Canizares juga tanpa ragu mencoret sejumlah nama populer yang sudah muncul seperti Ousmane Dembele dan Lamine Yamal dari daftar calon penerima Ballon d'Or 2025. Menurutnya, meski Dembele menunjukkan perkembangan positif di bawah asuhan Luis Enrique, performanya belum cukup untuk masuk ke persaingan.
“Dia bermain bagus dan Luis Enrique telah membantunya berkembang, tetapi itu tidak cukup untuk bersaing memperebutkan Ballon d'Or,” ujar Canizares dalam wawancara dengan Marca itu.
Mengenai Lamine Yamal, bintang muda Barcelona yang sedang naik daun, Canizares juga bersikap realistis. Ia mengakui potensi besar Yamal di masa depan. Tetapi pda musim ini, Yamal belum layak mendapatkan panggung utama.
“Kita akan melihat bagaimana penampilan Yamal di Liga Bangsa-Bangsa. Dia akan memiliki peluang lain di masa depan, tetapi tahun ini dia kekurangan statistik dan belum bermain di final Liga Champions,” jelasnya.
Murianews, Kudus – Mantan kiper legendaris Valencia dan Real Madrid, Santiago Canizares, melontarkan pernyataan mengejutkan terkait kandidat Ballon d'Or 2025. Dalam wawancaranya bersama Marca, Canizares menegaskan, hanya dua pemain PSG yang berhak bersaing di ajang itu.
Dua pemain yang dimaksud Canzares itu adalah Vitinha dan Achraf Hakimi, yang kebetulan sama-sama bermain untuk Paris Saint Germain. Keduanya dinilai sebagai pemain paling bersinar pada musim ini, di tengah catatan tajam PSG musim ini.
Canizares juga tanpa ragu mencoret sejumlah nama populer yang sudah muncul seperti Ousmane Dembele dan Lamine Yamal dari daftar calon penerima Ballon d'Or 2025. Menurutnya, meski Dembele menunjukkan perkembangan positif di bawah asuhan Luis Enrique, performanya belum cukup untuk masuk ke persaingan.
“Dia bermain bagus dan Luis Enrique telah membantunya berkembang, tetapi itu tidak cukup untuk bersaing memperebutkan Ballon d'Or,” ujar Canizares dalam wawancara dengan Marca itu.
Mengenai Lamine Yamal, bintang muda Barcelona yang sedang naik daun, Canizares juga bersikap realistis. Ia mengakui potensi besar Yamal di masa depan. Tetapi pda musim ini, Yamal belum layak mendapatkan panggung utama.
“Kita akan melihat bagaimana penampilan Yamal di Liga Bangsa-Bangsa. Dia akan memiliki peluang lain di masa depan, tetapi tahun ini dia kekurangan statistik dan belum bermain di final Liga Champions,” jelasnya.
Hakimi dan Vitinha...
Sebaliknya, Canizares memberikan pujian tinggi kepada Vitinha dan Hakimi yang dinilainya tampil luar biasa sepanjang musim 2024/25. Hakimi dinilai sebagai bek sayap yang tampil dominan dan konsisten, sementara Vitinha dianggap sebagai roh permainan PSG yang menunjukkan kepemimpinan di lapangan.
“Hakimi memiliki musim yang mengesankan. Adapun Vitinha, dia adalah pemimpin PSG yang sebenarnya dalam permainan. Bagi saya, Ballon d'Or 2025 harus diputuskan di antara keduanya,” tegas Canizares.
Musim ini, baik Vitinha maupun Hakimi memainkan peran kunci dalam keberhasilan PSG menjuarai Ligue 1 dan melangkah jauh di Liga Champions. Performa keduanya dianggap lebih menentukan ketimbang rekan setim mereka yang lain, termasuk Dembele.
Pernyataan Canizares ini menuai kontroversi di kalangan pengamat dan penggemar sepak bola di Eropa. Banyak yang menilai baik Dembele maupun Yamal menunjukkan performa luar biasa sepanjang musim, dan layak masuk dalam bursa Ballon d'Or 2025.
Namun, Canizares tetap pada pendiriannya, dengan menekankan konsistensi dan kontribusi nyata di level tertinggi menjadi faktor utama. Itulah yang membedakan Vitinha dan Hakimi dari para pesaing lainnya.