Rabu, 19 November 2025

Di platform X (sebelumnya Twitter), banyak penggemar yang tidak ragu melontarkan komentar pedas. Mereka menilai sinar Yamal padam saat menghadapi pemain-pemain senior di Timnas Portugal.

“Kandidat Ballon d'Or, Yamal digantikan dan dibayangi oleh Ronaldo berusia 40 tahun yang dianggap ketinggalan zaman,” tulis seorang netizen. Komentar lain berbunyi, “Tidak ada yang berbicara tentang Yamal dan Ballon d'Or lagi.” Bahkan ada sindiran pedas bernuansa historis: “16 tahun yang lalu Messi biasa memandikan Yamal, dan malam ini Ronaldo memandikannya.”

Beberapa pengamat bahkan membandingkan duel Yamal-Mendes sebagai cerminan dari potensi laga final Liga Champions antara Barcelona dan PSG. Situasi yang sama kemungkinan akan terjadi andai potensi final yang dimaksud terjadi.

“Melihat cara Nuno Mendes berurusan dengan Yamal sudah cukup untuk memahami bahwa Barca akan ‘dihancurkan’ oleh PSG jika mereka bertemu di final Liga Champions,” tulis seorang komentator sepak bola.

Sementara itu, keberhasilan Portugal menjadi momen emosional bagi sang kapten, Cristiano Ronaldo. Legenda berusia 40 tahun itu tidak kuasa menahan air mata setelah Ruben Neves mencetak penalti penentu kemenangan, menambah satu lagi trofi ke dalam koleksi prestisiusnya.

Namun di tengah sorotan miring pada Yamal, para Netizen tetap menilai kekalahan Spanyol ini tidak serta-merta menghapus potensi jangka panjang yang dimiliki Yamal. Tetapi, diakui, momentum Ballon d’Or bagi pemain ini sangat mungkin mengalami kemunduran.

Komentar

Sport Terkini

Terpopuler