekuni sepak bola. Nathan Gabriel, anak lelakinya yang lahir di Salatiga, saat ini menjadi bagian Flamengo U12. Klub ini adalah salah satu raksasa di Liga Brasil.
“Aku sekarang di Rio, fokus mengurus anakku yang sekarang ada di Flamengo. Jadi aku sama anaku tinggal di Rio (Rio de Jeinero) dekat klub Flamengo. Istriku di Barra Mansa sama anak perempuanku,” ujar Evaldo melalui Video Call, bersama Murianews.com, Jumat (23/5/2025).
Demi masa depan putranya, Evaldo mengaku memilih mengesampingkan karirnya sebagai pelatih sepak bola. Karena anaknya tidak mungkin berada di Rio de Jeinero sendirian. Selain itu dirinya juga harus ikut mengurusi kebutuhan putranya di Flamengo.
”Kalau bisa suatu saat aku ingin bisa melatih Persijap. Siapa tau saja. Tapi sekarang aku harus mengurus anakku di Flamengo. Jadi entah nanti,” jelas Evaldo Silva de Assis.
Sementara dirinya berada di Rio de Jeneiro, istrinya Renjani Rahmatika bersama putrinya tinggal di Barra Mansa. Jarak dua kota ini cukup jauh, setara jarak Jepara-Jakarta kurang lebihnya. Evaldo harus tinggal terpisah dengan istrinya yang berasal dari Salatiga, demi masa depan anaknya, Nathan Gabriel.
Bersama istrinya...
Evaldo menjelaskan, saat ini dirinya dan istrinya memiliki bisnis sebagai EO Wedding. Usaha ini dijalankan bersama istrinya dan Ernawati, eks istri Oliviera mantan pemain PSIS. Istrinya memang masih memiliki hubungan keluarga dengan Ernawati.
”Aku juga masih ada usaha lapangann futsal. Tapi sekarang sudah sepi. Karena pemerintah kota Barra Mansa membangun banyak lapangan di sana. Itu bisa digunakan orang-orang tanpa bayar. Jadi lapangan futsalku sepi,” katanya sambil tertawa.
Selanjutnya Evaldo menyebut akan pulang ke Salatiga pada akhir tahun depan. Meski demikian itu baru rencana yang disusun bersama istrinya. Sebab sudah lama istrinya tidak pulang ke Indonesia.
”Nanti akhir tahun depan aku ke Indonesia. Nanti aku mau keliling ke Salatiga dan ke Jepara. Sudah lama tidak pulang istriku,” ujarnya.
Dalam karirnya yang cukup panjang sebagai pemain sepak bola di Liga Indonesia, Evaldo hanya bermain utuk Persijap Jepara. Pemain ini adalah salah satu legenda bagi tim Laskar Kalinyamat. Mulai di Divisi Utama, Divisi 1, kembali promosi ke Liga Super Indonesia dan saat degradasi Liga 2, Evaldo merasakannya.
Para pendukung Persijap Jepara sangat mengidolakannya, dan mengakui jika dirinya adalah Ikon Persijap yang tak pernah dilupakan. Evaldo selalu diingat oleh para pendukung Persijap Jepara.
